9

308 35 5
                                    

Western, 3 Tahun kemudian

Dibalkon salah satu Apartemen terlihat wanita cantik yang tengah menemani putra kecilnya melukis, dari wajahnya tampak raut bahagia, tapi dari sorot matanya masih terlihat kesedihan dan luka yang sangat mendalam.

"Bunda.... bagus gak....?" Pria kecil itu tersenyum memperlihatkan lukisannya yang indah.

"Wah... bagus banget sayang... Kamu memang hebat..." Wanita itu mengecup seluruh wajah Pria kecil tu dari mulai dahi, hidung dan juga pipinya.

"Sayang...." Dari pintu menuju balkon terlihat seorang pria yang menggendong bayi perempuan yang kira kira berusia hampir 2 tahun.

"Nda... Nda...." Oceh bayi manis itu, pipinya yang gembul ikut bergoyang karna ocehannya.

"Ututu anak Bunda... gemes banget sih...." Wanita itu berdiri untuk mengambil bayi kecil itu dari gendongan pria didepannya.

"Nda.... nda...."

"Papa...." Pria kecil itu berlari ke arah pria tinggi itu dan naik ke gendonganya.

"Sayang... Pelan pelan dong nak...." Seru Wanita itu terkekeh kecil.

"Mas... kemarin Mama nanyain kamu...." Seru Wanita itu berjalan ke dalam rumahnya.

"Terus kamu bilang apa...?" Tanya pria itu.

"Aku bilang aja kamu lagi ngabisin uang untuk jalan jalan..." Wanita itu terkekeh melihat wajah syok pria itu.

"Tiara... Kenapa bilang gitu sih... Ntar dikira Mama aku bukan suami dan Ayah yang baik..." Pria itu memelas.

"Lagian hobi banget ke luar negeri...." Cibir wanita yang ternyata adalah Tiara, masih ingat kan siapa itu Tiara???

"Kan itu urusan pekerjaan Sayangku...." Pria itu mencubit geram pipi Tiara.

"Ishh..." Bayi kecil di gendongan Tiara menggeram kesal melihat pria itu mencubit Bunda kesayangannya.

"Awww...." Pria itu mengusap dahinya yang baru saja di tendang kaki mungil itu.

"Hahahahaha...." mereka tertawa melihat kejadian itu.

"Rasain..."

"Iih... Maa... anaknya terzolimi juga..." rengek pria itu.

"Iiih... jijik banget aku liatnya..." Wanita yang umurnya tak jauh dari Tiara buka suara.

"Astaghfirullah Honey...." Pria itu bergelayut manja di lengan wanita itu.

"Astaga Jijik banget asli..." Seru Tiara berakting muntah.

"Papa lebay...."

"Lin... anakmu itu..."

"Bi... udah ah geli aku..." Yaps, wanita itu adalah Mahalini, sepupu Tiara yang sekarang telah menjadi Kakak ipar Tiara, kalian pasti bingung kan kenapa sosok Kakak laki-laki Tiara tidak pernah muncul..?

Fabianza Narizky, Putra pertama pasangan Adrian Danu dan Marissa Triana kakak kandung Tiara, Sebelumnya Bian sudah menikah dengan seorang wanita cantik asal Jawa Barat dan keduanya memutuskan untuk tinggal di Spanyol, Tapi Istri Bian meninggal saat mengalami keguguran di kehamilan keduanya dan untuk menenangkan diri akhirnya Bian pindah dari Spanyol ke Prancis.

Bian saat ini sudah memiliki 2 buah hati, Myezhya Adrianne Callista, Putri nya yang berusia 10 tahun dari istri pertamanya.

Sedangkan dengan Mahalini Bian dikaruniai seorang putra yang kini berusia 9 bulan, Keegan Agler Zevian.

Mahalini akhirnya menjatuhkan hatinya pada Bian karna ia begitu menyayangi Zhya, putri Bian.

Semenjak kepindahannya ke Prancis Bian memang sengaja menjauhi keluarganya, ia hanya butuh ketenangan sampai akhirnya saat ia sudah tenang dan berniat menemui keluarganya Bian malah dikejutkan dengan keadaan Tiara ia juga sudah tau tentang perbuatan Anrez dan itu membuat Bian sangat emosi, jika saja Tiara tidak memohon pada Bian waktu itu mungkin Anrez sudah mati ditangan Bian.

