9

5 0 0
                                    

Kegiatan ospek kemarin berjalan lancar, hari terakhir semakin banyak maba-maba yang melakukan pelanggaran. Untung saja Anjas tidak melakukan pelanggaran lagi.

Kami berempat sudah dikampus kira-kira lima menit yang lalu. Sekarang jam menunjukan pukul tujuh kurang delapan belas menit.

Di lapangan, panggung untuk acara festival musik sudah berdiri megah di sana. Peralatan lengkap seputar alat musik, sound system, beberapa kameramen sudah disiapkan dan siap mendokumentasikan.

Panggung kali ini seperti diperuntukan untuk penyanyi-penyanyi papan atas saja. Semua peralatan begitu lengkap. Dan aku sendiri tidak akan melewatkan kesempatan menggung di sana begitu saja, aku dan teman-teman yang lain harus bisa memeriahkan panggung. Sayang sekali kalau panggung sudah bagus-bagus tapi perform kita kurang bagus.

"Ini apaan woy, haha gilee." Anjas bergumam sambil menunjuk ke arah panggung.

"Wah kita seperti artis saja, panggungnya bukan kaleng-kaleng ini mah." Rino menganga melihat panggung.

"Etdah, ini seriusan?" Rudi tekejut melihat panggung yang dipenuhi dengan peralatan lengkap.

"Hari yang sangat spesial." Aku ikutan berkomentar.

Semakin mendekati jam tujuh, semua maba semakin ramai di tepi lapangan, bercampur dengan prodi yang berbeda-beda.

Sejauh ini aku belum melihat Ayudia, atau jangan-jangan dia tidak berangkat? Jam di tanganku sudah menunjuk angka tujuh kurang enam menit. Semoga saja dia benar-benar berangkat.

Yang akan turut tampil di panggung sana juga tidak sedikit. Aku melihat daftar nama band yang kemarin sudah tercatat di buku pendaftaran, ada sekitar lebih dari sepuluh. Aku tidak tau untuk hari ini akan tampil berapa orang pastinya, yang jelas sekarang akan lebih banyak lagi.

Lagi-lagi ketua panitia ospek seperti biasanya membawa microphone dan meminta perhatian sebentar. Berdiri di atas panggung dan dibelakangnya terlihat peralatan musik yang begitu lengkap.

"Untuk teman-teman maba semuanya, kalian boleh cari tempat duduk paling nyaman. Boleh di depan panggung, boleh di tempat duduk pinggiran lapangan, dan selamat bersenang-senang untuk hari ini. Atas apa yang kalian ikuti di hari kemarin. Mungkin ada teman-teman maba yang merasa jenuh, capek dan lain sebagainya. Dan untuk itulah kami dari panitia membuat acara yang spesial untuk hari ke terakhir ini. Ya supaya melupakan kejadian-kejadian yang kemarin, yang mungkin dari kating ada yang mengerjai teman-teman maba semua. Hehe, teman-teman pastinya memaafkan semuanya yah, jangan terlalu dibawa ke hati." Ketua ospek melirik kanan kiri dengan tersenyum.

Menarik nafas sebentar, melanjutkan lagi.

"Dan untuk teman-teman yang sudah mendaftarkan diri untuk tampil pada hari ini dimohon mengisi daftar hadir di belakang panggung. Dan untuk teman-teman maba semuanya, selamat untuk melihat perform dari teman-teman kalian yang sebentar lagi acara akan dimulai."

Jam sudah pukul tujuh lewat, semua maba mulai merangsek di depan panggung. Band yang tampil pertama adalah dari kakak tingkat. Mereka begitu kompak dalam membawakan lagunya. Suara sound musik menggema dahsyat saat mereka membawakan lagu. Kaca-kaca di beberapa ruangan ikut bergetar karena suara bassnya merambat luas, ditambah lagi dengan suara drumnya yang tak kalah meriah.

"DUNG DUNG TAK CES." Drumernya bergaya.

Sungguh luar biasa acara pagi ini. Rupa-rupanya kating yang membawakan lagu barat itu mampu menggetarkan panggung. Penyanyinya yang entah siapa namanya itu, begitu menikmati setiap bait-bait lirik yang dibawakannya. Maba-maba yang berdiri di depan panggung ikut melambaikan tangan. Bergerak ke kiri bergerak ke kanan, begitu terus sambil menikmati lagu yang dibawakan.

Train On The BridgeWhere stories live. Discover now