Whispering Beach

7 3 4
                                    

"Lebih baik kita segera berpindah tempat. Aku merasa tempat kita sudah diawasi," bisik Rapid pada kedua orang sahabatnya.

Rapid melihat gelagat tidak nyaman dari Lumiere, yang membisikkan pada telinganya untuk segera berpindah. Begitu pun dengan kedua jaguar yang sejak tadi telinganya tegak, tanda waspada. Rapid jongkok, mengelus kedua jaguar kesayangannya, menenangkan keduanya. Hewan besar seperti jaguar kepunyaan Rapid ini, tidak boleh panik, karena justru akan membahayakan pemiliknya. Jadi, Rapid harus memastikan kondisi Lonely dan Lovely tetap tenang, meski ada perubahan cuaca yang bisa jadi mempengaruhi emosinya.

"Ayok, kita ke arah sana!" Jade mengomandoi pergerakan kedua sahabatnya. Mereka berlari di atas tanah berselaput salju tipis. Untung lapisan es tidak begitu tebal. Seperti yang telah diprediksi Proesor Simpel, bahwa gunung es di Korshul mulai mencair.

Ketiganya berlari menjauh dari tempat persinggahan pertamanya. Menyusuri perairan GuhPort, mencoba menemukan sebuah tempat lain.

"Berhenti dulu Jade, Rapid. Aku capek." Ruby memilih duduk menyelonjorkan kakinya di atas pasir hitam yang masih berhubungan dengan perairan GuhPort. Tapi ini sudah bukan wilayah GuhPort. Ini adalah Whispering Beach. Sebuah pantai yang sangat sepi. Pantai yang permukaan airnya masih membeku sebagian. Hanya gemerisik pasir hitam yang seakan berbisik pada siapa pun yang melintas di atasnya.

"Sepertinya di sini aman. Kita makan dulu suplemen yang diberikan Profesor," ajak Ruby. Ruby mengeluarkan kantong yang berisi suplemen untuk mereka bertiga.

"Apa kita nggak semakin menjauh dari tujuan kita? Sepanjang yang kita lihat, hanya perairan." Rapid menyuapkan suplemen khsuus untuk ketiga peliharaannya.

"Menurutku tidak, Rapid. Seingatku, kita memang harus melewati pinggiran pantai Whispering Beach ini dulu. Setelahnya kita akan bertemu dengan wlayah yang paling ujung dari Korshul. Namanya wilayah atau distrik apa, Ruby? Aku lupa," tanya Jade.

"Kalau tidak salah Pasea. Ya, itu wilayah Pasea. Profesor Simpel menyebutnya distrik Pasea." Ruby mengangguk yakin.

"Apakah kalian yakin, Lunar dan Lily ditahan di Pasea? Bagaimana kalau tidak?" Rapid kembali bertanya. Jade dan Ruby hening, tidak ada yang menjawab. Segala kemungkinan itu pasti ada. Entah apa yang terjadi pada Lunar dan juga Lily.

"Lily, dimanakah kamu?" Ruby menerawang. Kerinduan pada saudaranya kembarnya begitu menyeruak. Tak terasa airmatanya pun menitik.

Ruby dan Lily adalah kembar identik yang mempunyai raut muka sama persis. Hanya orang-orang yang telah terbiasa bergaul dengan mereka saja yang bisa dengan jelas membedakan keduanya. Kalau orang yang baru mengenalnya, pasti akan sulit untuk membedakannya. Kesamaan mereka selain fisik, juga sampai pada pilihan selera makanan, selera pakaian, bahkan suara mereka pun sama.

Namun sebenarnya, ada beberapa hal yang bisa sebagai tanda untuk membedakan keduanya. Lily cenderung lebih banyak menggunakan tangan kirinya untuk beraktiviats, sedangkan Ruby lebih cenderung menggunakan tangan kanan. Satu lagi, Lily terkadang latah, saat dirinya tiba-tiba terkejut. Lily akan mengatakan satu kata yang aneh dan berulang-ulang. Itulah Lili Pie.

Ruby, tersenyum kecil saat ingat kebiasaan buruk saudari kembarnya itu. Rapid yang melihat kesedihan Ruby, segera mendekat. Diraihnya kepala Ruby, disandarkan pada bahunya.

"Aku juga kangen Lily. Aku kangen ketawanya, latahnya, manjanya. Semuanya tentang Lily tak pernah lepas dari mimpiku." Rapid membiarkan Ruby terisak di bahu.

Pandangannya terlempar jauh ke whispering beach yang seperti tidak ada ujung. Hanya berupa hamparan air yang tertutup lapisan kaca bening yang membeku. Hanya sedikit bagiannya saja yang mencair, mengalirkan air ke tepian pasir berbutir halus.