Lalu siapa bayi cantik yang saat ini berada digendongan Tiara...?

Bayi gembul itu adalah anak Tiara dan juga.... Anrez.

Ya Anrez Alvino Batara, Seorang Publik Figure asal Indonesia yang sudah jarang tersorot kamera, tidak ada yang tau kemana pria itu, terakhir kali Tiara tau dari internet kalau Anrez perlahan hilang dari panggung hiburan selebihnya Tiara tak tau, bahkan ia dan Ziva yang tak lain adalah adik Anrez kini telah lost contack.

Pertemuan terakhir Tiara dengan Anrez malam itulah yang menjadi alasan lahirnya putri cantik mereka, pergulatan panas yang Anrez lakukan dengan emosi yang membakar dirinya malam itu membuat Tiara pasrah, ia bahkan tak mengira jika akan ada putri kecil yang hadir tanpa sosok Ayah dihidupnya.

Queenesha Azqiara Asysyabiya, Putri kecil Tiara yang sangat menggemaskan, itu adalah nama yang pernah Tiara dan Anrez persiapkan sebelum kelahiran Zian dulu dan Tiara juga tak menyematkan nama Batara dinama putrinya sama dengan Zian.

Sejujurnya Tiara amat sangat merindukan Pria itu, tapi dirinya juga menolak untuk mengingat laki-laki yang telah menggoreskan luka yang amat dalam dihatinya.

Tiara tersenyum getir mengingat kehidupannya beberapa tahun kebelakang, dirinya yang harus meninggalkan Negara kelahiran demi kesehatan Zian, Putra kecilnya yang sampai saat ini pun belum bisa dibilang sehat total.

Gegar otak yang Zian alami ternyata cukup parah, dan belum sepenuhnya sembuh.

Seringkali Kepala pria kecil yang berusia 7 tahun itu sakit yang mengakibatan dirinya dirawat beberapa hari dirumah sakit.

"Ti.... kok melamun, Ayo kita ke taman sekarang, Papa udah nunggu kita nih..." Seru Mama Marissa.

"Ah... iya Ma... Ayo Zi..." Tiara menggandeng tangan Zian dengan tangan kanannya.

Mereka saat ini tengah mengadakan piknik kecil di taman kota, Mereka selalu meluangkan waktu dihari libur untuk Keluarga terutama Zian dan Zhya yang sibuk sekolah dihari biasa.

Suara tawa mereka terdengar sangat bahagia, ditambah lawakan dari Papa Adrian dan Bian juga Tingkah lucu dari Qiara yang masih memepelajari beberapa kosa kata baru,Weekend yang begitu berharga untuk mereka.



Matahari sudah meninggakan tempatnya digantikan bulan yang bersinar begitu terang, Tiara baru saja menidurkan Qiara di box bayi dan kini atensi Tiara beralih pada Zian yang sudah berbaring diranjang.

"Kok belum tidur Zi...?" Zian menatap Bundanya itu lama.

"Kapan kita ketemu Ayah...??" Tiara menghela nafasnya berat, pertanyaan itu lagi.

"Kita akan bertemu Ayah jika waktnya sudah tepat... Sekarang tidur besok Zian harus sekolah..." Tiara berbicara tegas lalu mematikan lampu dan tidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya, Tiara menangis.

Hanya itu yang bisa Tiara lakukan jika Zian sudah bertanya tentang Ayahnya.

Tiara belum bisa sepenuhnya memaafkan perbuatan Anrez pada Zian yang begitu kejam, walaupun dari lubuk hatinya yang begitu dalam Tiara masih mencintai Pria itu tanpa seorangpun tau.

"Semoga saat kita bertemu nanti kamu bisa menerima Kehadiran Zian dihidup kamu juga kehadiran Qiara... Semoga kita dipertemukan dengan keperibadian yang sudah lebih baik lagi..." Permohonan Tiara setiap harinya

Aku Menyayangimu AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang