chapter 4

1.7K 83 6
                                    

Dinggg...dongggg

Mendengar suara bel berbunyi zoro pun membuka pintu tersebut dan mendapati seorang pria yang tengah memengang sebuah kotak pizza.

"Ini pesanan nya, mohon tanda tangan disini." Kata pria itu sambil menunjukkan arah tangannya kesebuah papan kertas terima, agar zoro memberikan tanda tangannya.

"Terimakasih, selamat menikmati." Ucap kurir, zoro hanya membalas dengan mengangguk lalu tersenyum.

Setelah melakukan tanda terima oleh kurir, dia pun masuk kembali kedalam apartemen dan segera menyiapkan makan siang untuk dirinya.

Setelah kedua orangtuanya berpisah dia mempunyai inisiatif untuk tinggal seorang diri, retaknya sebuah hubungan akibatnya berdampak pada dirinya, dimulai dari sang ayah selingkuh oleh sekretaris nya sendiri, dan sang ibu mengetahui hal itu pun melampiaskan rasa kekesalan nya, dengan melakukan hal yang sama, ibunya berselingkuh dengan teman rekan 1 kerja tempat ayahnya berada.

Kehidupannya nya bisa dibilang sederhana dengan makanan cepat saji dan minuman kaleng yang setiap hari dia konsumsi, sudah bisa membuat nya bertahan hidup dari keterpurukan yang dia alami selama 2 tahun terakhir ini.

Dirinya tidak ingin lagi mengambil keputusan dalam hubungan kedua orang tuanya, itu sama saja menghabiskan tenaga nya, semua sama saja jika usahanya tidak mendapatkan hasil.

Sambil menikmati pizza dengan sebotol kaleng bir, tiba-tiba saja wajah pria itu terlintas dalam lamunan nya.

Drrrttttt

Panggilan masuk dari usop membuyarkan lamunan nya dengan segera zoro mengangkat nya.

"Halo boss, saya sudah mencari asal usul pria yang anda cari." Ucap usop.

"Bagus, bagaimana dia? Apakah dia memiliki latar keluarga yang aneh."

"Pria ini hanya tinggal seorang diri diapertemen nya, bisa di bilang pria ini Memiliki beberapa musuh di beberapa sekolah elit, termaksud salah satunya di sekolah HIGH ALABASTA."

"Kalo begitu suruh orang lain untuk memantau nya."

"Baik boss."

"Dan satu lagi tugas buat kamu, cari latar belakang keluarga nya.

"Baik boss, apakah tidak ada alasan lain dari semua perintah ini." Tanya usop penasaran, karena zoro begitu tertarik kepada orang ini dan tidak seperti biasanya.

"Lakukan saja apa yang kuperintah kan." Kesal zoro.

"Ba..ba.baik boss."

"Baiklah, aku tunggu kabar dari mu." Panggilan itu diakhiri oleh Zoro.

°°°°disuatu tempat°°°°

Berkesempatan hari ini adalah Hari libur, sanji melakukan aktivitas sama seperti orang pada umumnya, sudah sepuluh putaran dirinya berlari mengelilingi taman yang berada dekat area apertement milik nya, melirik sejenak arloji dan tepatnya jam sudah menunjukkan pukul  09:25 lewat menit, dirinya pun mengakhiri lari pagi nya dan beranjak pergi meninggalkan taman tersebut.

Dinggg..... dongggg

Bunyi bel tersebut terdengar hingga di dalam kamar mandi, namun pria yang tengah menikmati air panasnya itu tidak menghiraukan suara tersebut, dan tak seperti biasanya juga bel apartemen miliknya, berbunyi melebihi dari satu kali, dirinya bisa menghitung sudah 20 kali suara bel terdengar tanpa henti dari indera pendengaran nya.

Karena sudah merasa frustasi mendengar suara bel yang berbunyi tanpa henti, dan gangguan Suara itu bisa saja itu menggangu seisi penghuni apertement, Sanji pun keluar hendak ingin membukakan pintu, namun disatu sisi dirinya merasa terancam karena ini pertama kalinya ada seseorang yang membunyikan bel melebihi dari satu kali, tak berfikir panjang lebar sanji menghampiri dapur dan mengambil sebuah pisau buah yang terletak di atas meja.

⚠️18+ ZOSAN-(the return of a broken heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang