Oqean - 22

245 34 2
                                    

Cordelia masih berlayar begitu megah ditengah lautan yang terbentang luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cordelia masih berlayar begitu megah ditengah lautan yang terbentang luas. Membawa aroma laut yang khas ketika angin berhembus dari arah barat. Begitu juga dengan seorang gadis--yang kini berdiri diam di area dek belakang kapal. Manik hitam nya hanya menatap lurus dengan sorot mata yang sulit diartikan pada ombak dibawah sana.

Bahkan gadis itu tidak memperdulikan sebuah suara yang sedari tadi--seolah memanggil dirinya. Suara yang selalu membuat jungkook tidak mengerti dari mana asal nya. Dan juga pikiran nya yang juga sedang kacau—mungkin.

Karena sosok kapten—yang selama dua hari belakangan ini, bersikap seolah menghindari nya. Entah lah—jungkook juga tidak mengerti apa yang ia perbuat sehingga membuat taehyung bersikap seperti itu.

Pria itu hanya akan melirik nya sekilas—kemudian pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata apa pun. Bahkan saat jungkook mencoba untuk mendekat atau sekedar memulai obrolan seperti bianya, taehyung akan langsung pergi atau masuk kedalam ruangan nya.

Dan kembali membuat jungkook menghela nafas panjang—dengan manik hitam masih menatap lurus pada lautan didepan sana. Pikiran nya sedang tidak baik—begitu juga hati nya. Bahkan saat telinga nya lagi-lagi  mendengar suara-suara itu. Membuat jungkook mengeram kesal sambil memukul kuat kayu pembatas dihadapan nya.

"Hentikan!!"

Nafas nya bergemuruh, dengan gigi gemertak kuat. Namun—kedua manik itu kini tampak berkaca-kaca. Memperlihatkan sorot mata penuh akan kegelisahaan dan drustasi. Bahkan jungkook tidak menyadari saat darah merembes keluar dari sela-sela jemari nya—saat kedua tangan mengepal kuat, dengan kuku nya yang mungkin membuat luka disana.

"Astaga!, tangan mu berdarah!" Teriak seokjin, saat ingin mengajak jungkook untuk makan siang. Namun yang ia dapatkan—malah kedua tangan selembut kapas itu terluka serta wajah cantik yang tampak mendung.

Seokjin sendiri tidak ingin bertanya lebih—apa yang sebelum nya terjadi pada gadis dihadapan nya ini. Walaupun mereka sudah tinggal bersama dalam kurung waktu yang lumayan. Namun—tetap saja, seorang bangsawan pasti memiliki privasi mereka sendiri.

Entah tentang apa—namun kini seokjin hanya bisa mengusap lembut pipi gembil milik gadis itu yang perlahan melirik kearah nya. Kemudian menarik lembut—gadis itu ke arah dek utama untuk mengobati luka pada kedua telapak tangan itu.

"Kook, kau ingin apa un—astaga!, ada apa dengan tangan mu?!" Kali yoongi yang memekik. Dan berhasil mengundang setiap atensi pasang mata disana. Terutama sepasang manik hazel—yang kini juga ikut menatap pada seorang gadis yang terduduk diatas sebuah drum disana.

Jungkook sempat merengut kesal karena pekikan induk kucing garorng itu—membuat seluruh orang memerhatikan nya. Dan jungkook hanya bisa menghela nafas pasrah—kemudian mengeleng sambil tersenyum kecil.

"Aku baik-baik saja—"

"Mau kau dalam keadan sehat pun, luka ini harus tetap diobati. Tapi kenapa bisa?" Ucap yoongi—sambiil membantu seokjin untuk mengobati sebelah tangan jungkook, yang sesekali akan meringis saat merasa perih pada luka nya.

Wellerman || Sea Of AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang