Fang kini tengah memeluk lututnya sendiri sambil menutup wajahnya agar suara tangisnya tak terdengar oleh siapapun. Tunggu, kenapa Fang menangis? Semua ini berawal seminggu yang lalu.
FLASHBACK
Ketika itu Boboiboy dan teman-temannya seperti biasa sedang menjalankan misi. Tapi sayangnya karena kecerobohan mereka, pihak musuh bisa mendeteksi keberadaan mereka dan mulai menyerang mereka.
Misinya hampir gagal total, tapi untungnya Kapten Kaizo datang dan menyelamatkan mereka serta power sphera yang menjadi tujuan misi mereka.
Setelah tiba di markas TAPOPS, mereka dimarahi oleh Komandan Koko Ci dan Laksamana Tarung. Tapi kapten Kaizo ada di sana untuk membela mereka. Kapten Kaizo bilang kalau musuh mereka kali ini memang agak berat, jadi mereka kesulitan menyelesaikan nya.
Setelah perdebatan kecil itu, mereka akhirnya dimaafkan dan diperbolehkan istirahat malam ini. Setelah dibubarkan, Fang menghampiri kakaknya,
"Terimakasih, kak." ucap Fang.
Kaizo hanya melirik Fang sedikit tanpa menggerakkan lehernya.
"Kita masih bertugas sebagai anggota TAPOPS, jadi jangan berani-beraninya memanggil ku dengan sebutan itu." dingin Kaizo.
"Maaf kak— Kapten."
"Jangan banyak meminta maaf. Itu tidak akan merubah apapun. Kau tetap gagal dalam misi mu."
"Tapi.. kami semua gagal, bukan hanya aku saja." sanggah Fang.
"Tapi kau seorang Lans Koperal! Dan ketangkasan mu melebihi Yaya dan Ying. Itu artinya sama saja seperti kau yang bertanggungjawab atas keberhasilan misi nya! Apa masih belum cukup latihan tempur yang aku berikan pada mu selama ini?! Kenapa kau masih tetap bisa gagal ha?!!" bentak Kaizo dengan nada garangnya.
"Maafkan aku, Kapten. Aku.."
"Mulai besok kau harus mengikuti latihan tempur ku yang lebih ketat lagi. Aku akan mengajari mu cara agar tidak menjadi pecundang."
Fang hanya terdiam dan menundukkan kepalanya sembari memainkan jarinya. Kaizo menyadari hal itu,,
"Kenapa kau masih berdiri di sana!! Cepat pergi ke kamar mu dan tidur! Jam 3 pagi nanti kau harus bersiap, kita akan memulai latihan tempurnya!" Kaizo meninggalkan Fang seorang diri di det utama. Ia terlalu kecewa pada Fang sehingga ia meluahkannya dengan cara marah.
Namun Fang tidak menganggapnya sebagai kekecewaan seorang kapten, tapi ketidaksukaan seorang kakak. Ini bukan kali pertama Fang mendapatkan bentakan kasar dari kakaknya.
Memang, selama ini kakaknya selalu bersikap tegas terhadapnya, tapi tidak sekeras sekarang. Fang bahkan sempat teringat masa lalunya ketika ia berpihak pada geng Boboiboy dan kakaknya menghajarnya. Apa kakaknya akan tega melakukan hal itu lagi pada adiknya?
FLASH BACK OFF
Fang menyeka airmata nya dan bersiap untuk tidur. Besok pagi lebih tepatnya dini hari, ia harus bersiap untuk latihan tempur dari kakak nya.
Fang sempat berpikir, kenapa hanya dia saja yang dikenakan hukuman latihan tempur? Bukankah ini misi berkelompok, kenapa hanya dia saja yang disiksa? Ah, sudahlah..
•
•
•
•
•
•
•"FANG!"
Satu teriakan terdengar menggelegar dari ruang kendali. Ini baru lima menit istirahat setelah berjam-jam latihan tempur di pesawat angkasa kapten galak itu.
"I- iya, Kapten!" sahut Fang dari kamarnya dan langsung berlari ke ruang tamu rumahnya, di sana ia melihat kakaknya sedang duduk di sofa sembari menyilangkan tangan di depan dada.
"Bawakan aku segelas air, cepat!"
"B- baik, Kapten." Fang bergegas menuju dapur dan menuangkan air ke dalam gelas dengan perasaan ketar ketir.
Dan karena ia terlalu gugup tangannya pun sampai ikut bergetar, alhasil gelas yang ia pegang jatuh ke lantai dan pecah.
"APA KAU TIDAK BISA MELAKUKAN SESUATU DENGAN BENAR, PANG!" bentak Kaizo, karena dari samping kanan ruang tamu bisa terlihat dengan jelas kejadian yang berlaku di dapur.
"Maafkan aku, Kak."
Kaizo menggebrak meja dan membentak Fang untuk yang kesekian kalinya.
"Sudah kubilang JANGAN MEMANGGIL KU DENGAN SEBUTAN ITU!"
"Tapi.. kita 'kan tidak sedang menjalankan misi."
"Oh, kau sudah pandai membantah sekarang huh?"
Fang berniat untuk menyanggah pernyataan itu, tapi.. lupakan saja, kakaknya tidak akan mengerti.
"Kau seharusnya berguru pada Boboiboy, dia itu jauh lebih baik darimu!" Kaizo berdiri dan beranjak keluar dari rumah.
'Aku? Berguru pada Boboiboy? Yang benar saja!' batin Fang.
Ting! Jam kekuatannya berbunyi, seseorang mengirimi nya pesan. Dan ternyata itu dari Boboiboy, dia meminta Fang untuk datang ke markas TAPOPS-U, ada misi mendesak katanya.
---Skip---
Setibanya di TAPOPS-U, Fang melihat teman-temannya dan juga si kembar sudah berdiri di depan hologram komandan Koko Ci.
"Apa misi kali ini, komandan?" tanya Shielda.
"Misi kalian kali ini akan sangat mencabar dan memerlukan ketelitian yang amat jeli. Jika kalian salah melangkah satu langkah saja, pasukan Duyao akan mengaktifkan perangkap dan kalian akan tertangkap dengan sangat mudah."
"Pasukan Duyao?" tanya Ying.
"Ya, merekalah pasukan pemburu power sphera yang paling licik, dan pemimpin mereka sampai kini masih belum diketahui."
"Jadi, power sphera apa yang harus kami selamatkan?" tanya Boboiboy.
"DollyBot"
"Tapi yang akan pergi hanya Fang, Sai, dan Shielda. Sisanya tetap di bumi dan menjaga keamanan di sana." sambung komandan Koko Ci.
"Tapi komandan.." Fang mencoba menyanggah.
"Tidak ada tapi-tapi! Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Mungkin saja jika mereka berhasil menangkap kelompok Fang, mereka akan menyerah bumi atau semacamnya. Lagipula jika Fang bersama kelompoknya dalam keadaan genting, kalian bisa datang dan membantunya." jelasnya.
"Sudah! Sekarang silahkan kalian pulang. Fang, Sai, dan Shielda, kalian pergilah ke koordinat yang telah aku berikan di dalam pesawat angkasa mu, Fang."
"Baik, komandan!" mereka bertiga hormat ala TAPOPS dan segera menuju pesawat angkasa Fang.
'Selalu saja seperti ini. Kenapa? Apa yang spesial dari Boboiboy? Kenapa semua orang jadi selalu bersikap lembut padanya? Bahkan kakak ku pun juga. Atau ini hanya perasaan ku saja?' batin Fang sambil memasuki ruang kendali dan memecut pesawat angkasa nya ke tempat tujuan.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Butiran Debu [KaiFang Fanfiction]
Short StoryDebu. Apalah arti debu bagi manusia. Hanya sebuah materi yang menyusahkan dan tak berguna. Dan aku mulai merasa.. aku diketepikan, seperti debu. ----✧✧✧---- "Huh, Kau menangis? Memang dasar LEMAH!!" Apakah kuasa dapat mengukur kasih sayang seseorang...