Bab 1. Mimpi Buruk

3 2 0
                                    

"Tolong gw!!" -t

"Emang apa peduli nya gw sama lo?" -g

"Kita kan sahabat" -t

"Tapi lo udah nge hianatin gw" -g

"Gw ga bermaksud buat nge hianatin elo" -t

"Dengerin penjelasan gw dulu" -t

"Alah ngapain si" -g

"Enyah lo dari sini" -g

"heh ngapain lo?" -naran

"Jangannn" -naran

"Aaaaaaaaaaa" -t

'T' pun terjatuh dari atas gedung.

"Apa lo mau kayak dia?" -g

'g' mendekati naran.

"Mundur gak lo!" tegas naran

"MUNDUR, AAAAAAA" naran pun terjatuh dari atas gedung.

dan..

"Haahh hahhh hahhh" naran terbangun dari mimpinya itu dengan nafas yang tidak beraturan sampai menangis mengingat mimpinya itu sangat buruk bagi dirinya

"Apa ini, mimpi buruk lagi" gumam naran

Naran pun mengambil buku lalu mencatat tanggal, hari, dan dimana kejadian itu akan terjadi di buku hariannya.

"Kenapa si gw harus mimpi kayak gitu" gumam naran

Tok tok tok..

Suara Ketokan pintu dari luar.

"Iya mah, masuk aja" saut naran dari dalam kamar

Mama naran pun masuk, lalu membereskan kamar anak nya yang berantakan itu.

"Haduhh kamu ini kalo udah kayak gini diberesin lagi dong, jangan dibiarin kayak gini" mama naran yang mengomel

"Hem iya" jawab naran yang sebenarnya dari tadi melamun

"Kamu kenapa lagi?" tanya mama naran

"Mimpi buruk lagi?" tanya nya lagi

Mama naran tau kalo anaknya bisa memimpikan kejadian yang akan menjadi kenyataan, semenjak ayah naran meninggal naran dan mama nya pun percaya bahwa naran bisa melihat masa depan.

"Iya mah" jawab naran sedih

"Terus, kenapa kamu sedih" Tanya mama naran yang sambil membereskan buku-buku anaknya yang berserakan di meja belajar nya

"Naran sedih mah, masa iya tadi naran mimpi naran jatuh dari atas gedung" jelas naran

Mama naran hanya tersenyum.

"Kok senyum sih, mama suka ya naran mati?" tanya naran yang asal itu

"Huss kalo ngomong, engga gitu" jawab mama naran

"Terus?" tanya naran

"Kamu jangan khawatir, nanti pasti ada yang ngelindungin kamu, udah ya jangan dipikirin,sekarang kamu mandi sana nanti telat" jawab mama naran lalu pergi meninggalkan naran

"ngelindungin gw? siapa?" batin naran

Naran pun siap-siap untuk mandi.

...

"Naran ayo nak sarapan dulu" teriak mama naran

"iya mah" jawab naran lalu duduk di samping mama naran

Naran & NarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang