"Tuan bangun!" ucap Agra sambil menggoyangkan badan Dirga "Tuan bangun!! Tuan kita harus segera pergi!!" melihat Dirga yang tak kunjung bangun Agra mengambil segelas air dan menuangnya ke muka Dirga
"VSHSHSNS!!!" Kaget Dirga dan segera bangun lalu mengelap mukanya dengan selimut "mandi sana" suruh Agra, "aku udah ganteng gausah mandi" ujar Dirga sambil menaikan rambutnya ala ala fakboi Jaksel
"mandi."
"gamau"
"mandi tuan"
"gamau Agra"
"mandi."
"ga-"
"iya iya ganti perban aja"
"gamau" jawab Dirga "udah deh tuan Zin aj yang jadi duke pengganti" ujar Agra yang akan segera keluar dari kamar Dirga "iya iya ganti perban!" Agra tersenyum dan membawa kotak p3k "bagus buka bajunya" Dirga segera membuka bajunya lalu Agra mengganti perban milik Dirga
Skip// pas siap" mau pergi kayaknya
"Bang Dirga jaga kesehatan ya ini bunga dari Crystal, nanti Crystal bakal sering-sering jenguk abang!" ujar Crystal lalu memberikan buket bunga kepada Dirga "Makasih cantik nanti kalo kamu mampir abang bakal siapin makanan yang banyak" Dirga mengelus kepala Crystal dan mengambil bunga yang diberikannya
"Udah ya semua, abang pergi dulu" Dirga menaiki kudanya dan segera meninggalkan istana, perjalanan berjalan baik² saja Dirga, Agra dan para penjaga sampai dikediaman baru Dirga, Dirga turun lalu menyerahkan kudanya kesalah satu pembantu yang ada disana.
"Tuan Mahesa Dirgantara memasuki kediaman barunya!!" Teriak salah satu penjaga lalu membuka pintu menuju kediaman Dirga, Dirga disambut para pembantu dan penjaga disana "Selamat datang tuan!" sambut para penjaga dan oembantu secara bersamaan, Dirga hanya tersenyum dan berjalan bersama Agra "Agra.. kamar gw dimana?" tanya Dirga
"Tuan ku satu ini sangat pikun, ruanganmu ada dilantai dua tepat didepan tangga" jawab Agra, Dirga berjalan cepat ke ruangannya dan langsung membuka lemari isi dokumen² milik duke sebelumnya "Asean.. Asean.. Asean" gumam Dirga dan langsung mengambil semua dokumen yang bertuliskan Asean, Dirga duduk dibangku ruangannya lalu mulai membacanya satu persatu "bukan ini" Dirga melempar dokumen ditangannya kesembarang arah lalu membaca dokumen selanjutnya "bukan ini juga" Dirga melempar kertas yang ditangannya begitu terus hingga dokumen diatas mejanya habis.
"Abang" panggil seorang wanita yang memasuki ruangannya, "Davi! bagaimana kau bisa disini?" tanya Dirga dan langsung menarik tangan wanita yang bernama Davi(Kamboja) "kau lupa aku seorang penyihir? teleport bukan masalah besar bagiku" jawab Davi, dia melepaskan genggaman tangan Dirga lalu berkacak pinggang
Dirga tersenyum melihat adiknya lalu mengusap rambut Davi, "Davi bisakah kau membantuku mencari semua dokumen penting yang ada di ruangan ini?" tanya Dirga, Davi tersenyum lalu dia mengambil semua dokumen yang berserakan "ini semua penting hanya kau saja yang tak tau dimana letak kepentingannya" ujar Davi lalu mengeluarkan api dari tangannya lalu membakar semua dokumen yang tadi dia pegang dengan apinya.
kertas yang tak terbakar berserakan dilantai Dirga segera mengambilnya lalu membacanya satu persatu, "ini semua yang aku cari" Dirga tersenyum melihat kertas² yang berisi mulai dari tempat rahasia dan jalan rahasia lalu petunjuk bagaimana cara kesana, orang-orang terkuat yang ada dinegerinya dan lain-lain
"bagaimana? kau mencari semua itu bukan?" Dirga merasa sangat berterimakasih "Terimakasih Diva, apa kamu menginginkan sesuatu?" tanya Dirga
"aku ingin..."
- KING -
Diva Dehandra
umur : 23 tahun
alasan bertahan : karena dia lesbi dan belum punya pacar(A/N)
kira² Diva pengen apa ya??maaf kalo agak berantakan soalnya hampir semua gw ngetiknya dikelas jadi rada gk jelas
KAMU SEDANG MEMBACA
King || CH
RandomMahesa Dirgantara, putra paling tua yang ada di kerajaan Asean yang memiliki raja kejam dan tak tau ampun. "Dirga, dengerin mama ya sayang.. kamu harus ngerebut takhta papa biar kita semua hidup tenang" Wasiat sang Ibu adalah satu-satunya alasan men...