Lyeoni (5)

373 43 5
                                    


••

Setelah mreka ber2 menunggu kdtangan orng tua jaemin akhirnya bel rumah itu berbunyi menandakan mreka sdah smpai tak ingin menunggu lama minjeong bangkit dri duduknya dan membuka pintu buat mertuanya.

"Biar aku sja yg buka" ujar minjeong berdiri dan membukakan pintu rumah

Dipintu sna terdapat Siwon dan Yoona keduanya dgan senyuman manis mreka minjeong pun yg menyambutnya terseyum snang.

"Eommoni masuklah jaemin sdah menunggu di ruang tamu" pinta minjeong kpda yoona

"Nee minjeong aaa... Gomawo sdah membukakan pintu buat kami" ucap yoona smbil mengelus bahu kiri minjeong.Siwon dan Yoona masuk kdlam rumah dan mendapati jaemin yg sdang dduk di sofa dgan lyeoni yg msih digendongannya

"Eomma dan appa sdah smpai?" Tanya jaemin ketika melihat orang tuanya

"Jdi klau kami blum smpai trus yg didpanmu ini siapa? "Siwon menjawab dan bertanya balik kpda jaemin

"Ckk..hnya sbagai basa basi sja appa" jwab jaemin malas sambil berdiri

"Sudah sudah sdah" lerai yoona krna yoona sdah pham klo siwon dan jaemin bertemu maka mreka akan selalu sja berdebat ringan mau itu hal kecil skalipun

"Iya nak eomma dan appa sdah smpai dsini, bagaimna kbarmu nak sehat-sehat sja kan? "Tanya yoona memastikan keadaan putra bungsunya itu

"Nee eomma aku baik-baik sja" jawab jaemin smbil menurunkan lyeoni dri gendongannya

"Kalau menantu cantik appa gmna kbarnya?" Tanya siwon smbil merangkul pundak minjeong lembut

"Minjeong baik-baik sja abeoji, abeoji tidak perlu khawatir" jawab minjeong tersenyum ke siwon

"Appa singkirkan tangan appa dari istriku" ujar jaemin pda siwon

"Apa kau cemburu? Lihatlah yeobo bhkan sma appa nya sja dia cemburu bagaimna jika orang lain yg merangkul minjeong kurasa jaemin akan membuat orang itu mati di tempat "Ngadu siwon kepda yoona

"Apa kau lupa yeobo, jgankan merangkul minjeong dlu sja minjeong hnya membantu seorang namja tampan jaemin sdah marah besar" sindir yoona

"Apa maksud eomma namja tampan, jelas-jelas pria itu tidak tampan lebih tampan juga aku" ujar jaemin tidak trima yoona bilang jika pria yg dbantu minjeong itu tampan

"Hadeh mulai narsis nya gak anak gak appanya sma sja klian berempat pedenya tingkat tinggi" cibir yoona

"Kalu kami gk narsis brarti bukan anaknya appa Siwon dong, kan sifat seorang ayah akan mnurun ke anak²nya" jelas jaemin ke yoona

"Iya deh iya" yoona memilih mengalah krna jaemin tdak akan pernah mengalah sblum dia yg menang persis sperti appanya, abngnya dan noona nya.Benr yg dbilang jika sifat seorang ayah akan mnurun ke anak²nya.Krna memilih ngalah yoona mentap minjeong tapi atensinya teralihkan ke pergelangan tangan minjeong yg membiru dan sedkit bengkak

"Eohh minjeong ada apa dgan tanganmu nak? Knpa ini biru dan bengkak" tanya yoona berjalan ke arah minjeong dan memeriksa tgan menantunya itu sdangkan jaemin yg mndengarnya terdiam

"Ahh ini hnya kseleo ringan sja eommoni aku tdak apa²" jwab minjeong dgan stenang mungkin krna sbenarnya dia panik memikirkan jwabannya.Kan tdak mungkin dia bilang jika jaemin yg membuatnya terluka yg ad jaemin akan hbis dimarahi kluarganya.

"Bgaimna bisa ini dbilang ringan jlas² ini membiru dan bengkak nak, yakk jaemin apa kau tdak memperhatikan istrimu?" Marah yoona pda jaemin

"Knpa eomma menyalahkanku minjeong sja yg terlalu antusias buat bkerja shingga tgannya kseleo" jawab jaemin tidak trima knpa mlah dia yg kena mrah pdhal memang slahnya

Husband (?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang