Part 3

7 1 0
                                    

Hari hari dijalani dengan kegiatan yang itu itu saja berangkat kerja pulang tidur sampai bertemu kembali dengan akhir pekan
Tubuhnya terasa remuk karna pekerjaan yang begitu menguras tenaga sebagai seorang psikolog youngra setiap hari mendengarkan keluh kesah seseorang
Semua keluhan setiap pasiennya bagaikan makanannya setiap hari
Tapi youngra tidak pernah mengeluhkan pekerjaannya karna menurutnya menjadi dokter jiwa adalah profesi yang mulia karna menolong banyak orang dari keterpurukan hidupnya yang menjerumuskan kepada hal hal yang tidak diinginkan
Suara gaduh di rumah youngra pagi ini membuatnya segera turun kebawah untuk melihat apa sebenarnya yang terjadi
Seperti tebakan awalnya penyebab keributan sepagi ini masih tetap orang yang sama siapa lagi kalau bukan adiknya yang nakal Jeon Jungkook ibunya tak berhenti mengomeli anak laki lakinya ini karna baru saja pulang entah dari mana dia semalam
"Dari mana saja kau apa sekarang sudah menjadi kebiasaan mu menginap di rumah temanmu kau juga punya rumah kan Jungkook"
"Ibu dia kan teman dekatku lagian kakaknya sedang tantrum,ayah dan ibunya sedang pergi ke New York untuk acara bisnis dan temanku menggantikan pekerjaan kakaknya"
"Berhenti melakukan hal konyol Jungkook kau ini lupa ibumu juga butuh bantuan aigoo anak ini benar benar"
"Aku membantu ibu setiap hari tapi tidak pernah mendapat tambahan uang jajan bukan"
"Yakk sejak kapan kau berani membentak ibumu ini kau tau harusnya kau seperti kakakmu membantu keuangan ibumu bukan malah menghabiskan tidak jelas"
Karna kesal ibu youngra pun hendak memukul Jungkook dengan sulak ditangannya karna Jungkook menghindar dan lari menuju kamar membuat keributan makin besar pasalnya ibunya ini terus saja mengomel tanpa henti
"Ibu berhentilah jungkook sudah besar jangan perlakukan dia seperti anak kecil lagi Bu"
"Tidak bisa dia bahkan rela membolos kuliah demi temannya ini benar benar anak itu"
"Sudah lah Bu biar youngra bicara kepadanya nanti"
Setelah kejadian tidak mengenakan tadi youngra memilih membantu ayahnya menyiapkan makanan di dapur seperti biasa ayah sering menggantikan peran ibunya untuk menyiapkan sarapan pagi saat hari Minggu karna ibunya bertugas membersihkan toko setelah kurang lebih 30 menit memasak akhirnya masakan pun sudah siap semua pagi ini youngra dan ayahnya memilih membuat samgyetang ayam yang direbus dengan Gongseng dan berisi nasi didalamnya lengkap dengan banchan (makanan pelengkap)
"Sayang ayo makan dulu dilanjut nanti saja" suara ayah youngra memanggil istrinya dengan lembut
"Youngr~ya panggil Jungkook aku tidak mau dia mati kelaparan"
"Iya Bu aku akan bicara dulu dengannya lebih baik ibu dan ayah makan duluan saja"
"Jungkookaa" panggil youngra sambil mengetuk pintu kamar adiknya yang sudah tertutup rapat dari tadi youngra paham betul adiknya sedang memandang langit dengan tatapan kosong karna itu adalah kebiasaan adiknya dari kecil jika dimarahi oleh ibu
"Apa nuna boleh masuk jungkookaa" youngra bertanya sekali lagi dan tatap tidak ada jawaban dari adiknya membuat youngra nekat masuk kebetulan kamarnya tidak dikunci
"Jungkookaa" Jungkook tidak menjawab panggilan youngra hanya menatapnya dengan tatapan marah
"Ayo makan,minta maaflah pada ibu kau kan juga salah kenapa membolos kuliah bukankah kau sudah janji pada nuna akan lulus dengan cepat"
"Kenapa ibu selalu membanggakan mu aku tidak" jawaban Jungkook membuat youngra melamun tak bisa berkata apapun bagaimana bisa adiknya berpikir seperti itu
"Ibu hanya marah karena dia ingin kau tumbuh dengan benar Jungkook tidak menjadi pria nakal jika nuna melakukan kesalahan yang sama pastinya ibu juga akan memarahi nuna"
"Aku tidak ingin bertemu siapapun hari ini"
"Jangan begitu nanti kau sakit kalau tidak makan,mau pergi jalan jalan dengan nuna hari ini "
