H A P P Y R E A D I N G
• • •
"Gue curiga, Lucas yang katanya anak konglomerat ini sultan nya bohongan."
"Iya, lo liat aja, memangnya ada konglomerat makannya kaya gitu? Kaya ga makan tiga hari."
"Lo berdua ngapain liatin Lucas makan? Lapar lagi?"
"Anjing!"
"Brengsek Rafael!"
Memang dari tadi Hans a.k.a Burhan sama Alden memperhatikan Lucas yang sedang makan, ga ada angin ga ada hujan itu anak dateng-dateng nanyain makanan, padahal anak DPR, tapi buat makan aja susahnya ngalahin Burhan pas tanggal tua.
Maklum aja guys, Burhan ini anak rantauan dari Jakarta, jauh-jauh ngejar beasiswa biar bisa lulus sekolah trus jadi Sultan kayak Lucas.
"Gue ga habis pikir, gue lagi makan aja diliatin, biar apa lo semua begitu? Butuh doku? Bilang sini ke Aa Lucas."
Ini dia, anak DPR konglomerat, sultan nya Syndicate, paling senang kalau dipanggil Aa Gula, sebenarnya enggak ada yang tau kenapa bisa anak DPR yang seharusnya lagi sibuk belajar malah nongkrong di basecamp sambil makan nasi bungkus, sebelah kaki nya dinaikin ke bangku persis banget kaya tukang bangunan pas makan siang.
"Tch, minta banget dikatain, anak kampang sini kau, sinike dompet kau."
Kalau ini, Alden, anak rantauan dari Palembang, sekolah jauh sampai ke Bandung karena capek disamain sama abangnya yang lebih pintar, hobinya morotin lukas. Sebenarnya kalau masalah uang, Alden ini ga kekurangan, tapi kalau ga morotin Lukas makanan bintang lima rasanya jadi hambar. Alden ini badannya gede tinggi, ada roti sobek nya juga, maklum anak taekwondo sabuk hitam, sekali banting tulang jadi lunak.
"Kalian ini bisa tenang ga sih?! sehari aja jangan bersuara. Jangan buka itu mulut walau satu senti, muak gue. Kuping gue ini udah panas banget tiap hari dengerin ocehan lo semua. Jadi gue minta tolong kali ini aja, kali ini aja lo semua diem, dan biarin gue makan dengan tenang, okey?"
Satu-satunya perempuan yang menjadi anggota inti Syndicate, Vivian. Selain jago ngomel, Pian ini ahli Judo yang direkrut langsung sama Alden gara-gara ngebantuin Alden ngejar copet, bikin Alden jatuh cinta sama teknik yang dipake Pian, tanpa babibu langsung di seret ke base dan dilantik jadi inti.
Selain galak dan tukang ngomel, Pian juga pinter masak. Karena tinggal sendiri sejak SMP memaksa Pian untuk ahli di segala bidang kalau mau tetap hidup. Makanya jangan heran kalau Pian ini lebih ahli dalam segala urusan dibandingkan Alden si manusia robot.
"Hahaha, oke guys, ayo biarin Pian makan dengan tenang, kalian ga liat? Anak kecil ini lagi di masa pertumbuhan, hahaha."
Rafael, sang leader Syndicate yang ditakuti banyak geng di Bandung, Rafael adalah seorang lelaki yang tidak pernah mengekspos diri, sampai-sampai banyak gosip yang bilang bahwa Rafael merupakan anak dari selingkuhan konglomerat Surabaya.
We never know, rahasia apa yang dipendam laki-laki sejuta pesona ini. Karena sampai sekarang, Rafael tetap bertahan dengan julukan "The Aplomb Leader", seorang pemimpin yang tenang dan tak kenal rasa takut.
Bagi masyarakat awam, Syndicate mungkin hanya sekelompok pelajar biasa yang salah pergaulan, sampah masyarakat, dan berandalan. Tetapi, bagi mereka Syndicate adalah rumah, tempat mereka menjadi diri mereka sendiri, tempat pelarian dan pelepas penat, tanpa perlu memikirkan pendapat orang lain, mereka yang dipaksa kuat, mereka yang didewasakan oleh keadaan, Syndicate membangun kesolidaritasan tak terlihat, membangun sebuah ikatan yang bahkan lebih kuat dari yang dibayangkan.
Dan dari sini lah, awal dari segala konflik akan dimulai.
••• vote for next part •••
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL : THRAWER [ON HOLD]
Genç KurguON GOING - UPDATE SETIAP HARI. SYNDICATE, kelompok paling berpengaruh seantero Jakarta, berkuasa dan memiliki power yang begitu kuat, kesolidaritasan yang begitu tinggi, tempat berkumpul nya mereka yang dikatakan sampah masyarakat. Siap...