Suara dentuman musik terdengar menggelegar dalam ruang di hiasi remang-remang lampu disco, banyak sepasang laki-laki menari dengan begitu liarnya.
Kenapa laki-laki? Yah karena ini bar gay, di mana hampir semua penghuninya laki-laki, tidak terkecuali laki-laki tampan yang duduk di sofa. Samping kiri kanan terdapat boti cantik nan bahenol.
"Ini foto yang kamu minta." Temannya yang sedari tadi asyik berjoget ria datang menghampiri.
Laki-laki tampan itu mengamati cukup lama foto yang di berikan temannya.
"Apa yang akan kamu lakukan sekarang?"
"Aku belum tahu hyung."
"Bagaimana jika kamu coba cari yang baru."
"Sulit. Bukan berarti aku tidak. Aku sudah mencobanya, tapi bayangannya selalu muncul."
"Berusaha lebih keras lagi, atau mau aku bantu cari, yang mirip dengannya mungkin berhasil."
Laki-laki tampan itu tertawa. "Hyung. Apa menurutmu aku belum mencobanya?"
Temanya menatap menunggu lanjutan pembicaraan.
"Aku sudah mencobanya, tapi rasanya berbeda, rasanya ada yang kurang, tidak puas."
Hanya helaan nafas yang terdengar. "Jadi setelah pernikahannya, kamu masih mau mencoba."
Laki-laki tampan itu mengangguk sambil terus meminum minumannya.
"Aku memberi saran mundur saja. Pacaran masih bisa di toleransi, tapi menikah, itu agak kejam untuk menghancurkan kebahagiaan orang lain."
Laki-laki tampan itu tertawa, sangat keras hingga sang teman tercengang. Apa dia gila.
"Apa bedanya? Pacaran? Menikah? Aku menginginkannya. Aku tidak peduli tentang kebahagiaan orang lain. Lagi pula, memisahkan hubungan pacaran ataupun menikah. Keduanya perbuatan tercela."
Temanya masih memandang aneh, apa lagi mendengar gumaman tidak jelas.
"Aku tidak akan ikut campur."
Laki-laki tampan itu menoleh. "Siapa yang memintamu untuk ikut campur. Dengar!" Dia meletakan gelas berisi wine di meja lalu melanjutkan, "aku bisa melakukan semuanya sendiri. Aku hanya perlu bantuanmu membuat identitas palsu untukku."
Temannya menggeleng lagi, menuang wine dan menyesapnya. Berpikir dalam hati. Ia tidak mau terlibat apapun dengn orang gila ini.
Laki-laki tampan itu tertawa, setelahnya berdiri menggandeng dua boti itu, terhuyung-huyung berjalan menuju kerumunan orang yang menari, menggerakkan tubuhnya secara sensual.
̶pagi menyapa, kim Seokjin sudah selesai memoles dirinya. Entah kenapa ia ingin tampil sempurna, seperti remaja yang ingin memikat hati pujaan hati.
Saat akan turun, keduanya berpapasan di tangga. Jungkook dengan dasi tergantung di bahu menatap Seokjin dengan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Crazy [revisi✓]
Romance"Berjanji padaku kalau ini hanya satu malam dan jangan libatkan aku dalam masalah apapun nantinya!" "Ya aku berjanji, terimakasih Seokjin." Seorang wanita muda tersenyum sangat lebar, saat Seokjin akhirnya mau membantu berpura-pura menjadi dia untuk...