"Aku mau beli baju"
"Baiklah ayo cepat turun makan dulu nanti kita beli baju"
"Benarkah" jawaban Jungkook antusias
"Kapan nuna pernah membohongimu,asal kau mau meminta maaf pada ibu"
"Baiklah"
                       •••••••••••••••••
Disebuah apartemen mewah terdapat seorang lelaki berbahu lebar sedang memandang langit lewat jendela rumahnya dengan tatapan kosong matanya terlihat sangat lelah dan sedikit bengkak karna menangis dan tangan kirinya dipenuhi oleh bekas luka sayatan pisau tatapannya kosong sesekali dirinya menarik nafas dengan berat menandakan ada beban di dalam batinnya yang tidak mampu dia ungkapkan
"Hyung makanlah kau belum makan sejak kemarin" panggilan itu berhasil membuyarkan lamunan seokjin
"Taehyungaa,aku lelah" jawabnya kemudian tubuhnya ambruk untuk taehyung menangkapnya dengan cepat
"Hyung sadarlah kau sudah berjuang sejauh ini jangan menyerah kau harus bangkit kau ingat dulu saat kita masih kecil Hyung pernah bilang kepadaku saat nilai matematikaku jelek dan aku menangis Hyung bilang jangan pernah menyerah kau harus mencobanya sekali lagi mungkin kali ini berhasil .ayo Hyung kita coba sekali lagi"
Jawaban taehyung membuat seokjin kembali meneteskan air mata hidupnya terasa sangat menderita apapun yang dia lakukan rasanya tidak berguna
"Hyung kamu mau keluar bersamaku kita bisa menghirup udara segar diluar agar pikiranmu sedikit jernih"
Seokjin hanya menganggukkan kepalanya kemudian mengikuti taehyung untuk makan
Jam sudah menunjukan pukul 6 sore tapi langit diluar masih terang karna sekarang adalah musim semi jadi matahari terbenam pukul 18.30 kst
"Taehyungaa kau mau kemana"
"Hyung maaf aku tidak bisa menepati janjiku untuk berjalan jalan sore ini seperti nya di rumah sakit ada sedikit masalah aku harus kesana"
"Oh taehyungaa tidak apa apa aku akan pergi sendiri,lagi pula aku sudah sedikit membaik setelah minum obat apa ada masalah besar di rumah sakit"
"Tidak hanya masalah kecil Hyung kalau mau pergi pakailah mobil jangan pulang terlalu malam ya" taehyung segera pergi meninggalkan seokjin yang sedang duduk di halaman rumahnya
Seokjin segera menuju kamarnya mengambil mantelnya dan tas slempang miliknya dia bergegas mengambil kunci mobil namun diletakkannya lagi kunci mobil itu lalu mengambil kartu transportasi seokjin memutuskan untuk naik subway dia ingin pergi berjalan jalan didekat sungai Han menurut seokjin pemandangan di sungai Han sangat menenangkan melihat lampu kota yang bekelap kelip dan air sungai yang tenang dan satu lagi membaca tulisan yang ada di setiap jembatan mapo sebuah tempat healing terbaik untuk seokjin
                      ••••••••••••••••••
"Nuna terimakasih atas traktirannya kau terbaik" puji Jungkook sambil memeluk youngra
"Jungkookaa aku hampir mati dipeluk olehmu,ayo kita makan aku lapar"
"Nuna bagaiman dengan budae jjigae sepertinya enak aahh pas sekali cuaca hari ini sangat dingin"
"Tidak makan ramyeon cup saja duitku sudah habis"
"Aku mentraktirmu nuna,ayo cepatlah katanya kau lapar" Jungkook menarik tangan youngra menuju restoran budae jigae (sup yang berisi daging kaleng dan ham dilengkapi dengan jamur tteokpoki dan mi dimasak dengan bumbu khas korea) yang terkenal di dekat situ
"Wahh keliatannya sangat enak selamat makan" triak Jungkook matanya berbinar melihat sup budae jigae didepan matanya kuahnya yang merah dan dagingnya yang sangat empuk membuatnya tak berhenti memuji koki di restoran itu
"Yakk pelan pelan makannya bodoh kau bisa tersedak nanti"ucap youngra sambil terkekeh pelan melihat tingkah adiknya dia gemas melihat adik laki lakinya ini makan akhir akhir ini dirinya dan Jungkook sering sekali bertengkar karna masalah sepele baru kali ini mereka akur
"Jungkookaa kau mendapat uang dari mana,apa kau mencuri uang ibu lagi" pertanyaan youngra sukses membuat Jungkook tersedak nasi yang sedang dia kunyah
