●●●Hiruk pikuk suara deruman mesin motor dan sorakan dari penonton mendominasi suasana balapan liar yang diadakan malam ini. Tampak segerombolan muda - mudi datang beramai menonton pertandingan ilegal tersebut.
Sebuah motor sport berwarna merah berhasil melewati garis finis tampa hambatan. Sorakan kemenangan menggema.
"Selamat Alden, kali ini lo menang melawan gue. Di pertandingan selanjutkan gue pastikan gue akan ngalahin lo" Ucap Tirta seraya melemparkan sebuah kunci motor ke arah Alden. Sergap Alden menangkap kunci motor tersebut
Ya taruhan dari pertandingan ini adalah sebuah motor. Bagi yang kalah mereka harus rela melepaskan motornya untuk sang pemenang.
"Gue harap kalo itu bisa" sahut Alden menggoyangkan kunci motor tersebut tepat dihadapan Genk Blackfox.
"Okeh bro gue tunggu" Tirta menepuk pelan bahu Alden hingga akhirnya ia dan genk nya berlalu meninggalkan Alden dan teman - temannya.
"Tirta - tirta, tu anak gak pernah kapok ya nantangin lo" ucap Samudra
"Dari dulu dia memang begitu" Alden sedikit terkekeh. Ia sangat mengenal baik ketua geng Blackfox tersebut. Pasalnya Tirta dulu pernah bertetanggaan dengan dirumah lamanya sebelum kedua orang tuanya bercerai. Dari kecil sosok Tirta memang selalu mencari celah untuk menantang Alden dan dua pertiga dari tantangan tersebut selalu alden yang memenangkannya.
"Untung dia mainnya suportif gak licik kayak anak Growl kemaren"
Alden, Samudra, dan Diki mengangguk setuju dengan apa yang dibilang oleh Gibran. Sedikit Alden bersyukur mendapatkan lawan seorang Tirta. Pasalnya setiap kemenangan yang ia dapatkan pasti akan ada pertempuran hebat antara dirinya dan pihak lawan di akhir pertandingan.
"Sandi mana?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Alden pasalnya sebelum pertandingan di mulai Sandi ada datang menonton pertandingannya namun sekarang cowok itu tak ada diantara teman - temannya.
"Ditarik Zeva, cewek itu minta diantarin pulang" jawab Diki
"Zeva?"
"Ia pacar baru tu anak. Siang tadi dia ditembak cewek manja itu dan seperti biasa diterima begitu aja sama tu anak" tutur Diki
Tak henti Alden menggeleng mendengar penuturan Diki. Memang tampang paripurna milik Sandi cukup banyak memikat hati kaum wanita. Diantara ia dan teman - temannya Sandi termasuk kategori Playboy dengan mantan banyak berseliweran dimana - mana. Anehnya dia yang selalu di tembak oleh para wanita dan tak ada penolakan dari Sandi.
"Mau taruhan berapa lama Sandi dan Zeva hubungannya bisa bertahan" tantang Samudra.
"Gak sampe seminggu gue rasa" sahut Gibran mengikuti permainan.
"Gue masang 3 hari kedepan mereka akan putus" Diki tak mau kalah.
"Okeh gue kira mereka akan putus besok" Samudra semakin mempersempit jangka waktunya.
"Okeh, kita taruhan 1 juta perorang" Samudra melanjutkan ucapannya.
"Gila kalian ya, temen kalian dijadiin bahan taruhan" Alden jengah melihat kelakuan temannya itu.
Ketiga orang tersebut hanya menyengir mendengar sindiran Alden.
"Itu anak Blackfox punya anggota cewek ya?"
Perhatian Alden, Diki, dan Gibran seketika tertuju pada sosok perempuan berjaket kulit Hitam dengan denim panjang ada berada diantara rombongan para anggota genk Blackfox. Wajah cewek itu tak terlihat begitu jelas pasalnya posisinya membelakangi Alden dan teman - temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirabella || Sang Antagonis
Teen Fiction⚠️ 17+ Harap bijak dalam membaca ~~~~ ini bukan sebuah kisah perpindahan jiwa manusia yang masuk kedalam jiwa tokoh fiksi. Hanya sebuah kisah tentang seorang remaja 17 tahun yang sedang berjuang menghadapi peliknya hidupnya. mimpi buruk dan tekan...