Bab 26 : Reason

128 22 3
                                    

Don't forget to vote and comment!!
Happy reading!!
































Tok...Tok...

"Apa dia belum bangun?" tanya Yeonjun berbisik di balik pintu semabti mengetuk tetapi tak ia dengar respon dari Taeyeon.

"Dia belum bangun?" tanya Ibu Yeonjun yang tengah menyiapkan sarapan.

"Seperti nya..."

Ia pun membuka pintu kamar itu dan benar, Taeyeon sangat pulas dalam tidurnya di bawah selimut. Yeonjun melangkah mendekat sedikit membungkuk untuk memandang lebih jelas wajah wanita yang ia sukai.

"Dia bahkan tidak terganggu dengan kehadiranku..." ucap Yeonjun dalam benak hati sembari tersenyum tidak jelas.

Karena tidak mau membangunkan, Yeonjun keluar kembali dari kamar melaporkan pada Ibunya jika kemungkinan Taeyeon tidak ikut bergabung di meja makan. Namun beberapa menit kemudian, wanita itu keluar.

Sedangkan Yeonjun serta sang Ibunda sudah duduk di meja bersama siap menyantap sarapan. "Oh? Nak Taeyeon, sudah bangun, sini-sini sarapan."

Yeonjun tersenyum tipis tangan nya menepuk-nepuk bangku menyuruh Taeyeon duduk. Di sela sesi makan, tentu ada obrolan yang banyak di tanyakan ke Taeyeon.

"Ibu sama sekali tidak menyangka Yeonjun punya teman wanita dan secantik dirimu."

Taeyeon hanya dapat tersenyum menanggapi ungkapan dari Ibu Yeonjun. "Benar kan? Aku juga tidak menyangka dapat kenal dengan nya, bahkan menjadi dekat." Yeonjun menyambar sembari menggelengkan kepala.

Sesi makan usai begitu saja, Taeyeon juga berniat untuk pergi dan kembali ke kediamannya. Selesai mandi Taeyeon berada di kamar Yeonjun kembali membenahi diri. Taeyeon berpamitan dengan Orangtua Yeonjun dan pria itu juga mengantarnya keluar.

Sembari berjalan di gang sempit menuju dimana dia memarkir mobil, Taeyeon mengobrol sedikit dengan Yeonjun.

"Aku akan menghubungimu, jangan datang tiba-tiba tanpa panggilan dariku. Dan jika ada apa-apa hubungi aku," ujar Taeyeon was-was.

Yeonjun menahan tawa, Taeyeon menyadari dan bertanya dari mana lucu nya. "Taeyeon-ssi, aku yang seharusnya bilang seperti itu. Hubungi jika ada sesuatu padamu, pastikan kamu baik-baik saja. Mengingat semalam ada yang mengintaimu, itu buatku khawatir."

"Ck! Tidak perlu, pikirkan saja dirimu. Aku dapat jaga diri," jawab Taeyeon dingin.

Mereka pun sampai di mana Taeyeon parkir mobilnya, sebelum masuk ia membalikkan badan berhadapan dengan Yeonjun. "Terimakasih, karenamu aku dapat kembali merasakan tidur dengan nyaman."

Yeonjun diam memikirkan sesuatu, dan teringat jika Taeyeon memiliki gangguan tidur. Saat menginap di kediaman nya wanita itu bahkan tidak terusik akan dia yang keluar masuk kamar, masih saja terpulas.

Dia pun menggusak ujung kepala Taeyeon senang. "Ya, sama-sama..."

Ia pun pergi dengan mengendarai mobilnya, tidak kemana-mana hanya pulang untuk kembali menganalisa vidio salinan CCTV yang berhasil dia dapatkan. Taeyeon yakin orang berjubah hitam di disini ia kenali.

Sesampainya di rumah, Taeyepn memindahkan vidio itu ke laptop, memperbesar hingga di perjelas lagi penerangan nya, Taeyeon pause vidio pada bagian wajah si Pria.

Taeyeon menahan tawanya tidak percaya. Ia memang selalu benar akan dugaan, "Cario."

Tanpa banyak basa basi ia akan menemui Morgan menunjukkan vidio ini sebagai bukti jika memang benar mereka yang membunuh Dr. Han. Kekesalan tak dapat tertahan, ketika ia ingin bergegas tiba-tiba kotak mesin putar pemberian Dr. Han yang sengaja ia pajang dekat televisi itu berbunyi, mengumandangkan nyanyian nya.

I Can't Control Myself [ COMPLETED ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang