Something Hidden || Nishimura Riki [✔]

60%

Hiruk pikuk pagi ini telah memenuhi pendengaran seorang anak laki laki yang tengah tidur pagi di bangku sekolah.

"Haahh.. pagi pagi udah tidur aja. Heh-! Bentar lagi upacara, lengkap ngak seragam lo?" Tanya Juna ㅡteman dari anak laki laki yang tengah tidurㅡ sambil berkacak pinggang.

"Lengkap." Tanpa mengangkat kepala ia menjawabnya dengan singkat.

"Ayolah Ric, cepetan. Nanti kena marah guru baru tau rasa, gua kagak mau ya, nama ganteng gua ada di buku kriminal OSIS." Juna berbicara sambil berusaha menarik narik badan Ricky yang masih nyaman tidur di mejanya.

"Ah, bacot." Ricky mengumpat dan berdiri dari tempatnya, lalu jalan mendahului Juna.

"Emang ya lo, harus di paksa dulu baru jalan." Ucap Juna sambil menatap nyalang punggung Ricky didepannya.

□□□

Upacara berjalan dengan khidmat dan lancar. Ricky kembali ke kelasnya tanpa dipanggil oleh salah satu anggota OSIS karna gidak berpakaian lengkap.

Ricky berdiri di dekat pembatas pagar, karna kelasnya berada di lantai 2, dan melihat ke arah lapangan. Kakak kelas yang biasanya mencatat dirinya tengah mencatat beberapa siswa yang melanggar aturan.

Saat sedang melihat kearah dimana siswa dihukum. Tiba tiba,

"Ric, menurut lu, kakak kelas itu tuh," Ucap Juna sembari menunjuk kakak kelas yang sedari tadi Ricky perhatikan. "Terlalu baik ngak sih? Kayak, ngak pernah kasih hukuman, ke yang telat atau yang ngak lengkap."

"Lu, kan, sering di panggil kan? Itu diapain?" Lanjut Juna dengan bertanya.

"Cuma di catet, udah." Jawab Ricky singkat.

"Njir, mau coba, ah. Senin besok gua pura pura lupa make topi." Oceh Juna menggebu gebu.

'Bego.'  Inner Ricky.

□□□

Ricky sedari tadi sudah jengah dengan ocehan Juna tentang dasinya yang hilang sehabis berganti seragam setelah pelajaran olahraga.

"Dasi gue dimana ya?? Kagak mau gua di catet. Duh, kalo semisal nama gua di catet gim-

"Berisik lu anjir, nih lah, pake dulu dasi gua. Coma di catet doang kok, sepanik itu. Kek cewek lu anjir." Dengan cepat Ricky memotong ucapan Juna, dan menyerahkan dasinya yang belum ia kenakan.

"Oke, makasih sudah mau mengorbankan dasimu padaku. Akan ku ingat selalu perjuanganmu ini nak."

"Bacot." Setelah itu Ricky keluar ruang ganti tanpa menunggu Juna.

"Ih, sia mah.

□□□

'Kenapa harus ada patroli OSIS, sih!? '

"Ric, gua ke ruang OSIS dulu ya? Disuruh kumpul. Tenang kagak bakal gua lapor kalo lu kagak pake dasi." Ucap Juna.

"Hm."

'Juna Goblokk!!! Didepan OSISnya anjirr.. Bodo, pura pura ngak liat, innoncent aja.'

Ricky terus berjalan tanpa melihat kearah beberapa anggota. Namun, hari ini sepertinya bukan hari keberuntungan untuknya. Pundaknya ditahan oleh salah satu anggota laki laki disana.

"Dasi mana bro?"

"Ada dikelas, bang." Ucap Ricky setenang mungkin.

"Ohh yaudah." Anggota OSIS itu melepas cengkraman dari pundaknya dan membiarkannya pergi.

Tanpa basa basi langsung saja ia pergi sebelum ketahuan ia mengelak.

"AN-!! CATET-!!" Belum genap dua langkah ia melangkah. Teriakan kakak kelas yang sebelumnya mencegatnya mengelegar.

Tak lama berselang dari teriakan, perempuan dengan kuncir satu berjalan mendekat.

"Siap-" Perempuan dengan name tag Aridina itu langsung mengatupkan mulut ketika hendak bertanya siapa yang harus ia catat.

"Ricky Ardiyansyah. Udah 5 kali loh, sepelupa itukah? Lain kali yang lengkap, biar ngak di catet lagi.."

"Siapa lu nyuruh nyuruh ?" Balas Ricky ketus.

"Bukan nyuruh cuma ngi-"

"Lu bukan ibu gua! Dah catet nama gua buru! Mau masuk kelas!!" Ucapan Ana terpotong dengan kata kata yang sedikit sarkas dari Ricky.

Setelah berkata seperti itu ia langsung melenggang pergi menuju kelasnya.

'Jangan terlalu mendalami peran dong..'

Tbc

□□□

Votenya jangan lupa dong sayangg...
Jangan jadi sider ajaaa.. :(

Ayo taburkan berkah lebaran dengan Vote, ehe :>

See u next chap

Bhayy.. 👋👋

Gion Arjuna
(Yang Jungwon - Enhypen)

[Foto ngak bisa di add,
Fotonya ada di atas 🙏🏻]

Anak OSIS
Kelas 10 IPS 3

"Ngerjain orang adalah kebahagiaanku."