Seeing You on the Blue Sea (VII: Maybe its Love)

906 103 32
                                    

Model pakaian Hinata adalah gaun yang memiliki potongan rendah di bagian dada, kemudian terdapat fake collar yg dikaitkan di belakang leher. Benda berwarna putih itu terang kotor. Minyak yang menetes juga membuat leher Hinata lengket, dan tentu ini sangat tidak nyaman.

"Biar ku bantu," Naruto menunduk malu-malu, tangannya meraba-raba kaitan fake collar di tengkuk Hinata; melepasnya, meletakkan benda tersebut di samping Hinata duduk.

Begitu pandangannya ke depan, Naruto pikir dia akan baik-baik saja. Tak tergemap dengan pipi semerah sekarang. Puluhan tahun ia hidup, ribuan wanita pernah dia jumpai dari berbagai negara, tetapi, Naruto pikir tak ada yang secantik ini.

Jika ia bisa bersumpah demi tujuh lautan dan atas nama Dewa Poseidon, Hinata adalah gadis paling berkilau yang pernah dia lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika ia bisa bersumpah demi tujuh lautan dan atas nama Dewa Poseidon, Hinata adalah gadis paling berkilau yang pernah dia lihat.

"Tu-Tuan?" Hinata menangkup bahu dengan kedua lengan. Pundaknya sedikit meringkuk, wajahnya berpaling, pipi gembilnya merona semerah senja di petang hari.

 Pundaknya sedikit meringkuk, wajahnya berpaling, pipi gembilnya merona semerah senja di petang hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto tak bisa menghindari kecanggungan ini. Tentu saja, dalam bilik kereta kuda yang sempit dan hanya ada mereka berdua, Naruto bahkan dapat mendengar deru napas gadis itu. Jantung mereka yang sama berdebar, harus ia akui bila yang gugup tak hanya Hinata, dia pun sama.

Naruto melepas jubahnya. Memakaikan ke bahu Hinata.

.

.

.

Uzumaki's Manor

Gerbang dibuka begitu Sakumo melihat kereta kuda sang tuan telah datang. Kebetulan Rin juga sedang berada di halaman saat kereta Naruto masuk. Keduanya lantas spontan membungkuk.

Haku yang turun lebih dahulu dari kursi kusir membukakan pintu untuk tuannya. Tampak Naruto yang berjalan lebih dulu. Rautnya cukup berbeda dari hari-hari biasa; wajah yang terkesan datar dan dingin tersebut sekarang sedikit gusar dan matanya terus menatap ujung sepatu. Naruto seolah menghindari kontak mata dengan siapapun.

Dan ketika Hinata turun kemudian berjalan di belakang Naruto, Rin berpikir ada apa dengan gaun yang dikenakan sahabatnya ini? Bukankah jubah tersebut tadinya dipakai oleh tuannya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seeing You on the Blue SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang