Rachel bangun telat hari ini karena ia tidur pukul 3 dan mengerjakan tugas, kepalanya terasa pusing sekarang.
"Pak anter saya"
"Baik non"
Mobil melaju menuju Universitas. "Pak cepetan ya, Rachel udah telat"
"Iya Non"
"Pak nanti jemput ya, makasih pak" ucap Rachel saat akan keluar dari mobil
Rachel berjalan buru-buru menuju kelasnya. Dosen yang akan mengajar sangat galak jadi Rachel tidak ingin mendapat omelan pagi ini. Karena tidak melihat sekitar Rachel menabrak seseorang yang dating dari sampingnya, hingga ia terjatuh.
"Sory" hanya mengucapkan itu Rachel langsung melanjutkan jalannya dan orang yang ditabrak menatap Rachel tajam
"Siapa tuh yang nabrak?" itu adalah suara teman Rega_Joe
Yang ditabrak Rachel adalah Rega dan sepertinya Rachel tidak menyadari itu karena sudah terburu-buru. Tidak menjawab apapun Rega melanjutkan jalannya dan sampai dikelasnya.
"Ga tadi yang nabrak lo siapa? cantik tau gue baru liat" tanya Joe
"Siapa yang ditabrak?" tanya yang lainnya
Jadi Rega punya 5 sahabat dekat, awalnya Rega hanya kenal dengan Joe tapi Joe kenal dengan 4 lainnya, dan jadilah mereka berenam berteman. Sahabat Rega bernama Ijal, Akbar, Daffa, Joe, dan Langit.
"Siapa Ga?" tanya Akbar penasaran
"Gak tau" jawab Rega
"Ck ciri-cirinya gimana?" tanya Ijal
"Tingginya sekitar 165cm, rambutnya sepinggang warna item, gak pake kacamata, terus putih, pakaiannya sih biasa aja ya gak terlalu ikut zaman tapi gak aneh juga"
"Keknya cakep dah nih orang" sahut Daffa
"Hm, gue mau cari tau ah" Joe dengan semangat membuka hpnya
"Gimana?" tanya Ijal
"Tanya Tara kali aja dia taukan"
"Oiya coba tanya"
"Gak usah" ucap Rega menghentikan Joe
"Kenapa?"
"Terserah"
"Ha? apan sih?" Daffa menatap bingung Rega yang sekarang sibuk memainkan hp
"Ayo ke kelas!" ajak Langit
Kembali ke Rachel yang sudah sampai dikelas. "Mana dosennya?" tanya Rachel
"Gak masuk" jawab Rio ketua kelas
"Astaga"
"Udah buru-buru ya takut telat? hahaha" Rio tertawa melihat Rachel yang keringetan, rambutnya berantakan
"Kok lu gak bilang kalo gak dateng?"
"Baru ngabarinnya, tadi dosennya bilang udah dijalan"
"Ini tisu" Rachel menerima dan mulai membersihkan keringat di dahinya
"Oh iya Lia mana?" Rio itu suka sama Lia teman Rachel
"Pantes baik ada maunya"
"Ck kemana Chel?"
"Gak masuk"
"Kenapa?"
"Kepo"
"Lu mau apa?"
"Apa?" Rachel menatap bingung Rio
"Gue yang beliin kalo lu mau sesuatu, tapi kasih tau Lia dimana"
"Gak usah, Lia lagi pergi ke rumah abangnya"
"Oh gitu, berapa hari?"
"Belum tau"
"Yah okay dah" Rio pergi dari sana
Rachel berjalan menuju kantin, kelasnya tidak jadi maka ia akan sarapan saja. "Chel ke kantin?" Tanya Maya ia adalah teman Rachel sejak sma
"Iya bareng?"
"Ayoo"
Saat Rachel masuk ke kantin berbarengan dengan Rega yang juga masuk. "Astaga ada Rega" Maya merapikan rambutnya dan berjalan minggir agar lebih dekat dengan Rega
"Rachel sini" Tatapan Rega ikut terarah kepada orang yang memanggil Rachel
Rachel menarik tangan Maya agar ikut dengannya. "Mau sarapan?" Tanya Biru
"Iya"
"Mau apa ntar gue pesenin"
"Makasih"
Rega terus berjalan menuju mejanya. Entah kenapa Rega selalu memperhatikan Rachel padahal sebelumnya ia tidak pernah memperhatikan Rachel atau siapapun.
"Namanya Rachel" ujar Joe
"Kok gue baru engeh ya" Daffa menatap Rachel yang sedang mengobrol
"Itu cowoknya kali" Ijal memperhatikan Biru yang sedang menyuapi Rachel hanya sesendok tapi membuat banyak orang salah paham
"Hem bisa jadi"
"Bukan" ujar Langit membuat mereka menatapnya
"Tau dari mana?"
"Gue pernah ngobrol sama dia"
"Ha?"
"Lu suka sama dia?"
"Gak juga"
"Sejak kapan?"
"Awal dia masuk"
Rega menatap Rachel yang tertawa bersama teman-temannya. Langit menyukai Rachel walau Langit gak bilang langsung tapi ia paham maksud jawaban Langit itu artinya Langit adalah saingannya.
Eh tunggu Rega sudah menganggap Rachel miliknya?
"Rega ngeliatin gue gasi?" Tanya Maya membuat Rachel refleks melihat Rega dan tatapan mereka bertemu
"Bukan" jawab Biru
"Masa sih?"
"Iya bukan dia lagi liatin Biru" sahut Rachel
"Ah masa Biru"
"Iya, eh mau lontongnya" Biru menerima suapan dari Rachel
"Tuh mereka suap-suapan Lang" ujar Joe
"Biarin"
"Deketin sana"
"Ntar"
"Beneran pacaran gak mereka?"
"Gak" jawab Langit langsung
"Tau dari mana?" Tanya Daffa
"Rachel"
"Serius?, lu udah ngapain aja sama dia?" Ijal bertanya dengan sangat heboh sedangkan Langit diam menatap Ijal malas
"Menurut lo mereka ngapain ha?" Daffa menatap mala Ijal
"Yakali udah pernah makan bareng, gandengan tangan te-"
"Belum kesitu lah, sekarang aja masih diem-dieman" potong Joe
"Kalo udah deket beneran Rachel udah disamperin" sambung Daffa
"Oiya, gak kepikiran hahaha"
Rega melirik Langit yang meperhatikan Rachel. Ia tidak suka miliknya dilihat orang lain. Rega mungkin belum memiliki perasaan cinta tapi ia sudah mengklaim Rachel miliknya.
"Gak usah diliatin" ketus Rega
Langit mengalihkan tatapannya ke Rega "Cemburu?"
"Hahaha ga mungkin Rega gak suka sama bocah gitu" jawab Joe
"Bener, dia sukanya sama yang dewasa" sambung Ijal
"Sok tau" ujar Rega
Langit menatap curiga Rega yang sepertinya menyimpan emosi saat mengatakan hal itu. Ia yakin Rega pasti punya maksud tertentu.
1 Mei 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Obsession (on going)
Romance"Kita beneran nikah bulan depan?" "Hm" "Kak ga mau" "Lu milik gue" "Kakak egois" Rega tersenyum smirk. Itulah dia apapun yang diinginkan atau suka maka itu yang akan terjadi.