chapter 2

559 81 41
                                    

Jisung membuka matanya perlahan saat dirasanya cahaya matahari terlalu menusuk, melakukan sedikit perenggangan lelaki cantik itu perlahan bangun dan mengedarkan pandangannya menyapu setiap sudut apartemen yang kini ia tempati, apartemen merangkap kamar ini terlihat begitu rapi dan bersih, semua barang juga tersusun amat rapi. Jisung mendongak menatap langit pagi yang tampak cerah, apartemen ini sangat mengagumkan, ia bahkan bisa melihat langit tanpa harus keluar dulu, benar-benar mengagumkan.

Puas menatap sekelilingnya lelaki cantik itu segera beranjak, ia bisa melihat jaemin yang masih pulas tertidur di sofa, terlihat sangat tampan, tanpa sadar jisung tersenyum, ia merasa sangat bahagia bisa bertemu jaemin, walau awalnya ia merasa takut, tapi ia percaya jaemin manusia yang baik dan sangat ramah.

Jisung tersenyum sumringah, ia merasa sangat sehat pagi ini, mungkin karena terlalu lama menatap ketampanan jaemin makanya ia merasa sangat sehat, oh apa yang ia pikirkan? Tapi jaemin memang tampan, ia tak mungkin menyangkalnya.

Dengan semangat lelaki itu menghampiri jendela dan langsung membukanya, membiarkan udara pagi masuk dan menerpa wajah cantiknya "selamat pagi dunia!" Gumamnya senang.

Puas menghirup udara pagi lelaki cantik itu berbalik menghampiri sebuah lampu dan menyentuhnya membuat cahaya muncul dari sana, jisung tersenyum, kekuatannya pulih.

Dengan riang dan melompat-lompat kecil lelaki itu kembali menghampiri lampu yang menggantung tak jauh darinya, seperti tadi, ia menyentuh bola lampu tersebut lalu merentangkan tangannya bahagia membuat lampu tersebut juga bersinar.

Jaemin yang tertidur di sofa merasa sedikit terusik, lelaki tampan itu membuka matanya dan langsung merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku akibat tidur dalam keadaan kurang nyaman. Senyum langsung menghiasi wajahnya saat mendapati jisung sedang asik bermain dengan lampu, terlihat menggemaskan dan polos.

"Pagi jisung, tidurmu nyenyak?"

Jisung yang belum menyadari jaemin bangun terkejut dan langsung menoleh "Oh jaemin sudah bangun, pagi juga jaemin, tidurku sangat nyenyak semalam." Jawabnya semangat dan langsung duduk di samping jaemin

"Kau terlihat sangat bahagia, apa punggungmu sudah baikan?" Tanya jaemin memastikan.

"Hum, sudah lebih baik berkat dirimu!" Jawab jisung mengangguk lucu membuat jaemin tak tahan dan langsung mencubit gemas pipi mochi itu.

"Kau pasti lapar, sebentar ya aku akan memasak untukmu." Ujar jaemin bangkit meninggalkan jisung menuju dapur.

Jisung mengekori jaemin dan menatap lelaki tampan itu yang tampak serius memilih bahan di kulkas lalu mengeluarkannya dan meletakkan di atas counter.

"Jaemin bisa memasak?" Pertanyaan polos itu keluar begitu saja dari mulut jisung membuat jaemin berbalik menatap jisung mengernyit.

"Kau meragukan ku?"

"Tidak, bukan begitu, Hanya saja yang aku tau jarang ada lelaki yang pandai memasak."

"Oh ya? Berarti pengetahuan mu masih kurang, aku ini laki-laki spesial yang hanya ada satu di dunia, perlu kau tau aku ini jenius dalam segala hal, kau akan terpukau jika lebih mengenalku!" Ujar jaemin dengan bangga.

jisung tersenyum lebar mendengar nada bicara jaemin yang terdengar menyombongkan diri"benar, jaemin lelaki spesial, dan jaemin sudah membuatku sangat terpukau."

Mendengar penuturan jisung jaemin jadi salah tingkah lelaki itu langsung berbalik dan mencoba fokus untuk memasak. "Eum kalau begitu duduklah dulu sambil menunggu aku selesai"

Jisung mengangguk dan memilih duduk di meja makan menghadap jaemin.

"Ngomong-ngomong jisung, ada menu yang ingin kau makan?" Tanya jaemin menatap jisung penasaran.

Angelus CustosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang