Bad (11)

606 71 15
                                    

Hye hye hye gmna msih sabar gak nungguin chapter ini.
Mungkin udh gak sbar ya klo gtu lngsung aja deh

Selamat membaca!!!
____________________________________

*Jaemin POV

Sekarang jaemin sudah berada diruangannya dan duduk di kursi kebanggaannya, mata elang jaemin menatap minju tajam karna wanita sedari tadi bergelayut manja dilengannya tentu saja membuat jaemin risih.

"Minju lepasin lengan saya" desis jaemin tajam

"Ihh apasih orang aku masih kangen sama kamu, ngomong-ngomong 2 tahun aku gak masuk ke ruangan kamu ini gak ada yang berubah ya tetap sama" ucap minju bergelantungan dilengan jaemin

"Saya sebentar lagi ada meeting tolong lepasin lengan saja MINJU" ujar jaemin dengan penekanan di akhir kalimatnya

"Kenapa sih kamu lebih mentingin meeting kamu padahal kan aku udah disini, kamu gak kangen ya sama aku?" Tanya minju dengan kepedeannya

"Justru saya harus lebih mentingin kerjaan saya daripada anda, karna saya makan dari hasil pekerjaan bukan dari anda" jawab jaemin sedikit kesal bagaimana bisa wanita bilang kenapa dia lebih mentingin pekerjaannya.

"Lagipula kan masih ada beberapa men....akhhh" minju merintih kesakitan ketika pantatnya mengenai lantai, ya baru saja jaemin menepis wanita dengan kuat bahkan pria itu tidak peduli dengan minju yang meringis kesakitan itu.

"Kok kamu kasar sih sama aku?" Tanya minju yang masih terduduk sambil mengusap² pantatnya

"Saya tidak peduli dan bukan urusan saya nona KIM MINJU" ujar jaemin menatap wanita itu tapi teralihkan ketika ada yang mengetuk pintu

Tok..tok..tok..

"Masuk" ucap jaemin dan pintu langsung terbuka menampilkan sang sekretaris disana dan menuju ke mejanya

"Bos sebentar lagi klien kita akan sampai" kata renjun membuat jaemin menghela nafas pelan

"Kemana dia kenapa belum datang² juga? Ini sudah jam berapa sebentar meeting akan diadakan" batin jaemin gelisah

"Tunggu sebentar" ucap jaemin kepada renjun

"Baik bos" jawab renjun dengan setia berdiri di depan meja bosnya ini tapi tatapannya mengarah ke minju yang terduduk di lantai

"Kenapa dia duduk dilantai?" batin renjun bertanya² tapi dia langsung bodoamat toh bukan urusannya juga saat itu renjun mengalihkan pandangannya ke arah jaemin yang sedang gelisah karna mungkin sedari tadi panggilannya direject dari seberang sana dan terakhir nomornya tidak aktif.

"Aiss kemana dia? Kenapa menolak panggilanku sekarang HP nya malah gak aktif arghhh" jaemin melempar asal HP nya ke sofa dengan kesal tentu renjun dan minju melihatnya

"Apa dia kesal karna sekarang minjeong menolak panggilannya" batin renjun yang memandangi bos nya itu, renjun tau jaemin menelpon minjeong karna berkas itu, tapi karna renjun tak ingin emosi bos nya itu semakin meningkat dengan segera dia berikan berkasnya tepat di meja jaemin, jaemin mengernyitkan dahi nya melihat berkas yang terletak di mejanya

"Apa ini?" tanya jaemin mengambil berkas itu dan melihatnya

"Berkas untuk meeting nanti" jawab renjun membuat jaemin menatapnya

"Kenapa berkasnya ada sama kamu?" tanya jaemin heran pasalnya dia meminta tolong ke minjeong bukan renjun

"Tadi berkas ini diberikan oleh salah satu karyawan kantor kita" jawab renjun

"Kenapa bisa ada sama karyawan?" tanya jaemin lagi, renjun yang mendapat pertanyaan itu tersenyum miring

"Tadi karyawan itu bilang kalau berkasnya nyonya minjeong yang menitipkannya" jelas renjun menambah-nambahi walau tadi jimin belum tau nama minjeong

Husband (?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang