20%

128 18 9
                                    

Ketukan antara pulpen dengan buku catatan kriminal siswa (read : pelanggaran) terdengar jelas untuk kesekian kalinya. Ana menghela napas lelah melihat beberapa siswa berulang ulang melakukan pelanggaran.

"Minggu depan, tolong pake atribut yang lengkap, bisa? Siapin dari malem dimeja belajar. Pasti ngak akan kelupaan."

"Siap bisa, kak!!" Jawab para siswa serentak.

"Kali ini ngak ada hukuman, langsung kekelas masing masing, maaf nahan kalian sampai panas panasan kayak gini."

Setelah berbicara seperti itu, barisan siswa yang melanggar peraturan bubar untuk menuju kelasnya masing masing. Ana memilih duduk di pinggir lapangan dan memijat keningnya yang terasa pusing sejak kemarin malam. Ditambah kali ini ia harus tetap menjalankan tugasnya dibawah teriknya matahari.

"Udah sarapan?"

Ana mendongak keatas untuk melihat siapa yang tengah berbicara padanya. Ternyata temannya.

"Udah. Kenapa??"

"Lo sakit ya?"

"Pusing sedikit."

"An, balik kelas aja, yuk! Bisa tidur dikelas." Ucap teman Ana mengusulkan.

"Ngak bisa.. abis ini pelajaran Bu Airin, nanti kena poin, makin pusing gua." Jawab Ana sembari berdiri untuk menuju kelas.

"Oh iya.. Nanti kalau mau ke UKS, ikut ya? Mau tidur!" Ucap teman Ana sambil tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang rapih.

"Iya, Lia.. bawel banget ya.."

○○○

"Lia! Pulang, langsung pulang?"

"Ngak tau, belum disuruh ayang." Jawab Lia.

"Gua serius, njir.."

"Hehe, iya.. langsung pulang sama ayang aku.." Ujar Lia dengan nada sombong.

"Emang punya?"

"Ih, ada.. lu lupa atau ngak tau??"

"Iya tau, Kak Sean, kan??" Jawab Ana dan dijawab dengan anggukan penuh semangat oleh Lia.

Mereka berdua berjalan menuju gerbang sekolah. Setelah sampai, Lia menunggu sang pujaan hati, begitupun dengan Ana.

"Tukang cilok mana, sih? Belum dateng- dateng." Pujaan hati Ana adalah cilok. Maaf, bagi yang sudah berekspetasi tinggi.

"Ngak jualan kali, itu beli aja siomay.."

"Ngak deh, Abang gua nitip cilok."

"Oh!? Itu Kak Sean, gua duluan ya.." Lia berucap sambil memukul mukul pundak Ana semangat.

"Hm.."

"Eh? Kak Sean sama siapa tuh?" Ana yang penasaran ikut menengok kearah pandang Lia.

"Ohh.. Ricky, adek kelas."

"Kok lu tau?"

"Langganan buku kriminal." Jawab Ana santai.

"Ouhh.. pantes. Yaudah gua duluan ya.." Pamit Lia sambil berlari kearah Sean.

"Iya. KAK SEAN!! Jagain calonnya ya!!"

"Haha, siap An.." Ucap Sean sambil mengacungkan ibu jarinya. Dan Lia yang mengacungkan kepalan tangannya.

Setelah Lia pulang, Ana menunggu jemputannya yang belum juga terlihat dari tadi. Tak jauh darinya terdapat adik kelas yang barusan berjalan bersama dengan Sean.

"Eum.. kak, gua duluan ya.."

"Hah? Ohh iya iya.."

Yang lebih tinggipun bergegas pergi. Tak berselang lama Ricky lewat dengan motor dan helm yang terpasang di kepalanya.

Tin Tin

Ana hanya menganggukkan kepala membalas sapaan dari klakson tersebut.

'Anjir ganteng bangeet-!'






TBC

Perkenalkan...

Dazelia Roa Euriga (17)
(Zoa - Weekly)

Dazelia Roa Euriga (17)(Zoa - Weekly)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teman sekelas Ana
Pacar Sean

"Belum makan, belum disuruh ayang."


Andromeda Sean Raja Antares (18)
(Kim Sunoo - Enhypen)

Andromeda Sean Raja Antares (18)(Kim Sunoo - Enhypen)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggota paduan suara sekolah
Kelas 12 IPA 1

"Santai aja kali."


□□□

Hai.. achu balik lagi..

Jangan lupa Vote dan Commentnya..

Jaga kesehatan biar puasanya lancar ~♡
Pyung ~♡ 

Votenya wehh jangan forgett :<

Something Hidden || Nishimura Riki [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang