①⑦ Makan Malam dan Momen Spesial

47 20 5
                                    

Sumpah, kalo boleh jujur. Sebenarnya Aira tuh nggak mau tahu Jupi tuh aslinya siapa, males banget mikirin itu, tapi beras sudah jadi nasi.

Yaudah, mau nggak mau. Dia ikhlasin Jupi besok yang mau ninggalin apartemen dan juga dirinya.

Masalah canggung udah beres, mereka berdua kayak seperti biasa lagi. Udah enjoy dan ikhlas sama kenyataan.

Kaki Jupi udah 100% sembuh, ia sudah bisa jungkir balik kalo di bolehin sama Aira. Jadi, karena malam itu adalah hari terakhir dia tinggal di apartemen Aira. Jupi kepikiran buat ajak nyonya rumah ke pasar malam dekat apartemen.

"Ra?" Yang dipanggil cuma naikin alis sama dehem doang, soalnya dia lagi main hp sambil tiduran.

Ngomong-ngomong, mereka berdua lagi di kamar Jupi untuk beres-beres barang yang mau Jupi bawa ke rumahnya.

Posisi Aira tiduran di atas kasur dan Jupi dibawah lantai dengan tubuh menempel di pinggir kasur, kaki selonjoran.

Kepala mereka deketan, cuma beda posisi aja. Yang satu ke kanan yang satu lagi ke kiri.

"Tadi kan saya lihat ada banner dekat tempat sampah di bawah, tulisannya ada pasar malem hari ini. Mau ke sana nggak?"

Aira langsung duduk bersila kaki di atas kasur. "Boleh, udah lama juga nggak ke pasar malem."

Karena jarak ke pasar malamnya dekat, mereka berdua sudah sampai di depan gerbang bertuliskan 'pasar malam kota'.

Awalnya mereka jalan beriringan biasa, entah dari kapan tangan mereka berdua tertaut dan masuk ke dalam saku jaket yang Jupi kenakan.

"Tangan aku hilang sebelah."

"Ini, ada. Biar anget dan kamu tetap di sisi saya."

Muka udah kayak udang rebus, tinggal dibumbui dan di makan. Asli, nih orang di samping dia udah mulai suka ngardus gini.

Kan malah keinget Jupi pergi lagi jadinya.

"Mau beli minum atau makan dulu."

"Minum dulu deh, haus banget."

Di samping mereka, terdapat penjual minuman boba dan kebetulan Aira suka sama minuman manis itu.

"Mau itu." Aira menunjuk salah satu di papan menu.

Jupi mengangguk. "Pak, boba milk tea-nya dua."

Penjual boba-nya udah lihai banget dan tau kalau Aira lagi haus, nggak sampai berjam-jam boba milk tea sudah ada di tangan mereka masing-masing.

Duduk emperan dengan pengunjung lain sambil liat pertunjukan musik, rasanya enak banget. Udah lama Aira nggak ngerasain kayak gini karena terlalu sibuk kerja.

"Suka?" Tanya Jupi.

"Suka pakai banget. Pas juga cuacanya mendukung, makasih banyak Jupi."

Jupi membalas dengan mengacak-ngacak pucuk rambut Aira, tapi nggak lama abis itu dia benerin lagi rambut perempuan di depannya.

"Langsung ke tempat makan, mau?"

Aira mengangguk dan tangannya langsung di genggam oleh Jupi. Mereka berdua pun jalan ke tempat tujuan yang ternyata telah Jupi pesan sehari-sebelumnya.

"Bagus banget!"

Tempat makan bernuansa outdoor dengan ornamen lampu berwarna kuning yang cantik, bintang terlihat jelas di langit dan bisa dilihat gedung-gedung menjadi kecil sebab mereka berada di ketinggian.

Terdapat meja makan juga dua kursi berwarna putih dengan hiasan bunga dan lilin, manis dilihat, Aira suka.

Menu pertama telah disajikan dengan rapi dan terlihat enak.

UNDERCOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang