1

20 0 0
                                    

Tiada hari tanpa bernyanyi, musik sudah menjadi bagian dari hidupnya. Tiap bulan, dia mewajibkan dirinya untuk pergi jalan-jalan dengan motor milik papanya. Buku kecil juga tak lupa dia bawa saat pergi ke luar kota. Jiwa petualang dan seninya sudah mulai menunjukan pertumbuhan, walaupun masih tak seberapa.

Di keluarga kecilnya, dia sering dipanggil Agus atau Gus. Tapi saat dia berada di luar rumah,  dia dipanggil seperti biasa, Haga. Nama lengkapnya adalah Mohammad Haga. Dia sering dipanggil Gus karena bulan kelahirannya Agustus dan arti maknanya. Yang pertama kali memanggil Haga dengan sebuatan Gus adalah neneknya yang sudah meninggal ketika Haga masih berumur lima tahun.

Suatu kali pernah Haga menanyakan kenapa dia dipanggil Gus? Haga menemukan jawabannya saat  mama menjelaskan apa maknanya dari sang nenek. 

Ketika Haga masih kecil, lucu dan tampan, neneknya sangat berharap agar kelak Haga besar menjadi orang yang bagus dalam segalanya. Bagus dalam perbuatan dan sikapnya, bagus dalam ucapannya, bagus dalam apa yang dikerjakannya. Nenek berharap cucunya bisa menjadi orang yang sukses suatu hari nanti.

Terjawab sudah pertanyaan Haga itu. Selain diambil dari kata bulan "Agustus", ternyata ada maknanya yang lain lagi, dan Haga pun tidak mengapa kalau dia dipanggil Agus/Gus.

1 Agustus 2001 telah lewat dan sekarang Haga berumur sembilan belas tahun. Hobi Haga adalah jalan-jalan dengan kendaraan, membaca buku, mencoret-coret diarinya dan bernyanyi. Dia telah lulus sekolah menengah atas di Purwokerto. Dan sekarang dia ingin melanjutkan kuliahnya di ibu kota.

Haga punya kakak yang sudah menikah dan sudah menetap tinggal di Jakarta. Rumah kakaknya itu tidak terlalu jauh dari kampus yang didaftari oleh Haga.

Haga sudah mengikuti serangkaian tes seleksi masuk Perguruan Tinggi  pada beberapa minggu yang lalu. 

Setelah selesai mengikuti tes, Haga langsung pulang ke Purwokerto dengan kereta, hanya tinggal di rumah kakaknya selama empat hari saja. Di Purwokerto, Haga masih menunggu hasil seleksinya yang belum juga keluar. Dengan rasa cemas dan penuh doa, berharap bisa langsung diterima.

Seandainya Haga berhasil diterima, rencananya Haga akan ikut tinggal di rumah kakaknya lagi.

Sebelumnya, Haga juga sudah meminta izin ke kakaknya waktu minggu kemarin Haga mengikuti tes seleksi masuk. Untungnya dibolehkan, tapi dengan satu syarat, Haga harus diterima dulu di kampus itu. 


Train On The BridgeWhere stories live. Discover now