Huit.

8 2 0
                                    

Secara garis besar tuan agung althelia adalah seseorang yang sangat dikagumi oleh masyarakat, dari penduduk setempat maupun penduduk luar.
Karena sifat nya yang tenang juga penuh damai,
Membuat ia berhasil mendamaikan kedua belah pihak wilayah yang sedang berseteru atau dalam keadaan kritis kedamaian, Untuk yang ke sekian kalinya.

[ Setelah mendekati musim semi ]

"Permisi yang mulia matthieus, Ada tuan agung althelia ingin bertemu dengan anda"
Ucap salah satu penjaga yang baru saja memasuki ruang tengah kastil besar.

Matthieus, dan anak laki lakinya yang pertama segera bergegas menuju ke ruang tengah, menemui tamu besar yang tempo hari lalu mengirimkan surat Bantuan.

Sesampainya di sana,
Ternyata tuan agung althelia juga bersama anak nya.
Duke William Del carmel, anak yang kedua.

"Salam hormat, kaisar matthieus. Kami kesini untuk membantu perdamaian"
Kata tuan althelia.

"Salam hormat kami haturkan, terimakasih atas bantuannya tuan althelia..,
Silahkan masuk, kita bicarakan ini di ruangan tertutup saja" usul lady eleana, dan di susul anggukan oleh suaminya.

"Baiklah..,
William, kau bisa tunggu di sini atau berkenalan dengan pangeran"
Ucap ayahnya.

"Baik ayah"
Selagi kaisar dan ayahnya pergi, ia bukan mencoba untuk berbicara dengan pangeran, tapi malah diam.
Tak mengerti harus apa,
Situasi yang sangat canggung.

"Kak!,
Apa kau tau Arthur ada dimana?"
Tanya aella pada Anderson yang sedang duduk di kursi taman.

"Hey..., Dia siapa?"
Bisik El pada aella.

"Entah, aku juga tidak kenal kak"
Balas aella berbisik juga.

"Hey, kau siapa?!. Sedang apa kau di san-"
Belum selesai El bertanya, mulutnya sudah di tutup oleh tangan Anderson.

"Dasar memalukan, kecilkan suara mu"
Ketus kak Anderson pada El.

"Lepas tangan ku,
Memang nya kenapa. Bukan urusan mu,
Aku bertanya pada dia"
Balas El tak kalah ketusnya.

"Saya William Del carmel.
Putra ketiga tuan althelia, salam kenal nona"
William meraih tangan El hendak mencium nya. Tapi El malah menjabat tangan.

"Salam kenal, nona Eleanor eldrick."
William berlalu menuju aella.

"Salam kenal nona aella"
William mencium punggung tangannya.

"Salam kenal tuan"
Ucap William beralih ke hadapan Anderson.

"Iya, salam kenal."
Anderson membalas jabatan tangan nya.

"Eleanor, aella.
Bilang pada ayah, aku harus kembali ke ruangan sebentar. Ada yang sedang aku bicarakan dengan Deon dan adelia.
Duke William, saya izin pamit"
Lanjutnya lagi.

"Silahkan" - William

"Iya kak" - aella

"Iya, sana pergilah" - El

- - - - - - - - - - - - -

2 jam berlalu,

"Bagaimana?, Apa anda setuju dengan usulan saya?"
Tanya tuan althelia sembari berjalan keluar ruangan dengan santai.

"Sebenarnya, itu akan sangat merepotkan Anda tuan. Jadi persetujuan saya tergantung anda"

"Anda bisa saja, baiklah...
Kalau begitu secepatnya akan di adakan. Agar peraturan turun temurun itu bisa segera di hilangkan"

"Ku dengar peraturan turun temurun itu sempat menjadi perselisihan yang sengit. Karena di anggap terlalu kejam, dan juga tidak sesuai dengan zaman nya kan" celetuk El yang tiba tiba muncul dari belakang.

Tanduk  pertempuran [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang