H A P P Y R E A D I N G
• • •Glen udah nyadar banget, abang-abang yang dimintain tolong sama dia ini udah curiga banget sama dia, Glen juga ngerasa tolol banget, penyamaran kali ini gaada persiapan sama sekali, cuma gara-gara liat pengemis yang pura-pura lumpuh, dia malah ikutan bikin penyamaran kaya gitu.
Dengan outfit Glen yang keren gini, pakai kemeja polos dan jeans chinos ditambah dengan jam tangan Rolex Oyster Perpetual dengan harga selangit, patut banget buat di curigain. Mana ada orang kaya disability yang berkeliaran di pinggiran kota, sendirian pula.
"Bang, lo kenal sama orang yang namanya Arsean ga?"
Sambil melirik siaga, abang-abang ini mulai ngeluarin handphone nya dari saku celana, niat nya sih mau telepon temen-temen nya, gimana engga? Yang ditanyain sama orang lumpuh ini ya leader geng nya, dan gamungkin ada orang baik-baik nanyain Arsean, bahkan sampai tau nama dan berkeliaran di sekitar basecamp mereka.
"Lo tau ga? Gue gasuka ngulangin pertanyaan yang sama dua kali?"
"Dari awal gue udah curiga sama lo, dan pertanyaan lo yang sampah itu ga akan gue jawab bangsat!"
"Padahal gue udah nawarin cara mudah, tinggal jawab, dan lo ga akan lecet sedikit pun, tapi kayaknya lo emang susah diajak kerjasama ya bang"
"Heh bocah, badan lo kurus kering gitu, mana bisa ngalahin gue, ga usah bercanda, mending lo balik, ga usah cari ribut kalau gamau masuk rumah sakit". Sahut orang itu, yang dengan santai nya noyor belakang kepalanya Glen.
Glen ini walaupun slengean dan gampang emosi, sebisa mungkin dia tahan kalau lagi ngintai, tapi sekarang emosi nya Glen lagi di ambang batas, dan orang ini malah bertingkah.
Dengan santainya Glen bangun dari kursi roda, dan menendang orang itu hingga terpental, back kick yang dilakukan Glen memang tendangan biasa, tapi damage yang diberikan lebih besar dari yang diperkirakan.
Berjalan perlahan Glen mendekati orang itu, "Lo bilang, badan gue kurus kering ga bisa ngalahin lo? Gausah bercanda lah bang, kalau bisa, sekarang juga lo gue anterin ke akhirat". Glen memang bicara dengan nada jahil, tapi berbanding terbalik dengan raut wajah nya yang mengeras dan telapak tangannya yang terkepal kuat.
"Tapi tenang aja bang, gue balas dendam nya bukan sama lo kok, jadi lo gausah pasang muka panik kaya gitu, sumpah, lo jelek"
"Yaah, penyamaran kali ini emang gagal" sambil melirik ke bawah, tepat ke arah orang itu terkapar, "Seenggaknya gue dapat tawanan, gimana ya reaksi Arsean, kalau salah satu anggota nya kena sandera?"
"Sialan, lo gaakan menang dari Sean, anjing!!". Geram orang itu emosi.
"Siapa bilang cuma gue yang bakal ngelawan Sean? Jangan pura-pura bego bang"
"SYNDICATE ANJING!!"
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Kraakk!!!
Bunyi patahan tulang itu bukan tanpa alasan, siapa pun yang menghina dan mencemooh segala hal tentang Syndicate, harus merelakan tubuhnya dijadikan samsak tinju. Menginjak belakang tubuh dan memelintir tangan orang itu, Glen mematahkan tangannya dengan sangat perlahan, kesakitan yang menusuk dengan perlahan-lahan lebih sadis dibandingkan dengan Quick Hit yang dikuasai Glen.
"ARGGGHHH!!!"
"Jangan pernah nyebut Syndicate, pake mulut sampah lo bangsat!"
Glen dan emosi, perpaduan yang sangat sempurna.
•••••
"Ini udah semua dimasukin?"
"Oh itu udah Raf, tinggal dibawa aja"
Hari ini Lucas udah dibolehin pulang, walau keadaan nya masih kurang fit dan harus cek rutin tiap dua minggu, itu lebih baik daripada berhari-hari di kamar rumah sakit, udah bau obat, dingin, suram, sepi pula. Lucas yang sehari-hari nya udah terbiasa rusuh, kalau nginep dirumah sakit, bawaannya pengen ngadain hajatan aja biar rame, ga masuk akal emang, tapi gimana lagi, namanya juga Lucas, seenaknya dan banyak duit.
"Lo pulang ke mana, Kas?"
"Pake nanya, ke apartement lah, kemana lagi?"
Percuma juga punya rumah mewah kalau penghuni nya aja ga betah dirumah. Kalau Hans yang ada diposisi nya Lucas, masa bodo sama keadaan rumah, intinya kaya aja dulu, biar bisa foya-foya.
"Oh iya, ini Glen kemana lagi? Gue ga ada liat dia dari hari lo masuk rumah sakit"
"Lo nanya ke gue, kayak gue nyokapnya dia aja"
"Yaelah, masih aja bocah ini"
"Gue bukan bocah, anjing"
Disaat semua orang ketawa haha-hihi, Alden daritadi sibuk cek handphone nya, gimana engga? Glen yang dia minta buat ngintai musuh, sampe sekarang ga ada kabar, untuk ngintai dengan keahlian yang dimiliki Glen, biasanya ga butuh waktu sampai dua jam, tapi sampai sekarang Glen bahkan ga ngabarin dia sama sekali."Glen goblok, ga mati kan dia?". Gumam Alden frustrasi.
•••••
"Jangan pernah nyebut Syndicate, pake mulut sampah lo bangsat!""Wah.. Wah.. Liat, kita kedatangan tamu terhormat, Glen, anggota bayangan Syndicate"
•• vote for next part •••
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL : THRAWER [ON HOLD]
Teen FictionON GOING - UPDATE SETIAP HARI. SYNDICATE, kelompok paling berpengaruh seantero Jakarta, berkuasa dan memiliki power yang begitu kuat, kesolidaritasan yang begitu tinggi, tempat berkumpul nya mereka yang dikatakan sampah masyarakat. Siap...