Tok..Tok..Tokk..
KrekkAdel mengetok pintu ruang OSIS yang tertutup lalu segera membukanya. Seluruh anak OSIS langsung menatap ke arahnya dengan kening yang berkerut, ada apa pikir mereka?
"Eh sorry ganggu waktunya sebentar, gue ada keperluan sama Kak Rasyah" ucap Adel.
Rasyah pun yang namanya disebut langsung menghapiri Adel lalu mengajak Adel berbicara di luar ruang OSIS.
"Kenapa Del?" tanya Rasyah langsung kepada Adel ketika mereka sudah berada di depan pintu ruang OSIS.
"Asya sakit Kak, katanya dia mau pulang" ucap Adel.
"Sakit? Dia sakit apa?" tanya Rasyah.
"Gatau Kak, dari awal masuk dia ga ikut pelajaran di kelas, terus pas gue sama Manda cari ga tau nya Asya ada di kantin, waktu gue tanya dia kemana aja dan waktu liat kondisi nya dia udah lemes banget Kak" ucap Adel menjelaskan kepada Rasyah.
"Yaudah tunggu, gue mau bilang sama Rafa dulu" ucap Rasyah lalu memasuki ruang OSIS kembali untuk menemui Rafa.
Ketika kembali memasuki ruang OSIS, Rasyah langsung menghampiri Rafa.
"Kenapa?" tanya Rafa.
"Gue mau nganter pulang adik gue dulu, dia sakit, lo lanjutin aja rapatnya sesuai sama yang udah kita diskusiin kemarin. Gue duluan, oh ya tolong izinin gue sama Asya, bilangin aja kalo Asya sakit." ucap Rasyah dan segera pamit lalu keluar dari ruang OSIS untuk menghampiri Adel.
"Ayo Del!" ajaknya ketika sudah menutup pintu ruang OSIS kembali.
Di tengah perjalanan, mereka berdua pun berpisah, Rasyah menuju kantin sedangkan Adel menuju kelas untuk mengambil tas Asya.
Ketika sudah memasuki kantin, Rasyah langsung menghampiri Asya yang sedang memejamkan matanya dengan posisi kepala yang sedang dipijat oleh Manda.
"Lo kenapa?" tanya Rasyah ketika sudah sampai di meja yang Asya duduki lalu dia ikut duduk di sebelah Asya.
Asya yang mendengar suara Rasyah pun langsung membuka matanya lalu menghadap ke arah Rasyah.
"Gapapa. Kepala gue cuma pusing doang" ucap Asya pelan dengan wajah yang pucat dan tubuh yang lemas.
Sebenarnya, yang Asya rasakan bukan hanya pusing di bagian kepala, tetapi juga sakit di bagian jantungnya.
Bila bicara pun rasanya sesak sekali, karena itu dia menjawab pertanyaan Rasyah dengan pelan agar mereka tak
terlihat kalau dirinya sedang menahan sesak."Yaudah, ayo gue anter pulang" ajak Rasyah.
"Eh gue ikut yaa" ucap Adel yang baru saja kembali dari kelas seraya menenteng tas Asya di tangannya.
"Gue juga" ikut Manda cepat.
"Gausah kalian disini aja nanti bisa-bisa dimarahin guru. Gue juga sehabis nganter Asya pulang langsung balik lagi ke sekolah" cegah Rasyah.
"Yaudah deh" ucap Adel dan Manda lesu, karena tak di perbolehkan Rasyah untuk menjaga sahabatnya yang sedang sakit.
"Iya kalian disini aja ya, belajar yang bener, kalo ada pr kasih tau gue sekalian sama jawabannya" ucap Asya pelan lalu terkekeh di akhir kalimatnya.
"Yeuyy itu sih mau lo" sewot Adel.
"Yaudah gue pulang dulu, bye girls" pamit Asya lalu berjalan sangat pelan yang dibantu oleh Rasyah.
Rasyah membantu Asya berjalan sampai di depan pintu mobilnya lalu membukakan pintu untuk Asya agar dia bisa cepat merebahkan dirinya di atas jok kursi mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYA [ ON GOING ]
Roman pour AdolescentsTidak ada yang lebih menyakitkan ketika aku yang menjadi pemeran utama, harus tersingkirkan oleh peran yang tak di haruskan ada. Benar, penyesalan selalu datang pada bagian akhir.