"Pelan pelan saja astaga kan aku sudah bilang"  youngra segera memberikan gelas berisi minum sambil menepuk nepuk punggung adiknya
"Nuna aku bekerja ini uang hasil kerjaku aku tidak mencuri"
"Kau bekerja apa bukankah waktumu habis untuk kuliah dan membantu ibu"
"Aku menjaga Kaka temanku"
"Ohya jungkookaa aku penasaran tadi kau bilang Kaka temanku tantrum memangnya dia kenapa"
"Dia terkena bipolar katanya bipolarnya kambuh dan dia hendak meloncat dari balkon untung saja temanku ini memergokinya kalau tidak dia pasti sudah mati orang orang mudah sekali depresi ya nuna"
"Harusnya kamu tidak meminta upah dasar kalau begitu kau sama saja memerasnya bodoh"
"Dia orang kaya nuna mengeluarkan uang seperti ini tidak akan membuatnya miskin"
Jawaban Jungkook membuat youngra terdiam membayangkan betapa susahnya hidup Kakak temannya jungkook ini youngra yakin sulit sekali untuk bangkit dari fase depresinya itu
Selesai makan Jungkook memutuskan untuk pulang duluan karna youngra ingin berjalan jalan sebentar di jembatan mapo sungai Han untuk sekedar melihat lihat indahnya sungai Han saat malam hari
                      •••••••••••••••
Seokjin terus berjalan menyusuri jembatan mapo yang sedikit sepi hanya ada beberapa pejalan kaki yang ada di sini cuacanya sangat dingin rasa dinginnya berhasil menembus jaket mantel tebal miliknya
Sesekali seokjin berhenti dan memandang pemandangan yang indah disekitarnya
Seokjin kembali mengingat mantan kekasihnya sebelum menjadi seperti ini seokjin pernah mempunyai seorang kekasih namanya Park Hyuna mereka berpacaran sejak seokjin duduk dibanku SMA kelas 1 Hyuna adalah seorang trainee di agensi FYP entertainment seokjin selalu menjadi teman curhat Hyuna ,kekasihnya ini selalu menceritakan perlakuan menegernya dia seperti seorang yang cabul seringkali Hyuna memergokinya menatap dirinya yang tengah latihan dengan tatapan yang sangat intim mendengar cerita itu membuat seokjin geram dan menyuruh Hyuna segera meninggalkan agensi itu tapi Hyuna sangat menyayangkan karna sebentar lagi dia akan debut menjadi seorang idol Hyuna memilih bertahan sedikit lagi demi masa depannya Hyuna berharap setelah debut managernya ganti penantian Hyuna tidak sia sia setelah 3 tahun menjadi trainee akhirnya Hyuna berhasil debut grupnya memiliki 5 personil dan Hyuna memgang tanggung jawab besar karna dia menjadi seorang leader dan dia juga berhasil mengeluarkan manager cabulnya ini dari agensi karna dia melaporkannya pada CEO agensi.Baru saja satu bulan debut Hyuna sudah mendapat rumor dia difitnah ada seseorang yang mengedit fotonya dengan sempurna dan menyebarkan nya di internet foto tanpa busana tengah tidur bersama laki laki yg berumur sekitar 50 tahun berita itu sempat membuat heboh warga Korea Selatan pasalnya grup yang youngra pimpin tengah naik daun berbagai komentar jahat memenuhi halaman never dan kolom komentar di akun SNS miliknya kejadian itu membuat Hyuna tertekan dan frustasi terlebih agensi yang memilih untuk mengeluarkan Hyuna dari grupnya tanpa mendengar dulu pembelaan Hyuna dan tanpa mencari tau kebenaran yang sebenarnya karna rumor ini Hyuna yang depresi dengan semua kejadian yang menimpanya membuatnya kehilangan akal sehat dia melompat dari atas jembatan mapo bertepatan dengan hari lahir Kim seokjin
Seokjin melihat langsung kejadian itu didepan matanya dari kejadian itu membuat seokjin trauma dia takut dengan hari ulang tahunnya sendiri dan dia benci musik dan idol kpop dia membenci semua agensi yang ada di Korea Selatan dia berfikir bahwa semua idol K-Pop mendapatkan perlakuan tidak adil seperti Hyuna
Setelah satu jam dia hanyut dalam lamunan masalalunya tiba tiba dia dikagetkan dengan seseorang laki laki memakai masker sedang memanjat pembatas jembatan hendak melompat melihat kejadian itu seokjin langsung berlari namun sayang dia kedahuluan oleh orang lain ada seorang wanita yang berlari kencang dan menabraknya wanita itu langsung menarik tangan laki laki tadi dan menyelematakannya kejadian itu membuat 2 orang jatuh tergeletak dipinggir jalan laki laki tadi tidak menyerah begitu saja dia segera bangkit dan hendak naik lagi ke jembatan
"Berhenti" triak seorang wanita yang menyelamatkannya
"Hentikan kau kira dengan mengakhiri hidup bisa membuat masalahmu"
Laki laki itu hanya menangis dan memeluk wanita yang tadi menyelamatkannya
Pemandangan didepan membuat seokjin kembali teringat masalalunya dia terdiam melihat semua yang ada didepan matanya, kejadian itu berlalu begitu cepat seokjin tidak bisa melakukan apapun kakinya terasa lemas dan membuatnya jatuh terduduk seokjin menangis dengan memeluk lututnya sendiri rasa takut menyelimuti tubuhnya bayang bayang masalalu teringat kembali semakin dalam seokjin masuk kedalam ingatan itu otaknya kini terasa stuck dan tidak bisa berfikir apapun lagi semakin lama seokjin semakin larut dalam pikirannya negativnya itu membuatnya ketakutan tangannya terus terusan menutup telinganya dia mendengar dengan jelas bisikan iblis memintanya untuk lompat bisikin itu semakin terdengar dengan jelas ditelinganya seokjin semakin mengeratkan tangannya berusaha terus menutupi telinganya keringatnya membasahi seluruh badannya jantungnya berdegup dengan sangat kencang rasanya seokjin bisa mendengar detak jantungnya sendiri tidak lama ada seseorang yang menepuk pundaknya dia adalah adiknya Kim taehyung
Taehyung datang tepat waktu dirinya langsung memeluk taehyung dan dibalas dengan taehyung yg
menepuk nepuk punggung seokjin
"Hyung kau kenapa pergi ke sini" tanya taehyung seokjin hanya diam dengan tatapan yang masih kosong tangannya terus terusan menutupi telinganya taehyung bisa merasakan hawa panas di tubuh kakaknya ini disertai dengan keringat yang terus bercucuran dan air mata yang terus terusan lolos dari mata kakaknya ini
Taehyung mengerti betul seokjin kembali tantrum langkah yang taehyung ambil saat ini adalah membawa kakaknya masuk ke dalam mobil memberi minum dan terus menepuk nepuk punggung seokjin seolah meyakinkan seokjin bahwa semua baik baik saja setelah kurang lebih 15 menit seokjin kembali tenang tangannya tidak lagi menutupi telinganya dan nafasnya sudah normal seperti semula setelah itu taehyung baru berani menjalankan mobilnya tangannya terus memgang erat tangan kakaknya ini terasa sangat dingin pandangan seokjin benar benar tidak bisa diartikan menatap lurus tanpa arah yang pasti taehyung terus meruntuki dirinya karna meninggalkan kakaknya pergi sendirian
Sesampainya di rumah taehyung segera menuntun kakaknya masuk ke kamar
"Hyung minum obatnya ya" pinta taehyung yang hanya di abaikan oleh seokjin
Taehyung terus membujuk dengan nada lembut tapi kakaknya ini tak merespon ucapannya sedikitpun terpaksa taehyung memaksa kakaknya meminum obat terjadi sedikit perkelahian kecil disitu tapi akhirnya obat bisa masuk ke dalam mulut seokjin taehyung terus menjaga seokjin +-35 menit taehyung disitu memastikan kakaknya benar benar tidur baru taehyung keluar dari kamarnya
"Apa aku harus menelfon ibu dan ayah bagaimana ini aku bingung" taehyung terus mondar mandir di depan kamar kakaknya bingung apa yang harus dia lakukan
Seokjin tantrum karena ulah orang tuanya sendiri mereka terus memaksa seokjin untuk segera menikah taehyung teringat kejadian sebelum seokjina kambuh dia dan seokjin dipaksa menemui wanita pilihan ayahnya seokjin tapi wanita itu menghina seokjin karna tau dia memiliki gangguan mental wanita itu mengatakan bahwa seokjin tidak pantas mejadi ayah karna mengurus dirinya sendiri saja dia tidak bisa kalimat itu membuat Kakanya menjadi seperti ini

"jangan pernah menyerah kau harus mencobanya sekali lagi mungkin kali ini berhasil"

Sad Forever : Kim SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang