Capter 11. Dia bukan pembantu, dia istriku!

119 13 13
                                    


Angin malam berembus perlahan menjatuhkan dedaunan yang kering, menggoyangkan pepohonan dan membuat seorang wanita dengan hijab berwarna hitam betah duduk berlama-lama di bangku panjang yang berada di bawah pohon mangga yang rindang di depan kediaman Kyai Yusuf. Wanita itu Keysha, Ia merasa bosan di dalam rumah karena hanya sendirian. Jadi wanita itu memutuskan untuk duduk di bawah pohon ini menghibur diri sembari menunggu suaminya pulang. Gus Al, dan kyai Yusuf sedang berada di masjid, bersama Umi Kalsum dan Zahra. Keysha sedang berhalangan sehingga ia tidak ikut melaksanakan sholat tarawih.

"Assalamualaikum," terdengar suara seorang wanita mengucapkan salam. Wanita itu berdiri di depan rumah Kyai Yusuf.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh." jawab Keysha seraya beranjak dari bangku panjang tempatnya duduk. Ia menghampiri tamu wanita yang kini sedang menolehnya, wanita itu terlihat sangat cantik dengan gamis panjang membalut tubuhnya.

"Maaf mbak, mau cari siapa ya?" tanya Keysha dengan sopan. Ia mengulas senyum ramah.

"Saya mau bertemu Kyai Yusuf dan Gus Al. Apa beliau ada?"

"Maaf mbak, semuanya sedang berada di masjid, begitu pula dengan Mas Al," jawab Keysha dengan ramah. Semenjak menikah, Gus Al meminta Keysha memanggilnya dengan panggilan mas. Biar lebih mesra katanya.

"Memang mbak ini siapa? Kenapa memanggil Gus Al dengan sebutan mas?" tanya wanita itu seraya memicingkan mata. Ia terlihat kesal dan terlihat... Cemburu.

"Saya adalah...."

"Fatimah?" suara Gus Al memotong ucapan Keysha. Terlihat Gus Al yang berjalan tak jauh dari mereka. Pria itu tersenyum.

"Gus, lama tidak bertemu." Ujar wanita itu seraya menatap Gus Al dengan mata yang hampir berlinang. Matanya menyiratkan kerinduan yang mendalam.

"Ya, hampir satu tahun ya?" balas Gus Al sembari terkekeh.

"Iya, sudah lama sekali. Dan aku merasa sudah hampir satu abad lamanya." Kata wanita itu sembari tersipu, membuat Keysha jengah. Penampilannya saja yang terlihat Solehah, tapi ternyata kelakuannya solehot! Gumamnya dalam hati.

"Key, kenapa tamunya tidak di ajak masuk?" tanya Gus Al pada Keysha yang sudah manyun. Ia merasa tersisihkan karena dari awal datang Gus Al tidak menyapanya bahkan tidak memberikan tangannya untuk di cium seperti biasanya. Apa dia tidak mau kalau wanita itu tahu siapa dirinya? Begitu pikiran buruk yang terlintas di kepala Keysha.

"Belum sempat ngajak masuk, mas udah datang." Ujarnya.

"Gus, wanita ini siapa? Kenapa memanggilmu dengan kata "MAS."

"Ayo, saya jelaskan di dalam saja." Wanita yang bernama Fatimah itu mengangguk dan mengikuti langkah Gus Al yang lebih dulu berjalan memasuki rumah.

"Cuekin aja terus. Tinggal aja terus, tunggu aja ntar. Jangan harap gue bakalan ngomong sama Gus songong itu." Ujar Keysha dengan kesal. Ia menghentakkan kakinya ke lantai teras yang ia pijak.

"Key, nggak ikutan masuk? Ayo masuk. Jangan lupa bikinin teh ya." Kata Gus Al yang ternyata kembali keluar.

"Iya," jawab Keysha dengan kesal, ia melewati Gus Al begitu saja.

"Kenapa dia? Lagi datang bulan kah?" gumamnya heran. Ia kembali masuk dan duduk di sofa ruang tamu, bersebrangan dengan Fatimah.

"Bukannya di kenalin istrinya sama cewek itu, eh malah di suruh bikin teh." Gerutu Keysha kesal. Ia mengambil gula yang ada di dalam toples, tapi ia mengurungkannya. Sebuah ide jahil muncul di kepalanya, sehingga ia mengambil toples lain.

"Makanya jangan macem-macem sama gue! Lihat aja, Lo bakal nyesel karena minta gue bikinin minum!" ujarnya dengan seringai kecil. Ia sempat terkikik membayangkan hasilnya nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mendadak di nikahi Gus EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang