Assalamualaikum beloved. Hai kenalin aku Yyuuusssh10 jangan lupa follow terlebih dahulu ya. Aku harap cerita aku menghibur kalian.
Oh iya maaf ya kalau ceritanya kurang menarik menurut kalian. Kalau mau kritik silahkan komen ya.
Satu lagi jangan panggil aku Author ya panggil aja Dede Yyuuusssh.💚Happy reading💚
□□□
Thalita seorang gadis manis nan cantik berdiri di sebuah halte sedang menunggu bus. Gadis yang terlahir dengan wajah yang sangat ayu. Berkulit putih, berambut panjang berwarna hitam ke biru-biruan dan gigi ginsul.
Di Halte Thalita tak sendiri, ada seorang anak kecil dan seorang wanita paruh baya. Dapat di perkirakan bahwa wanita itu adalah ibunya. Thalita dapat jelas mendengar apa yang mereka bicarakan."Maa aku mau naik bis tayo," tunjuknya ke arah bus berwarna biru.
Ibu tadi mengelus lembut puncuk kepala anaknya. "Tapi itu bukan jurusan pulang ke rumah kita sayang. Kita naik bus selanjutnya aja ya."
"Yaudah deh, ma. Tapi, lain kali naik bus tayo ya. Bial bisa nyanyi kayak di film, hai tayo hai tayo dia bis kecil lamah. Melaju melambat tayo selalu senang." Uwwu sungguh menggemaskan. Anak kecil itu manis dan lucu.
Mamanya tersenyum mengiyakan kata anaknya dan mencium puncak kepala anaknya. "Yeyy asyik."
Thalita meremas rok yang ia pakai rasanya begitu sesak melihat interaksi antara anak dan ibu itu. Ia merindukan saat ia masih bersama dengan ibunya.
Thalita menghapus jejak air matanya. Bus tepat berhenti di depannya.
Tak menyia-nyiakan waktu, Thalita langsung membawa kakinya melangkah ke dalam bus berwarna biru itu.Thalita mengedarkan penglihatannya ke sekeliling, sudah tidak ada bangku yang kosong. Ia menghela napas berat mau tak mau ia harus tetap berdiri bersama beberapa orang lainnya yang juga sudah tidak kebagian tempat duduk.
Di sepanjang jalan yang ia lalui, tak ada satupun hal menarik baginya. Ia hanya merindukan novel birunya.
Beberapa menit berlalu, bus berhenti. Thalita buru-buru turun dan tidak sengaja ia bertabrakan dengan seseorang lelaki yang kira-kira seumuran dengannya.
Thalita maupun cowok itu hanya terdiam, tak ada yang membuka bicara. Sekian detik berlalu mereka hanya saling tatap menatap. Bibir laki-laki itu tertarik ke atas mengukir sebuah senyum.
Thalita tersadar ia langsung membuang muka. Tak ingin terlalu lama bertatapan dengan orang yang tidak ia kenali apalagi dia seorang lelaki. Thalita berlari menuruni bus setelah membayar ongkosnya. Tanpa ia sedari gantungan tasnya tersangkut pada gantungan tas lelaki itu.
□□□
Halo maaf ya, awalnya singkat banget. Part selanjutnya janji bakal panjang kalau kalian suka. Tinggalin jejak ya cantik, ganteng.
Bye, see you next part ayangnya Dede Yyuuusssh
Follow ig Dede ya @dede_Yyuuusssh10
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilusi Gadis pemimpi
Teen FictionThalita Aurelia meidina, gadis manis nan cantik. Namun ia harus menanggung semua biaya hidupnya sendiri. Ia juga terpaksa tidak melanjutkan sekolahnya. Di usianya yang masih 17 tahun harus bejerja karena ia hidup sebatang kara. Masa-masa muda yang s...