Chapter 4

1.9K 353 76
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Netero secara diam-diam meminta semua pengawas ujian untuk melaporkan perkembangan dari (Name) selama ujian. Dia ingin tahu seberapa tahannya cucunya itu dalam melewati ujian hunter.

Saat ujian telah dimulai, pertama mereka harus melewati sebuah labirin. Di dalam labirin tersebut memiliki banyak jalan. Mereka harus sampai keluar dari dalam labirin. (Name) mengandalkan penciuman tajamnya.

"Ara, ada apa nona kecil? Apa aku membuat penciumanmu jadi terhalang?"

(Name) menatap tajam ke pemuda yang berpenampilan seperti badut. "Kalau kamu mencoba untuk membuatku kalah, kamu salah besar tuan badut."

"Jangan panggil aku tuan badut. Namaku Hisoka. Panggil saja aku dengan Hisoka."

"(Name). Senang bertemu denganmu, Hisoka-san."

Tiba-tiba Hisoka menghilang dan muncul lagi di depan (Name). Di saat Hisoka memegang dagu (Name), muncul (Name) yang lain di belakang sambil memegang kunai khas seorang ninja.

"Maaf saja, tapi aku tidak mudah untuk disingkirkan."

"Luar biasa. Aku tidak menyangka bertemu dengan lawan yang sangat hebat."

(Name) yang ada di depan Hisoka menjadi kumpulan asap. Ternyata itu hanyalah bayangan (Name) saja sedangkan yang aslinya ada di belakang Hisoka. Gadis itu melompat mundur beberapa langkah dan menyimpan kunainya.

"Ne Hisoka-san, mau jalan bersama sampai di ujian kedua?"

Hisoka tersenyum. ''Tentu saja, (Name)-san."

Selama di perjalanan menuju ke ujian kedua, (Name) dan Hisoka saling mengobrol. Tak terasa mereka telah berhasil melewati labirin dan itu berarti mereka lolos menuju ke ujian kedua.

Ujian kedua adalah mereka diminta memasak. Tapi bahan utama mereka adalah seekor burung raksasa. (Name) hanya menghela nafasnya karna ujian kedua ini tergolong mudah, tetapi yang menjadi masalahnya adalah mereka harus menangkap seekor buring raksasa yang bernama Birdioma.

Burung yang dikategorikan lumayan besar itu sangatlah susah di tangkap. Karna mereka memiliki sifat yang liar dan agresif. Sepertinya (Name) harus mengeluarkan energinya untuk menggunakan kekuatannya.

'Jadi ini sarangnya burung itu? Baiklah, akan kulakukan.' batin (Name).

(Name) memejamkan matanya dan menggunakan mata sharingan miliknya tahap mangekyou. Dia langsung pergi mencari keberadaan burung Birdioma itu.

"Ah, ketemu juga kamu." (Name) menatap seekor burung yang memiliki tubuh yang lumayan besar dari dia. "Burung Birdioma."

Burung Birdioma seperti menatap tajam ke (Name). Tiba-tiba burung tersebut menyerang (Name) dengan paruhnya juga cakarnya yang sangat tajam bahkan melebihi ketajaman sebuah pisau.

''Kamu memang burung yang merepotkan. Tapi tenang saja, aku yang menang. Karna? Aku yang paling terkuat di sini." (Name) melebarkannya seringainya. "Amaterasu!"

Api hitam muncul di tubuh burung itu. Burung Birdioma mengeluarkan suara jeritan karna merasa kepanasan dengan api hitam milik (Name).

"Untung saja aku masih bisa menguasainya."

Burung tersebut langsung mati. (Name) menghilangkan api hitamnya dari burung incarannya. Lalu membawanya ke tempat ujian kedua dimulai. Ketika (Name) sampai di tempat ujian kedua, dia hanya melihat hanya beberapa peserta saja yang dapat membawa burung Birdioma. Sebagian dari peserta tidak berani untuk pergi dan sebagainya lagi sudah mati karna dimakan oleh burung Birdioma.

Salah satu dari peserta mengejek Hisoka. Hisoka langsung mengeluarkan kartunya dan melemparnya ke peserta tadi. Tapi dengan cepat (Name) menahannya menggunakan benang-benang yang keluar dari jari-jarinya.



~~~ Bersambung ~~~

Become a Hunter? (HxH x Female Reader Uchiha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang