Update setiap hari minggu dan kamis.
***
DRRRTTT DRRRTTT
Getaran handphone terdengar begitu nyaring di ruangan sunyi ini sehingga membuat beberapa penghuni menengok ke arah sang pemilik handphone yang tidak lain dan tidak bukan adalah Tiara Abizah, atau biasa disapa Tiara, salah satu karyawan bagian Marketing. Si pemilik handphone langsung meraih benda persegi tersebut dan memandangi layar, tertera jelas disana nama seseorang yang begitu berarti dalam hidupnya, Jeffrey.
Sebelum dia benar-benar mengangkat panggilan dari sang kekasih, Tiara berdeham sekali untuk menetralkan suaranya. Dan begitu selesai pada ritualnya, barulah ia menggeser icon handphonennya sehingga terdengar jelas suara berat milik Jeffrey menyapanya.
“Kok lama?” protes Jeffrey.
“Aku kerja, kali aja kamu lupa,” balas Tiara.
Tawa Jeffrey otomatis menghiasi gendang telinga kiri Tiara, suara yang sangat Tiara rindukan tiap detiknya. Padahal hampir setiap hari mereka bertemu dan saling menghubungi, tapi tetap saja rasanya ada yang beda jika Tiara tak bertemu dengan Jeffrey atau sekedar mendengar suaranya dari via telepon.
“Belum istirahat?” tanya Jeffrey.
“Harusnya udah, cuma aku mau beresin satu kerjaan biar pas pulang aku udah enggak kerja apa-apa lagi di rumah.” jawab Tiara.
“Oh gitu, ya udah, kamu lanjut kerja aja. Aku harus makan siang dulu, entar pas pulang bakal aku jemput kok,” ucap Jeffrey.
“Okay, see you,” ujar Tiara.
“See you cantik.” tutup Jeffrey.
Begitu sambungan telepon tersebut terputus, Tiara langsung menyimpan handphonenya dengan kasar diatas meja sehingga menghasilkan suara yang begitu nyaring, senyum di wajahnya tidak luntur saat mendengar Jeffrey menyebutnya cantik. Terkesan biasa saja, tapi berefek luar biasa pada jantung Tiara.
“Tiara, kamu kenapa senyum-senyum gitu?” Lamunan Tiara auto buyar ketika mendengar suara berat Dimas mengintrupsinya, ia pun memperbaiki posisi duduknya dan hendak melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda beberapa menit.
“Yang telepon Jeffrey, ya?” terka Dimas.
“Iya,” jawab Tiara.
“Pantas kek orang gila,” ejek Dimas.
Spontan Tiara membulatkan kedua bola matanya saat Dimas mengejeknya seperti itu, sedangkan Dimas yang melihat betapa menggemaskannya ekspresi Tiara hanya mampu mengulum senyumnya. Meskipun ia dan Tiara suka bertengkar, tapi mereka berdua tidak bisa dipisahkan, mereka sama-sama saling membutuhkan.
“By the way, bentar lagi natal,” gumam Tiara.
“Ya, terus hubungannya sama kamu apa?” tanya Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Jaehyun : Langit Yang Sama
FanfictionHubungan asmara antara Jeffrey dan Tiara tidak berjalan normal seperti orang-orang pada umumnya, mereka harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa mereka dibatasi oleh tiang tinggi yang menghalangi, yaitu perbedaan agama. Dari awal hubungan ini dimulai...