Cale terbangun dari tidurnya.
Dia tidak bisa tidur dengan tenang.
Mata coklat kemerahannya menatap tangannya.
Entah kenapa Cale merasa ada seseorang yang memegang tangannya ketika tidur (tapi tidak juga memegang) dan dia tidak tahu siapa orang itu.
Cale menutup matanya. Dia harus merelakan semua kenangan itu sekarang.
Cale mengingat saat-saat ketika mata hitam kelam itu menatapnya;
Tatapan bahagia,
Tatapan geli,
Tatapan jijik.
Semua tatapan yang Han Sooyoung berikan membuat hati Cale berdenyut.
'Aku ingin melupakannya'
Tidak bisa. Kemampuan sialan bernama 'rekam' ini tidak akan membiarkannya bisa lupa.
'Jika ini mimpi, biarkan aku bangun. Kumohon, aku sudah lelah dengan mimpi menyakitkan ini'
Cale selalu bertanya-tanya. Apakah ini takdirnya?
Apakah kehidupan menyedihkan ini takdirnya?
Apakah Han Sooyoung memang takdirnya?
Cale ragu. Tapi bahkan jika takdir itu salah dan hanya di kesempatan kali ini mereka bertemu, Cale akan mempertahankan perasaannya kepada Sooyoung.
Seperti garis takdir yang telah ditentukan, dia akan terus mempertahankannya.
'Kau memanggilku, terus memanggil sampai suaramu terngiang di telinga'
■■■
"Cale! Hoy Cale!!"
•
"Aishh 시발! Apa-apaan deadline sialan ini?! Cale!"
•
"Cale... Lihatlah! sudah kubilang genku lebih kuat darimu!"
•
"Hoy b*jngan pengorbanan bernama Cale Henituse yang memakai nama samaran Kim Rok Soo! sedang apa kau disana? Merenungi bahwa slacker-chan yang kau sayangi mengemasi pakaiannya?"
■■■
'Aku tidak bisa melarikan diri'
Cale tidak bisa melarikan diri dari kenangan ini, apalagi untuk menghadapinya.
Cale tidak kuat.
Katakanlah Cale lemah. Cale tidak akan menyangkalnya, dia memang lemah.
"Tolong... Genggam aku"
■■■
Tangan keduanya bertautan, saling bergenggaman.
Cale terkejut dengan perilaku mendadak Han Sooyoung.
"Apa?" Han Sooyoung bertanya dengan nada ketus yang memang khasnya.
"T-tidak apa-apa."
Seringai muncul dari wanita yang Cale anggap lebih mirip seperti kucing.
"Heee, kau malu?"
"Tidak." Balas Cale cepat, dia tidak menyadari bahwa Han Sooyoung bisa melihat dengan jelas telinganya memerah.
'Dasar penipu'
■■■
'Apakah kau garis nasibku?'
'Apakah kau yang aku tunggu-tunggu?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again || TCF X ORV
FanfictionCale, selalu berharap utuk bertemu 'mereka' sekali lagi. Cale, ingin mengungkapkan kata-kata yang belum sempat dia katakan kepada 'mereka' Apakah itu terlalu sulit untuk dilakukan? Betul. Sulit karena 'mereka' telah tiada. ••• Trash of the count's...