tarawih ft. Todoroki family

226 32 10
                                    

3:00

"Hooaam" Shoto terbangun oleh alarm yang disetel lebih awal biar bisa tahajud dan beberes dulu.

"Semangat! Gue kudu jadi anak soleh. Biar yang lain pada iri."

Rencana sih dia abis sahur gabakalan tidur lagi karena itu adalah goals nya di bulan ramadhan kali ini ditambah dia harus sekolah.

Bulan ramadhan kali ini Shoto bertekad ingin jadi anak soleh kebanggaan keluarga. Mengingat betapa dia sangat bengis terhadap abang dan terutama bapaknya. Kali ini dia berusaha jadi orang baik seutuhnya.

Setelah tahajud dan beberes, Shoto langsung turun kebawah untuk sahur.

"Loh ini para penghuni belom pada melek? Kayaknya gue doang disini yang paling alim."

Belum ada satupun orang yang turun kebawah, akhirnya Shoto memutuskan untuk memasak.

Iya masak air.

Beberapa saat kemudian seseorang yang nyaris mirip gembel muncul. Ya siapa lagi kalo bukan abang.

"Lusuh amat tu muka, abis mulung?."

Itulah yang ingin Shoto sampaikan, tapi mengingat goals nya, kata kata itu cuma nyangkut dipikirannya.

"Panci mana panci?."

Toya gerasak gerusuk nyari panci, entah buat apa. Rasanya mustahil kalo dia mau masak, secara tangannya itu kalo gak maksiat ya rusakin barang. Gak ada fungsi lain.

"Mau ngapain? Masak?. "

"Gak, mau bangunin orang sahur."

"Pfft- abang mau ngerusuh? Ntar dimarahin jangan ajak Shoto ya." Shoto sekarang mulai bicara sopan kepada abang tersayangnya ini. Gak ngomong lu gue lagi, tapi Abang Shoto.

"Tumben lu gak ngejek muka lusuh gue, tobat lu?." Kata Toya sambil rapihin muka dan rambut lusuhnya. Dia ngaku kalo dia lusuh.

"Iya lah, eh maksudnya tentu saja Abang." Jawab Shoto.

Toya akhirnya menemukan sebuah panci yang dia cari cari.

TRUNGG

"ANJIR, nyaring ternyata."

"Ati ati kena gampar loh bang."

Lalu Toya memukul mukul panci sambil teriak,

TRANG TRUNG TRANG TRUNGG 

"WOY GUE LAPERR! GIMANA SIH BELOM PADA BANGUN HAH! GUE DOANG KAYAKNYA YANG PALING ALIM DISINI."

"Tahan Shoto tahan jangan ngehujat." Batin Shoto.

Tidak ada satu pun yang memprotes kelakuan Toya bahkan tidak satupun orang yang turun.

"Ini orang orang pada kemana dah? biasanya gue begini langsung di gampar."

"Abang kayaknya ada yang lupa."

"Apa?."

"Si bapak sama si mamah lagi ke Bekasi, teh Fuyumi sama bang Natsu lagi di kosannya masing masing."

"LAH! TERUS KITA MAKAN APAAN?!."

"Shoto dah masak air nih dah mateng, tinggal masukin mie goreng aja terus goreng telor."

"Serah dah."

Mereka akhirnya memutuskan untuk sahur mie goreng + telor ceplok. Tapi mereka lupa juga kalo mereka lagi krisis minyak.

"Sot, minyak nya gaada."

"Telor rebus aja deh."

Setelah sahur, Toya kekenyangan dan akan beranjak kembali ke goa gelap kesayangannya. Tapi Shoto lantas menghalangi niatnya.

Ramadhan special Todoroki Family ft. BNHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang