Hola aku kembali membawa sejuta kata-kata hehehe
Jangan pernah bosan ya buat pantengin terus cerita ilusi gadis pemimpi yang hanya ada di sini wkwkwk.Lagi pada puasa kan mending baca Wattpad sambil nunggu buka puasa yang pastinya baca Story Ilusi Gadis Pemimpi
Jangan lupa tinggalin jejak ya teman beeloved.
🎉Happy reading🎉
□□□
Malam yang temaram, hanya ditemani kerlap-kerlip sang bintang. Bulan pun tak berhenti menatap. Sayup-sayup sesekali terdengar suara cicak dan jangkrik yang berdendang ria.
"Hai lo kenapa? Lagi banyak pikiran ya? Curhat sini sama gue." Sapaan itu membuat Thalita sontak melemparkan buku yang ia baca ke atas.
Talita terperangah dengan kejadian itu.Mata Thalita membola, "nggak usah mendanging gue kayak gitu, gue tahu gue memang manis."
ini bukan kali pertama sosok penghuni novel miliknya muncul dihadapannya. Namun, kali ini ini si pangeran dalam novel tampak berbeda. Tak seperti biasanya kali ini ini wajahnya berseri dan tak dapat dipungkiri iya memang manis.
Orang yang menganggap hal itu aneh mungkin saja tidak akan percaya apa yang Talita alami.
"Ya ampun kaget tau gak."
"Lo si ngelamun, oh iya lo ada masalah apa?" Tanyanya antusias.
"Nggak apa-apa kok aku cuma butuh istirahat aja," bohong Thalita.
"Lo nggak usah bohongin gue. Bohong apapun loh gue tahu lo kan kalau nulis Story lo dalam novel ini. Isi pikir lo juga gue tahu."
"Kalau udah tahu ngapain kamu nanya? Aneh. "
"Thalita-Thalita terkadang apa yang kamu anggap aneh itu istimewa," ucap Arkha menekan kata istimewa.
"Istimewa? Mmm maksud kamu?"
"Lo pasti ngerti apa maksud gue."
Kriiingg ...
Suara alarm membangunkan Thalita dari mimpi panjangnya. Thalita mengelap peluhnya yang bercucuran. Dia hanya bermimpi. Tapi, rasanya begitu nyata. Thalita bangkit dan membasuh wajahnya di toilet.
□□□
Gadis manis tengah duduk sembari menopang dagunya dengan kedua tangannya. Mata indahnya yang seindah rembulan malam. Menitipkan rasa seolah mengartikan harapan yang besar. Yap gadis manis itu tak lain adalah Talita Aurelia Meidina.
Saat malam telah menyembulkan dirinya. Menenggelamkan cahaya senja yang entah esok masih bisa di lihat atau tidak lagi.
Saat waktu yang bersamaan, Thalita sedang menyibak lembaran-lembaran buku yang tercetak tebal berisikan kata-kata penuh arti. Pikirannya sekarang tengah berkelana.
"Hai kamu kenapa?" Sapaan dalam mimpinya terus terngiang-ngiang.
"Ada-ada saja mimpi aku. Masa ia ada manusia dalam novel ini." Thalita membuka-buka bukunya.
"Mungkin karena akhir-akhir ini aku kecapean kali ya. Aku kan kurang istirahat makanya sering mimpi aneh-aneh."
Mendadak lampu di rumahnya mati. Sangat gelap. Thalita tak dapat melihat sekeliling. Ia meraba benda pipih di sampingnya dan menyalakan senter.
Thalita jadi merinding sendiri. Angin masuk melalui jendela yang entah sejak kapan terbuka. Thalita memberanikan diri untuk segera menutup jendela itu."Aku lupa bayar tagihan listrik lagi, uang tabungan aku juga udah menipis. Aku harus cari uang di mana lagi ya. Oh iya besok kan ada bazar di dekat SMA milik keluarga Alexan gimana kalau aku ke sana aja besok. Bantu-bantu ibu-ibu di sana. Kan lumayan tuh uangnya aku bisa gunain buat bayar tagihan listrik dan kebutuhan aku lainnya. Selebihnya aku bisa tabung."
Thalita bermonolog sendiri. Ya itu yang sering ia lakukan dan bahkan sudah menjadi santapannya sehari-hari, berbicara layaknya orang gila.
Memang siapa lagi yang mau menemaninya? Semua keluarganya sudah tiada dan tak ada yang memperdulikannya. Dingin kembali menelusuk ke dalam tulang-tulang. Tak lama setelahnya, lampu kemudian menyala. Thalita bernapas lega, walaupun begitu Thalita sangat menyukai kegelapan. Tenang katanya.
Jam tangannya yang melingkar tangan mungilnya telah menunjukkan pukul 4.35. Thalita memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan tidurnya. Ia segera bergegas menyiapkan makanan untuknya sendiri.
Ia sangat bersemangat menyambut pagi. Tak sabar ingin bekerja di acara bazar yang dilaksanakan depan sekolah Alexan. Pengusaha terkenal di Indonesia.
□□□
Halo, mhehe maaf ya guys partnya pendek dan banyak typo-nya.
Tinggalin jejaknya ya.See you next part.
Jangan lupa follow ig Dede
@Dede_Yyuuusssh10
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilusi Gadis pemimpi
Teen FictionThalita Aurelia meidina, gadis manis nan cantik. Namun ia harus menanggung semua biaya hidupnya sendiri. Ia juga terpaksa tidak melanjutkan sekolahnya. Di usianya yang masih 17 tahun harus bejerja karena ia hidup sebatang kara. Masa-masa muda yang s...