Seharusnya di hari Sabtu ini, Ana jalan jalan dengan keluarganya. Tapi, rasa malas menyerang tubuh Ana, dan medan magnet dari kasur berdampak besar mendominasi rasa malas tersebut. Jadilah, ia hanya dirumah seharian ini.
"Mah!"
"Apa??"
"Pengan jalan jalan." Ucap Ana setelah duduk sebelah ibunya yang tengah makan kacang polong.
"Sana!"
"Ih, sendiri, ngak mau!"
"Yaudah, terserah kamu." Ucap Mama Ana acuh lalu melanjutkan acaranya.
"Abang mana?"
"Kamar sih tadi Mama liat. Samperin sana, ajak jalan." Usul sang Ibu.
"Oohh.. ngak deh! Aku kekamar lagi ya Mah.." Ucap Ana menolak usulan sang ibu, dan melenggang pergi kekamar.
Sampai dikamar, ia mengecek ponselnya dan melihat 1 notifikasi chat.
1 Unread massage
Adhara
|Dirumah ?
Iya|
Gabut nih|
|Kerumah ya?
Boleh|
Nitip ciki iLike ya||Ada lagi?
|Otw sekarang nihIya udah itu aja|
Btw, cikinya yang pedes||OK
Hati hati dijalan, jan ngebut|
|Iya, bawel
|Dah, mau brngkt
|Jan dibales
|See U
Ana tersenyum kecil, lalu meletakan HP nya di nakas, dan masuk kekamar mandi untuk merapihkan diri sedikit. Tak perlu sampai ganti baju.Ana membuka pintu sedikit dan berteriak kecil.
"Maah! Nanti Adar mau kesini.."
"Yaa.."
Setelah menunggu beberapa menit, terdengar suara deruman motor terparkir di area rumah Ana. Ia langsung bergegas turun dan mendapati seorang laki laki dengan hoodie coklat sedang berbincang dengan Mamanya.
"Adar-!!" Yang dipanggil menolehkan kepala dan izin ikut dengan Ana.
Pemilik nama Adar itu menghampiri Ana dan merangkul pundak Ana, hingga membuat sang empu sedikit terhuyung.
"Cepet banget, ngebut ya??" Ana menuduh sang lawan bicara sembari naik kelantai atas menuju kamar Ana.
"Dikit doang, 80-an doang keknya tadi." Jawab si lawan bicara. "Nih, cikinya." Sebuah bingkisan plastik berwarna putih terpampang di depan muka Ana.
"Thanks.."
□□□
"Adar.. woi, bangun!! Dar!! Susah banget sih dibanguninnya. ADARR-!!"
Jadi, setelah bermain Uno dan juga permainan lainnya Adar izin buat tidur tiduran di kasur Ana. Tapi sekarang dia malah ketiduran. Karna berhubung udah 3 jam Adar tidur Ana inisiatif buat bangunin Adar. Emang pada dasarnya pelor, terus kalau di bangunin kebo.
Hmzzz,, kek siapa ya??
"Ish, diem apa.." Jawab Adar setengah tidur.
Karna sudah setengah bangun, Ana kembali meninggalkan Adar sendirian dikamar. Tidak tau saja ia, kalau Adar kembali pulas.
Sembari menunggu Mama dan Papanya pulang dari restoran untuk membeli makan malam. Ana diam didepan kulkas dengan pintu kulkas yang terbuka.
"Sosis, tomat, telor, bawang bombay.. daun bawang ada gak ya?? Ah, ada.. good, masak deh."
Setelah beberapa bahan itu didapat ia mulai masak makanan simple untuk sekedar cemilan. Pakai nasi.
Tercium harum menggugah bawang bombay yang ditumis dengan mentega, dilanjut dengan memasukkan irisan tomat.
"Masak apa kak??" Tiba-tiba sebuah suara serak mengejutkan Ana yang sedang seru-seru memasak.
"Tumis sosis telur."
"Mau ya? Tiba-tiba jadi laper." Setelah berucap Si laki laki berhoodie coklat tersebut duduk menunggu di meja makan.
Setelah selesai memasak hidangan tersebut. Ia memindahkan makanan tersebut kedalam mangkuk dan menyiapkan dua piring untuk dimakan bersama.
□□□
Tbc...
Heii... gimana hari ini doing good??
Yowess See U
VOTE NYA DOONG ~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Hidden || Nishimura Riki [✔]
Short Story[Complete] Cerita dengan berlatar tema kelokalan Indonesia. Untuk nama pemeran tolong jangan dipakai sembarangan. Karna aku yang nyiptain nama itu. Gak mau kasih tau apa apa di sinopsis. Penasaran?? Baca aja gess.. Jangan lupa VOTE and COMMENT nyaa...