Bab 14 : Threat

254 32 4
                                    

Vote & komen please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote & komen please








































"Haruskah aku menghabisi dia?" tanya seorang Pria kekar kepada atasan nya yang tengah melihat rekaman.

Morgan bangkit dari kursi putar kerja nya sembari menggebrak meja. Dr. Han sialan, gerutunya seperti itu. Ia tidak mengira Han dapat menemukan rekaman nya sepuluh tahun yang lalu saat ia tengah menyiksa partner kencan buta nya di depan Taeyeon kecil.

Sekarang rekaman itu ada di tangan Han, jika di biarkan Morgan bisa dalam ancaman, vidio itu bisa saja di laporkan lalu habislah dirinya. Baru saja merasakan kenikmatan hidup di bawah kekayaan Miyeon, lalu hancur begitu saja hanya karena sebuah vidio? Oh tidak akan dia biarkan.

"Lakukan tugasmu, Cario..."

Cario mengangguk lalu membungkuk hormat dan pergi. Sudah di katakan Han akan melakukan segala cara agar dapat membantu Taeyeon yang sudah di anggapnya seperti anak sendiri, mendapatkan rekaman salinan milik Morgan entah dari mana adalah sebuah hal yang patut di berikan tepuk tangan.

"Putraku, kenapa kamu lemas sekali?" Yeonjun tengah makan bersama Ibunya, namun rasa tak berselera. Ini semua karena pertemuan dia dengan wanita rambut pirang yang bisa di sebut gagal, siapa Pria tua yang memanggil Gadis itu? Mengganggu nya saja, jika di pikirkan membuatnya kesal.

"Bu, kira-kira jika aku punya pasangan Ibu mau yang seperti apa?" tanya Yeonjun tiba-tiba.

"Aigoo, kenapa menanyakan hal itu? Tentu Ibu mau wanita yang baik-baik, wanita yang dapat mencintaimu apa ada nya," jawab nya namun di balas kerucutan bibir Yeonjun. Baik-baik ya? Ia jadi teringat gadis rambut pirang lagi, saat berada di Klub malam. Ya benar, wanita itu adalah gambaran jodoh nya nanti, amin.

Tetapi orang yang bermain di Klub bukan berarti nakal, kan? Seperti dirinya, masuk hanya untuk mengantar pesanan. Lain kali jika di pertemukan lagi, dirinya akan berkenalan dengan serius.

Di kediaman rumah Dr. Han. Jay tengah asik memainkan PlayStation di ruang tengah depan televisi, ia pause permainannya ketika melihat sang Ayah keluar lagi. Akhir-akhir ini Han jarang berada di rumah, apa dia punya selingkuhan? Jay memanggil.

"Dad! Kau mau pergi lagi?" tanya Jay bangun berjalan mengarah ke sang Ayah.

"Eoh, Jay... Iya, jangan lupa makan kurangin bermain Game nya," ungkap Han menggusak atas kepala Jay ketika anak lelakinya itu berada dekat dengan nya.

Jay membuang napas malas. "Jujur padaku kau punya selingkuhan, ya?! Kenapa selalu keluar rumah, sekalipun kau sibuk bekerja, tidak pernah sesering ini keluar."

I Can't Control Myself [ COMPLETED ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang