Waktu pelajaran pertama dan ke-dua telah usai, dan ini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh para murid.
*bunyi bel istirahat
kringg kringg.."Baik anak anak, waktu saya sudah habis sekarang. Saya permisi" ucap guru itu lalu pergi meninggalkan kelas
"Akhirnya kelar juga"
"Weh ayo tanding"
"Bentar, gw mau nyusul ayang beb gw"
*Suara gaduh para murid yang ada dikelas
Naran pov
"Ran, ayo!" ucap nia
"Gak ah, gw malem" jawab naran lemas
"Lo kenapa? ada masalah?" tanya nia
"Gak ada" jawab naran singkat
"Ck, yaudah gw duluan" kata nia lalu pergi meninggalkan naran
Disisi lain jefran yang melihat tingkah laku naran pun merasa tidak nyaman dan merasa bersalah. Alhasil jefran pun membujuk naran dan menghiburnya agar happy kembali.
"Naran" panggil jefran
"Hm?" jawab naran
"Ikut gw bentar" ajak jefran
"Kemana? gw lagi males berdiri" jawab naran
"Udah ayo" kata jefran lalu menarik tangan naran sampai naran berdiri
"E-eh tunggu, kita mau kema-" ucap naran terpotong
Jefran mengajak Naran ke halaman sekolah, dia ingin meminta maaf atas perbuatan nya kepada naran saat dia tidak sadarkan diri semalam.
Namun jefran sebenarnya tidak ingat apa yang telah dia lakukan semalam bersama naran, sehingga dia pun mencari alasan agar naran bisa memaafkan nya dan happy kembali.
"Ngapain sih" kata naran dengan malas nya
"Maafin gw ya" ucap jefran
"Buat?" tanya naran
"Y-ya semuanya, yang semalem gw mabuk itu" jawab jefran
"buset dah, dia inget kejadian semalem?" batin naran
"E-emang ngapain?" tanya naran gugup
"Ya intinya gw minta maaf. Ahh nanti baju lo janji bakal gw balikin deh" jawab jefran
"Jadi lo jangan ngambek lagi dong" kata jefran sambil menundukkan kepalanya
Naran yang melihat tingkah jefran itu pun merasa gemas, dan dia mulai merencanakan sesuatu.
"Maaf, gak bisa." jawab naran lalu segera pergi meninggalkan jefran
"N-naran" kata jefran
<<SKIP>>
Dirumah naran...
Naran sedang duduk disofa sambil menonton televisi, dia saat ini berada dirumah sendirian. Mama naren sedang pergi karena ada urusan mendadak, jadi naran bisa bebas di rumah nya itu.
"Enak juga sendirian dirumah" kata naran
"Hoaamm~~" naran yang menguap karena lelah dan mengantuk. "Kok gw ngantuk banget ya. tidur aja dulu kalik ya" lalu naran pun tertidur
Zzzz.. Zzz..
"Apa yg kita harus lakukan sekarang ren?" tanya naran kepada naren
"Kita harus bisa berhentiin" jawab naren
"Tapi gimana?" tanya naran
"Kita ke rumah nia sekarang" jawab naren lalu pergi menuju kediaman nia
"Tunggu gw" teriak naran
"emang nia kenapa ren?" tanya naran sambil berlari menuju rumah nia
"temen mu lagi ada masalah sekarang, kalo gak cepet-cepet dicegah bisa bahaya bagi dia sama mama nya" jawab naren yang membuat naran heran
...
Naran pun terbangun dari tidurnya dengan nafas yang tidak teratur. Naran bingung apa yang dimaksud oleh naren dan bagaimana bisa naren ada di mimpi nya (?)
"Hahhh hahhahh, mimpi apa gw tadi" gumam naran
"Emang nia kenapa. Kenapa bisa ada naren juga di mimpi gw" heran naran
"Gw cuci muka dulu deh" gumam naran
...
Naren pov
"NIA?!!" teriak naren yang sudah berada di kediaman nia
"Ampun pah, tolong maafin nia. Dia kan anak kita sendiri pah hiks" Suara tangisan seorang wanita dari dalam
Seorang wanita tersebut adalah ibu dari nia yang kini tengah sibuk melindungi anaknya dari amukan sang ayah.
Lalu naren dan naran mencari asal suara itu dan berusaha untuk mencegah ayahnya nia yang hendak memukul dengan sebuah vas bunga.
Kini ayah nia sangat marah besar dan juga tidak sadarkan diri, pasalnya ayahnya nia sedang dalam pengaruh obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol.
"Om jangan! berhenti" teriak naren yang reflek memegang vas bunga
"Nia, tante, kalian gak papa kan?" tanya naran khawatir dan dibalas anggukan oleh mereka, namun...
Pyaaarr..
Vas bunga yang dipegang oleh ayah nia pun terkena kepala naran yang membuat naran langsung tidak sadarkan diri. Naren yang melihat kejadian itu pun merasa bersalah karena tidak bisa melindungi mereka.
***
Lanjut??Gimana ceritanya? Seru gak? Jangan bosen bosen ya😅
Dukung terus cerita naran & naren