6

240 29 35
                                    

Holla.... Aurin balik nih...

Apa kabar kalian..?

Jangan lupa VoMent ya...

Semoga nge feel ya...

Dan semoga suka...

★★★

Tiara mengelus lembut pucuk kepala Zian, matanya menatap infus yang ada ditangan putra kecilnya, Tiara hanya berdua dengan Zian di ruangan berwarna putih itu.

"Maafin Bunda ya sayang.. Maaf karna Bunda kamu jadi sakit... Maaf karna Bunda gak bisa jagain kamu... Maafin Bunda..." Tiara mengecup dahi Zian yang panas, Tiara semakin tidak tega melihat bibir mungil Zian yang sangat pucat, tubuhnya sedikit menggigil, Tiara bersyukur tidak terlambat membawa Zian ke rumah sakit.

"Aku rasa ini saatnya aku menyerah... Aku gak sanggup melihat putraku menderita..." Gumam Tiara menatap sendu tetes demi tetes cairan infus yang masuk ke tubuh putra kecilnya.

"Kamu selalu membuat Zian menderita... Dan kamu sekarang membuatnya terbaring lemah disini..." Lirih Tiara

Kalau kalian bertanya kenapa anak ini bisa sakit, jawabannya adalah Anrez.

Pria itu sudah benar benar tidak waras, pagi tadi saat Tiara sedang belanja bahan makanan, Anrez tiba-tiba pulang dari kantor dan melihat tak suka ke arah pria kecil yang sedang melukis di ruang tengah.

~Flashback On~

Rahang Anrez mengeras tatkala melihat Zian tengah melukis diruang tengah, ia sangat membenci anak itu, ia beranggapan karna kelahiran Zian hubungannya dengan Tiara jadi tak baik.

Sebenarnya Anrez tidak akan peduli dengan yang dilakukan Zian, ia tidak akan marah jika Zian tidak mengganggu ketenangannya, tapi kali ini berbeda karna Anrez sedang emosi setelah bertemu dengan ibunya.

Ibu Anrez meminta putra nya untuk menceraikan Tiara dan itu terjadi karna Zian yang tak sempurna, Tentu saja Anrez menolak karna ia sangat mencintai Tiara dan itu membuat Ibunya marah besar.

Anrez frustasi, ia benar benar kalut sehingga saat melihat Zian yang menurutnya menjadi puncak permasalahan selama ini membuat emosi nya semakin terbakar.

Anrez menarik tangan mungil itu dengan kasar, menyebabkan peralatan lukis anak itu jatuh mengotori lantai.

"A... ayah.. sakit..." Rintih Zian. Pergelangan tangannya begitu sakit karna Anrez mencengkramnya kuat.

Zian melihat mata Anrez yang menatapnya tajam, itu membuat Zian ketakutan.

"Zian sa..salah apa yah...?" Tanya Zian takut.

"Salah ya..?" Anrez tertawa remeh.

"KELAHIRAN KAMU ADALAH KESALAHAN!!!!" Bentak Anrez, Zian menutup matanya takut.

"Ikut saya..." Anrez menarik tangan mungil itu kuat, membawanya ke halaman belakang, pagi itu hujan sangat lebat dan Anrez tetap saja menarik kasar anak itu keluar.

"HIDUP SAYA MENDERITA KARNA KAMU LAHIR..!! KALAU KAMU GA ADA DI DUNIA INI SAYA SUDAH BAHAGIA DENGAN ISTRI SAYA..." Seru Anrez kasar.

"Bunda. Tolong... tolongin Zian Bunda... Zian takut..." Batin anak itu, pipinya sudah basah oleh air mata bercampur air hujan, dengan cepat Anrrez memasukkan anak itu ke dalam kolam renang yang tak begitu dalam, ia masukkan kepala anak itu lalu menariknya keluar, ia melakukan itu berulang kali.

Aku Menyayangimu AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang