Chapter 2

2.3K 391 24
                                    

~~~ Happy Reading ~~~


Beberapa tahun setelahnya, (Name) mulai tumbuh menjadi anak-anak. Netero merasakan kekuatan yang ada di dalam tubuh cucunya semakin menjadi. Dia khawatir kalau cucunya nanti akan lepas kendali atas tubuhnya dan menjadi ancaman. Dia tidak ingin menghabisi cucunya sendiri kalau itu sampai terjadi kepada (Name).

Dengan terpaksa dia harus melatih (Name) agar (Name) bisa mengendalikan kekuatan yang ada di dalam dirinya. Tapi tidak hanya dai saja yang melatih sang cucu kesayangan, dia juga memanggil ke-12 anggota zodiak. Dia juga ingin mereka ikut serta melatih cucunya.

Tentu saja para anggota zodiak dengan senang hati melatih (Name). Mereka tidak bisa membantah permintaan dari pemimpin mereka sendiri. Di tambah lagi, mereka itu penasaran dengan cucu dari Netero Isaac. Sang pemimpin asosiasi Hunter yang ke-12.

Sementara di posisi (Name), dia sama sekali tidak mempermasalahkannya. Lagipula dia senang kalau banyak orang yang dikategorikan kuat mau melatihnya. Dia akan semakin mendapatkan banyak ilmu dari mereka dan mungkin dia bisa mendapatkan kekuatan yang baru lagi.

Di saat para anggota zodiak dipertemukan dengan (Name), mereka merasa seperti ditekan dari aura yang dipancarkan oleh (Name). Seolah-olah ingin mengatakan kalau (Name) lebih kuat dari mereka semua.

Sedikit informasi, Netero meminta para anggota zodiak untuk tidak membocorkan rahasia. Bahwa (Name) adalah cucunya. Dia tidak ingin cucunya itu sampai terluka karna pihak-pihak yang berniat jahat ingin memanfaatkan cucunya itu. Yang hanya tahu kalau (Name) adalah cucunya, yaitu para anggota zodiak saja.

Setelah beberapa tahun lamanya, Netero dan para anggota zodiak beranggapan kalau (Name) sudah mahir mengendalikan kekuatannya. Tugas mereka butuh melatih (Name) sudah selesai.

"Jii-chan, aku ingin jalan-jalan dulu ya." pamit (Name) kepada kakeknya.

"Hati-hati ya, (Name). Ingat, jangan keseringan tidur di sembarangan tempat."

"Kalau itu aku tahu, jii-chan. Tenang saja.

"Ya, ya, ya, (Name). Terakhir kali kamu mengatakan itu, jii-chan mendapatimu sedang tidur di atas atap rumah."

Flashback on

"Jii-chan, aku pergi sebentar yah."

"Hati-hati, (Name)."

Sudah 5 jam berlalu, tapi (Name) masih belum pulang ke rumah. Netero pun menjadi panik karena cucunya masih belum pulang ke rumah sejak 5 jam lalu. Dia berniat memanggil semua anggota zodiak untuk pergi mencari keberadaan cucunya yang belum pulang dari tadi.

Di saat Netero akan menelfon semua anggota zodiak untuk mencari cucunya, tiba-tiba pelayannya mengatakan kalau (Name) tidur di atas rumah. Netero bersama dengan pelayannya langsung berlari ke tempat (Name). Sesampainya mereka di sana, mereka bisa melihat (Name) yang sedang tertidur nyenyak di atas atap rumah.

Netero hanya bisa menghela nafas pasrah dan geleng-geleng kepala melihat sifat buruk dari cucunya. Yaitu suka tidur di sembarangan tempat. Netero lalu pergi ke atas atap rumah dan menggendong tubuh (Name).

Dia harus lebih sering mengawasi cucunya itu. Dikarenakan kebiasaan dari sang cucunya yang sering membuatnya khawatir.

Flashback off

Netero akui kalau (Name) itu kuat. Mungkin saja suatu hari nanti (Name)  akan lebih kuatnya. Tanpa diketahui oleh Netero, kalau (Name) sebenarnya hanya mengeluarkan sedikit dari kekuatannya. Dia masih belum menunjukkan kekuatannya secara full di depan kakeknya. Dengan alasan dia tidak ingin membuat dimensi tersebut menjadi tidak seimbang karena pengaruh dari tekanan kekuatannya yang terlalu op.

Maka dari itu (Name) hanya mengeluarkannya sedikit. Dan memilih untuk menyembunyikan sebagiannya. Dia ingin menjadikannya sebagai serangan kejutan bagi lawannya.

~~~ Bersambung ~~~

Become a Hunter? (HxH x Female Reader Uchiha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang