Sore hari tiba dan waktu itu ketika Mentari masih berusia 8 tahun dan adik-adiknya berusia 7 dan 6 tahun ia berinisiatif untuk mengajak ketiga adiknya itu untuk keluar jalan-jalan sekitar kompleks.
Sebenarnya mereka sering berjalan-jalan seperti ini tetapi lebih ke dengan teman circle masing-masing,jadi kalau untuk pergi bersama begini jarang karena keempatnya lebih sering main bersama di dalam rumah.
"Kak,Kak,ada es krim kak", dengan heboh Senja menunjuk pada penjual es krim tong tong yang sedang mengayuh sepedanya yang dari jarak 100 meter.
"Kak,kak,beliin es krim kak", tiba-tiba saja Bintang menarik-narik baju Mentari.
Mentari yang masih kecil pun kebingungan, ia keluar tak membawa uang sama sekali karena tujuannya tadi ya hanya mengajak berjalan-jalan adik-adiknya bukan jajan,lagipula ia akan kena marah kalau bunda tau mereka jajan di luar.
"Kak,kak,es krim hiks",Senja mulai menangis,memang Senja kecil ini agak mengesalkan karena dikit-dikit nangis.
"Kakak nggak bawa uang dek,kita pulang aja ya?", Mentari mulai menenangkan Senja,untung saja Bintang tak ikut menangis.
"BANG ES KRIM!",tanpa Mentari duga adiknya satu lagi alias Langit berteriak memanggil si abang-abang penjual es krim.
"Langit!ih kakak nggak bawa uang,kamu bandel banget sih kalau di bilangin!",ujar Mentari sedikit kesal.
"Udah kakak tenang aja semua aman kalau ada Langit, heh bocah jangan nangis lagi,makin tambah jelek lu", ejek Langit lalu ngibrit pergi.
"Langit, mau kemana kamu?!!", teriak Mentari kecil memanggil sang adik yang pergi.
"Pulang! minta uang ke bunda!", jawab Langit dari kejauhan bersamaan dengan itu si pedagang es krim pun datang.
"Mau yang rasa apa dek?", tanya si penjual es krim.
"Pak,ma-"
"Aku rasa pisang coklat, kak Bintang biasanya rasa strawberry,ya kan kak?",tebak Senja dengan semangat.
"Bukan,saya rasa kacang hijau pak", dan dengan pasti Bintang menampik nya membuat Senja merengut tak terima.
Sedangkan di tempatnya Mentari berpikir keras dengan bagaimana cara ia akan membayar es krim yang dibeli Senja dan Bintang. Dia benar-benar akan mencubit pipi gembul milik Langit kalau nanti sampai di rumah, bisa-bisanya anak itu kabur setelah membuat masalah besar untuknya,untuk seumuran Mentari yang masih usia 8 tahun tak bisa membayar es krim itu adalah sebuah beban pikiran yang sangat berat.
_💜🐶🦊🌙_
"Bunda ayo dong..kasian noh abang-abang es nya nunggu", dan di rumah Langit terus ngintilin bundanya kesana kemari guna meminta uang.
"Nggak ya langit. kamu kan tau bunda nggak suka kalian jajan sembarangan,sana susul kakak sama adik-adik suruh pulang!", dan jawaban bunda tetaplah sama sejak tadi.
"Ya Allah bunda ihhh...kasian tuh tadi Senja sama Bintang nangis kejer minta es krim,bunda tega? bundaaaa", rengek Langit.
Mendengar dua anak nya yang lain katanya menangis,bunda yang semula sedang mencuci piring itu berhenti dan menoleh pada sang anak.
"Yaudah kalian tadi mainnya dimana?biar bunda jemput mereka", bunda itu orangnya realistis.
"Ihh nggak usah bunda, bunda cukup beri Langit uang nanti Langit kembali ke sana terus pulang lagi sama kakak dan adik-adik", lihatlah si langit kecil tetap kekeuh pada pendiriannya minta uang.
Bunda kembali diam, seolah memikirkan beberapa kemungkinan. Sebenarnya bunda tak begitu melarang anak-anaknya jajan diluar dengan syarat makanan itu bersih dan alasan bunda tak mau memberi uang ke Langit itu karena sejak dua hari lalu Langit terus meminta uang untuk membeli mainan jadi kalau memberi lagi rasanya bunda akan seperti membiasakan Langit hidup seenaknya dan boros.
"Yaudah..bunda kasih kamu uang,tapi besok-besok nggak lagi ya,Langit?kamu ini soalnya sering banget minta,bukan bunda pelit tapi kalau terus-terusan bisa-bisa kamu jadi anak yang pemboros dan seenaknya aja belanjain uang", bunda harap Langit kecil mengerti.
"Siap bunda! Langit nggak akan minta lagi kalau bukan hal yang penting,mana uangnya?", tangan Langit mengatung ke hadapan sang bunda yang lebih tinggi darinya.
"Sebentar bunda ambilin", bunda sudah mau mengambil dompet ke kamar tapi, tiba-tiba saja suara cempreng seseorang menggema di seluruh ruangan.
"LANGIT!!!", Teriak Mentari geram.
Terlihat Mentari dengan Bintang dan Senja masuk kedalam rumah.
"Langit dimana kamu?!", cari Mentari tak sabaran.
Di dapur, bunda dan Langit saling menatap.
"Kakak kamu kenapa teriak-teriak gitu?", tanya bunda heran.
"Nggak tau,tapi tenang aja , pasti itu karena kak Tari kangen aja sama aku makanya nyariin sambil teriak-teriak,aku temuin dia dulu ya bunda", Langit berlalu pergi meninggalkan bunda nya.
Langit sedikit kaget, dari yang ia lihat adik-adiknya sudah memegang dan sedang memakan sebuah es krim yang padahal uang untuk membayar nya saja masih ia minta ke bunda.
"Kok kalian udah makan es krim?", tanya Langit tak terima,iya,dia juga mau es krim soalnya.
Tanpa Langit sadari sejak tadi Mentari menahan gejolak hawa nafsu untuk membantai adiknya satu ini tapi seperti nya tidak bisa.
"Aduh aduh kak aduh!bunda kak Tari jambak rambut aku,hiks bundaaaa!!", Langit meringis dan menangis ketika tiba-tiba Mentari menjambak kuat-kuat rambut tebalnya.
"Kamu ya, ihh kesel aku sama kamu! ihh pokoknya kamu harus aku bantai!", Mentari tanpa henti terus menguyel-uyel adiknya.
"Aduh-aduh kalian ini kenapa lagi sih heh?! Tari lepasin rambut adiknya, kasian Langit kesakitan", bunda yang baru saja datang langsung sigap menolong anak laki-lakinya yang sedang di uyel-uyel sang kakak.
"Nggak mau! aku pokoknya kesel abis sama dia bundaaaa", geram Mentari.
Dan akhirnya dengan susah payah bunda terus melerai anak-anaknya sedangkan si bungsu dan paling bungsu hanya sibuk mengamati dengan memakan es krim yang dibelikan seseorang tadi.
Dan jangan terkejut,hal seperti ini sudah sering terjadi di keluarga Megantara.
_____________________________
Hai,so sorry ya aku sadar kok masih ada beberapa tanggungan cerita tapi jujurly aku gatel banget pengen debutin yang ini hehe..
So,kalian jangan lupa komen dan kasih saran atau masukan apa aja yang kalian pikirkan siapa tau itu bisa menjadi ide cerita ini, makasih<3.
💜🐶🦊🌙
KAMU SEDANG MEMBACA
Megantara's
Novela JuvenilTentang empat bersaudara bermarga Megantara dan segala ke ahliannya. Since: 7-April-2022 End : -