{Once Again}
[Twoshoot-- gak jadi][Crossover family]
........................................
.............................
................
........
..."
"Sekali lagi. Kumohon, sekali lagi saja..."
.
.
.
Cale memegang kepalanya, pening.
"Sial, kenangan ini....."
Mencoba mengabaikan, Cale membuka novel di tangannya.
Novel
Benda yang selalu mengingatkan Cale tentang satu orang yang pasti akan menceritakan ide barunya dengan tawa riang.
--istrinya
Cale ingat, seseorang yang menjadi referensi karakter utama dalam novel yang dibuat istrinya adalah putra tertua mereka. Dia juga ingat, setelah bab yang dibuat istrinya selesai. Wanita itu akan memberikan bab baru tersebut untuk dibaca Cale bersama putra termudanya.
Ah, senyum licik putra termudanya. Cale sangat mengingat senyum itu. Itu adalah senyuman setiap kali putra termudanya menginginkan sesuatu. Seperti keajaiban, entah mengapa semuanya selalu berakhir dengan yang putra termudanya inginkan.
Cale terkekeh mengingatnya. Sayang, kekehan senang itu berlangsung sejenak dan dengan cepat air muka Cale berubah menjadi datar tanpa emosi.
Semua tentang mereka.....
Suara,
Suasana,
Senyuman,
Sikap.
Cale masih mengingat dengan jelas. Seperti, baru terjadi kemarin hari.
"Sialan....."
Cale mengacak rambutnya, mengutuk kemampuan tidak bisa melupakan yang tidak berguna disaat seperti ini.
'Lupakan Cale. Mereka, pengkhianat....'
'Betul, Pengkhianat.... Mereka semua... Pengkhianat......'
Tangannya mengenggam erat novel yang membuat novel tersebut lecet.
Ah, Lagi-lagi dia seperti ini.....
Cale memperbaiki duduk dan menginteropeksi diri.
'Semakin kesini aku semakin kehilangan kontrol.... '
Memandang langit senja gemilau jingga, pertanda bahwa sebentar lagi surya yang tenggelam telah tiba.
'Tapi..... Bisakah aku bertemu mereka lagi?' pemikiran itu terlintas tanpa ia inginkan.
"Huh?" Cale mengejek dirinya sendiri.
Betapa bodohnya. Harapan kosong tetaplah harapan kosong yang tidak akan terjadi sampai kapanpun kecuali, dia menyusul mereka.
Namun saat dimana mereka bersama-sama menghadapi takdir dari waktu ke waktu, suka duka, jatuh bangun kehidupan, hingga waktu terakhir pun.....
Cale berharap semua hanyalah mimpi. Berharap ini sebuah cerita karangan yang mimpinya buat, cerita karangan dimana di kenyataan dia belum bangun dari tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again || TCF X ORV
FanfictionCale, selalu berharap utuk bertemu 'mereka' sekali lagi. Cale, ingin mengungkapkan kata-kata yang belum sempat dia katakan kepada 'mereka' Apakah itu terlalu sulit untuk dilakukan? Betul. Sulit karena 'mereka' telah tiada. ••• Trash of the count's...