P R O L O G

5.1K 578 38
                                    

"HEI MISKIN! GAUSAH SOK TERSAKITI DEH! CANTIK AJA ENGGAK"

Plak!

Rasanya sakit...

"HEH KOK DIEM AJA?! BISU LO?"

Anak itu menjambak rambutku dengan kuat.

"...bukannya situ yang banyak bacot?"

Aku melepaskan jambakannya dengan mudah, salah satu komplotan pembully itu hendak memukulku menggunakan pipa, aku segera merebut pipa itu dan melemparkannya ke arah tembok.

"Hei kalian, jika menonton saja itu termasuk dalam pelaku pembullyan loh. Oh iya ya, kalian kan lemah, melawan anak anak seperti ini saja kalian tidak mampu. Memang sampah"

Aku melempar anak yang menjambakku tadi.

(Name) tersenyum, mengingat saat dirinya- ralat, maksudnya sisi keduanya yang sudah muak dengan pembully yang membully (Name).

"Benar benar"

"Ada apa (Name)?" Tanya Toro yang duduk di depan nya, ya, ia dan Toro sedang belajar bersama.

"Tidak, hanya mengingat masa lalu, astaga humor ku"

"Kau dulu benar benar nekat, (Name)" Toro tersenyum kecil.

"Sudah kubilang, aku bukan dia" elak (Name).

Setelah adegan si pembully dilempar oleh ku, tiba-tiba Toro datang dan menarik tanganku.

"Kau benar benar nekat, (Name)" ucap Toro mengambil kotak p3k.

"Sudah kubilang, aku bukan (name)"

"Iya iya"

Toro membersihkan luka ku akibat para pembully tadi.

Wajahku memanas, aku benar benar dibuat jatuh cinta oleh dirinya.

"Ada apa (Name)? Kau demam?" Tanya Toro memegang dahiku- dahi tubuh (name).

"T-tidak! Aku tidak demam! Lagipula aku bukan (Name)!"

"Iya iya, sisi kedua nya (Name)"

"Kalau dipikir-pikir, aku memang aneh sih, dibully malah tidak melawan"

"(Name), kau dipanggil kepala sekolah" ucap ketua kelas.

"Pasti kau yang membuat rambut anakku menjadi rontok! Jika rambutnya rontok bagaimana ia bisa tampil sempurna di tv nanti?!"

"(Name), apa benar kau yang melempar Aya kemarin?" Tanya pak kepala sekolah.

"Ya"

Aya sedang menangis, aku yakin, itu hanyalah air mata bua- lonte.

"SIALAN KAU APAKAN ANAKKU!!" Ibu Aya berdiri dan hendak menamparku.

"Tolong tenang dulu sebentar!" Peringat pak kepala sekolah.

"Jadi, bisa jelaskan apa yang terjadi?"

"Benar-benar ya, zaman sekarang pembullyan dianggap sepele. Mereka melakukan pembullyan pada saya, jadi saya balas saja. Harusnya saya lakukan dari dulu"

"I-itu bohong! A-aku tiba-tiba dijambak oleh dia!

Tatapanku menajam.

"Saya harap anda tidak terus menerus berbohong, ya" aku mencoba membuat raut muka ku senatural mungkin.

"Dia sangat keren... andai aku bisa seperti dia..." gumam (Name) sembari menatap jendela.

Semilir angin membuat rambut (Name) sedikit terayun-ayun.

Wajah Toro memanas.

"Sudah kuduga kalian disini!"

Sekelompok *coret*curut*coret* manusyah mendatangi mereka berdua.

"Wah emak sama bapak lagi kencan! Kita harusnya tidak mengganggu mereka!" Ucap Upi yang sudah bersemangat.

"Hah?"


































Ditunggu ya deck

Mmf nanti banyak chapter yang bakal di skip dari weptun aslinya.

So, itu juga biar mempersingkat.

Maaf klo rada bingung sama alurnya.

Kritik dan saran nya bisa di DM atau di secreto yang tertera di bio ya~

Emak Bapak (WEE!!! x Reader)Where stories live. Discover now