Matahari baru saja menyembul sedikit di ufuk timur. Tetapi dering ponsel anak laki laki yang sedang asik bergelung dalam selimut ini terdengar menggelegar dalam satu ruangan.
"Ck!!"
Diambilnya benda pipih berbentuk persegi panjang itu dan diangkatnya sebuah panggilan tanpa melihat namanya.
"Halo?"
"WOOOII-!!! SEJAK KAP-"
Niitt
Tanpa babibu, Ia mematikan panggilan secara sepihak, menyalakan mode pesawat di hpnya dan lanjut bergelung didalam selimut.
Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 6, tapi ia sama sekali tidak peduli. Karna, hari ini adalah hari-
"Sial, Kamis."
□□□
Tak seperti biasanya ia turun dari motor sendiri, kali ini ia membawa seorang perempuan di jok belakangnya.
"Okey, sudah sampai.." Ucapnya dengan ceria.
"Makasih.." Ucap si perempuan sambil mencengkram bahunya untuk turun dari motor.
"Sini-!" Ia melepas helm dari kepala si perempuan dan tak lupa merapihkan rambut yang sedikit berantakan itu.
"Nanti kamu ada eskul dulu, kan?" Tanya yang lebih tinggi sambil tetep merapihkan rambut si perempuan dan juga dirinya sendiri.
"Um, kurang tau, pelatihnya bakal dateng hari ini apa engak. Soalnya di chat barusan dia bilang ada urusan." Jawab yang lebih pendek.
"Yaudah kekelas yuk, banyak yang ngeliatin, serem kayak mau nerkam." Ucap si perempuan, karna tak sengaja melihat dirinya dan orang didepannya menjadi pusat perhatian.
□□□
"Ekhm!"
Mendengar deheman yang disengaja itu, Ana menengok dan sedikit mendongak melihat sang pelaku.
"Apa?"
Sang pelaku berlari kecil lalu duduk disebelah Ana. "Ck! Nyebelin banget."
"Siapa? Kak Sean?" Tanya Ana sambil lawan bicaranya.
"Lo."
Ana tau pasti, kalau ini akan terjadi. Ia tersenyum kecil, lebih tepatnya tersenyum miring dan terkekeh kecil.
"Gua kenapa??"
" 'Ngak mau pacaran dulu, ah. Mau fokus belajar dulu.' " Mulut yang maju maju, mata keatas, tangan yang bergerak sesuai dengan katupan mulut.
"Siapa ya? Yang ngomong kayak gitu, ha!?" Terakhir pelototan dan juga tatapan tajam dari si lawan bicara.
"Ngak tau, siapa ya yang ngomong kayak gitu?" Canda Ana supaya membuat sang lawan bicara tambah marah.
"Serah!" Dia alihkan mukanya ke arah lain dengan tangan yang menumpu kepalanya.
"Hhahaha, maaf-maaf. Jangan marah, dong. Lia.." Bujuk Ana.
"Li.."
Setelah usaha pertama sampai ketiga tak berhasil, Ana terdiam, Lia juga diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Hidden || Nishimura Riki [✔]
Короткий рассказ[Complete] Cerita dengan berlatar tema kelokalan Indonesia. Untuk nama pemeran tolong jangan dipakai sembarangan. Karna aku yang nyiptain nama itu. Gak mau kasih tau apa apa di sinopsis. Penasaran?? Baca aja gess.. Jangan lupa VOTE and COMMENT nyaa...