Rapid memang menyimpan cintanya pada Lily. Lily, bukan Ruby. Rapid menyukai kemanjaan Lily, kecerdasan berbahasa yang dimiliki Lily serta tingkah lucu Lily lainnya.

"Ruby, pernahkah kamu berfikir. Bagaimana kalau saat di tempat penyekapan, Lily tiba-tiba terkejut dan keluar latahnya?" Rapid mencoba mengalihkan kesedihan Ruby. Meski dirinya pun tak kalah sedih, kehilangan Lily.

"Itu yang membuatku tersenyum Rapid. Pasti orang-orang Korshul akan mengira Lily mahluk aneh," Ruby membalas pertanyaa Rapid dengan tersenyum.

Keduanya tertawa kecil mengingat kelucuan Lily Pie. Jade hanya tersenyum sambil melemparkan beberapa pasir yang didudukinya. Kepedihan yang sama dirasakan Jade, bahkan lebih.

"Hei Jade, kau pasti sangat merindukan Lunar. Apa yang membuatmu paling merasa kehilangan?" Rapid menyikut lengan kekar Jade.

"Semuanya. Segalanya tentang Lunar, sangat aku rindukan." Jade menerawang. Membayangkan dirinya yang sedang berjalan bersama Lunar.

Lunar dengan pipi putihnya yang terlihat kemerahan saat Jade menggodanya. Tak Jarang Jade pun gemas dengan tingkah konyolnya yang sengaja meledek Jade. Jade ingat, saat Lunar tak sengaja menumpahkan cawan tembaga tempat minumnya Baba waktu itu. Lunar berbohong dengan mengatakan kalau itu adalah ulah Jade. Jade mengejar Lunar yang sengaja berlari untuk bersembunyi darinya.

Saat tertangkap biasanya Jade akan memeluk tubuh kecil adik kesayangannya dan memencet hidungnya seraya berkata,

"Dunetzhe.[1] Nakal ya kamu!"

Lalu Lunar akan membalas dengan sapaan sayangnya pada Jade,

"Petongzhe."[2] Keduanya pun tertawa riang.

Itu adalah panggilan sayang diantara keduanya. Hanya mereka berdua yang mengerti arti sebenarnya dari kata-kata itu. Jade menggumamkan kata-kata itu sambil melemparkan pandangan ke lautan. Menyiratkan kerinduan yang mendalam pada sosok Lunar.

Ketiganya kembali hening. Hanya hembusan angin dingin yang menyapu pasir hitam Whispering Beach. Membawa kabar dari lautan dalam Korshul, akan adanya ancaman hewan buas yang bergerak menuju pantai. Hewan yang selama ini terperangkap dalam bongkahan es, perlahan-lahan mulai bergerak.

Tak berapa lama, terdengar Lonely menggeram. Badannya tegak, matanya memandang lurus ke arah Whispering Beach. Lovely pun melakukan hal sama. Sedangkan Lumiere yang sejak tadi tertidur di pinggang Rapid pun mendadak bangun, lantas menaiki bahu Rapid. Lumiere bergerak gelisah sambil menguik di telinga Rapid. Lonely dan Lovely bahkan hendak bergerak ke arah lautan, namun Rapid dengan cepat menahan keduanya.

"Hei, hei. Sabar Lonely. Kita tidak tahu seberapa besar mahluk itu. Lebih baik kita menyingkir saja dari sini." Rapid menahan keduanya dibantu Jade menenangkan kedua jaguar besar itu.

"Ayo Ruby, kamu naik bersamaku. Jade kamu naik ke atas punggung Lovely. Kita harus segera menyingkir dari pantai ini. Entah hewan apa yang akan muncul dari lautan itu."

Rapid dengan tergesa menaiki punggung Lonely dan segera meminta jaguarnya untuk berlari kencang. Begitu pun dengan Lovely yang mengikuti jejak kencang Lonely sambil membawa Jade di punggungnya.

Sayangnya mereka bertiga menuju ke arah yang salah. Benar, wilayah yang hendak mereka tuju adalah Pasea. Namun apa yang terjadi di sana adalah diluar dugaan ketiganya. Seperti ikan yang masuk dalam perangkap, ketiganya dengan cepat ditangkap oleh tentara Korshul yang berjaga di Pasea.

Pasea adalah sebuah tempat yang paling sedikit penduduknya, namun penjagaan di Pasea sangat ketat. Di sini terletak penjara bawah tanah, untuk para tawanan yang berhasil ditangkap oleh tentara Korshul, sebelum dibawa ke kerajaan menghadap penguasa Korshul. Para tentara itu tunduk pada perintah panglima Korshul yang bernama Moonlight Strikes.

Bersambung...

Kamus kata-kata asing yang hanya ada di Planet Lars U 92

[1] = cintaku. (panggilan sayang dari Jade pada Lunar)

[2]= sayangku.(panggilan sayang dari Lunar pada Jade)

Le Jardin Serre (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang