"Matahari penyelamatku."
"Hah?"
Bangun dari jongkoknya, Seokjin menarik tangan laki-laki tersebut memasuki mobil. "Untung saja aku bertemu kamu Hoba," ucap Seokjin, keduanya sudah berada di dalam mobil.
"Kamu mengenalku?" Hoseok terkejut, menatap manik kelam gadis di disampingnya, berfikir keras apa ia pernah bertemu dia sebelumnya, sekeras apapun berfikir, Hoseok yakin tidak pernah bertemu dengannya.
"Jangan berpura-pura tidak mengenalku!" Seokjin balik menatap manik kelam Hoseok.
Hoseok mengerutkan keningnya bingung, membiarkan gadis itu masuk mobilnya saja sudah sangat aneh, dan sekarang dia mengaku mengenalnya, yang benar saja.
Tin
Tin
TinBunyi klakson di belakang mobilnya mulai terdengar tidak sabaran. "Aku memang tidak mengenalmu." Hoseok mengalihkan pandangannya dari gadis itu pada jalan, mengatur perseneling mobilnya, terlalu lama berhenti di tengah jalan.
Selama perjalanan Keduanya hanya terdiam, Seokjin tidak suka keheningan, menggerakkan jari-jarinya gelisah di atas paha, Bahkan beberapa kali Seokjin bergerak-gerak menyamankan posisi duduknya, Hoseok melirik sekilas gadis di sampingnya.
"Aku Seokjin," cicitnya pelan menundukkan kepala, tapi dapat didengar Hoseok.
Cittt
Syok, itulah Hosoek sekarang, menepikan mobilnya secara tiba-tiba, dan langsung membalikkan tubuh kesamping.
"Jangan bercanda!"
Seokjin memegang dadanya terkejut dengan nafas memburu, ikut memiringkan badannya menatap Hoseok dengan marah.
"Kalau ingin mati jangan mengajakku," ujar Seokjin di sertai tatapan tajam.
"Kamu berlebihan," tutur Hoseok, tatapan matanya tidak lepas dari Seokjin. "kamu sebenarnya siapa?" Tanya Hoseok lagi.
Seokjin menghela nafas pelan, memejamkan matanya. "Aku seokjin."
"Jangan bercanda denganku, Seokjin itu seorang laki-laki tulen"
"Aku memang Seokjin, perhatikan wajahku dengan baik."
Hoseok menyipitkan matanya, menata mulai dari mata, hidung, hingga bibir, setelahnya melotot terkejut dan langsung memutar bahu Seokjin ke kanan kiri seakan memeriksa.
"Kamu transgender?" Tanya Hoseok spontan. "kemarin kamu masih Seorang laki-laki!" Hoseok panik, pasalnya Seokjin sahabatnya itu seorang laki-laki tulen.
Bugghh
Sebuah pukulan tepat mengenai pipi Hoseok, cukup keras sampai hidungnya mengeluarkan darah. "Kamu mau mati hah?" Dada Seokjin naik turun menahan amarah.
Hoseok memegang pipinya lalu hidungnya, dapat ia rasa ada cairan kental yang mengalir, sambil menatap Seokjin tak percaya. "kenapa kamu memukulku?"
"Itu balasan untuk mulut kurang ajar mu!"
"Aku kan hanya bertanya." Hoseok mengambil tissue mengelap darah di hidungnya. "Terus kenapa kamu berpenampilan seperti seorang wanita?" tanyanya sambil mengambil tissue lagi, merobeknya memasukan ke lubang hidungnya.
Yang di tanya mendengus kesal, tangannya menarik wig dan langsung menyandarkan badanya di jok mobil. "Ini semua karena Jisoo."
"Jisoo?" Hoseok mengerutkan wajahnya masih menatap Seokjin.
"Dia yang menyuruhku menggantikannya di kencan buta."
Hoseok menganggukkan kepalanya mengerti, "kenapa kamu mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Crazy [revisi✓]
Romance"Berjanji padaku kalau ini hanya satu malam dan jangan libatkan aku dalam masalah apapun nantinya!" "Ya aku berjanji, terimakasih Seokjin." Seorang wanita muda tersenyum sangat lebar, saat Seokjin akhirnya mau membantu berpura-pura menjadi dia untuk...