01||Gue bisa ikutan Gila

11 5 2
                                    

Sebelum masuk ke ceritanya, aku mau nanya, kalian dapat cerita ini darimana?

Sebutin tanggal, bulan, dan tahunnya.

Hari lahir kamu

Genre favoritmu?

Punya crush nggak?

Dan terakhir. Pakai wifi or kuota?

Udah itu aja.

Happy reading

□ □ □ □

"Itu tadi semua bagian detail bangunan ini. Kalau nona mau, nona bisa mulai bekerja dari sekarang."

Hana menghebus jengah, ingat ini demi sang kakeknya. Kalau tidak, dia tidak akan sudi bekerja ditempat ini. Jangankan bekerja, menginjakkan kakinya pun, Hana merasa enggan.

"Bagaimana, apa nona ingin langsung bekerja sekarang atau menunggu be_"

"Hm. Gue mau masuk kerja sekarang. Udah lo pergi aja," potong Hana cepat.

Gadis itu menggerakkan tangannya, baahasa kasarnya mengusir Sonic_tangan kanan kakeknya itu. Sonic juga tidak keberatan, pria itu tampak menunduk, sebelum akhirnya beranjak pergi meninggalkan Hana sendirian di koridor rumah sakit.

"Besar juga nih rumah sakit, kayaknya cocok buat dijadiin tempat hibernasi gue biar nggak diganggu orang."

"Sumpah gue mau pulang. Bantal frozen gue apa kabar ya. Boneka keroppi gue pasti bau jigong di grepe-grepe sama Faldo lagi," gerutu Hana tak tenang. Apalagi, mengingat Faldo_sepupu laknatnya itu masuk kedalam kamarnya, dan menodai boneka kesayangan Hana dengan jigongnya saat pria itu tertidur.

"HEI KAMU JANGAN LARI. TOLONG YANG DISANA KERJA SAMANYA. TANGKAP PASIEN ITU, DIA MAU KABUR!"

Hana spontan meringis, terlihat dari kejauhan seorang perawat sepertinya tengah berusaha mengejar remaja cowok yang sedang berlari kearahnya.

"Woy! Ngapain lo srunduk-srunduk di belakang gue," geram Hana melotot, ketika cowok itu malah bersembunyi dibelakangnya, dan menarik-narik seragam putihnya.

"Hust, jangan ribut! Nanti Die ketahuan," ujar cowok itu meletakkan telunjuknya didepan bibir peachnya. "Nanti kalau Die nggak ketahuan, Die kasih deh permen Yupi Die yang bentuk sapi itu loh."

Hana masih menatap datar cowok yang terus memaksa bersembunyi di balik punggungnya itu. Gadis itu menghela, mau bagaimanapun cowok itu bersembunyi dibelakangnya, ya pasti tidak akan cukup. Tubuh bongsor cowok itu, mana mungkin bisa sembunyi dibalik tubuh kurus Hana.

Dasar gila!

Hana mengerut, kan memang pasien ini gila. Saat Hana menoleh, dia dikejutkan dengan Mbak Perawat tadi yang sudah berdiri tepat didepan wajahnya.

 Saat Hana menoleh, dia dikejutkan dengan Mbak Perawat tadi yang sudah berdiri tepat didepan wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Brangshake. Gue kaget," umpat Hana spontan. Setelahnya, vadis itu menormalkan ekspresinya. Hana menetap galak mbak Perawat didepannya. "Ngapain sih mbak? Bikin jantungan aja!" Sewot Hana tak santai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABOUT HUMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang