(8) Hukuman?

910 46 6
                                    

Rega menarik tangan calon tunangannya menuju apartemen. Tidak ada kelembutan dari tarikan Rega, Rachel menahan sakit dipergelangan tangannya.

Sampai diunit apartemen Rega membawa Rachel ke kamarnya. Wanita itu menatap khawatir pada Rega yang mengunci pintu.

"K-kak kenapa dikunci?"

Rega berbalik menatap tajam Rachel. "Ngapain sama Langit?"

"D-dia yang narik aku, aku gak tau apa-apa"

"Lo suka dia?" Rega mendekat membuat Rachel mundur

"Enggak kak" Rachel menggelengkan kepalanya

"Ohya?"

"Iya"

"Gue gak percaya"

"Kakak cemburu?"

"Menurut lo?"

"Maaf" jujur Rachel tidak tau perasaan Rega yang sebenarnya karena Rega tidak pernah mengatakannya

Tangan Rega melingkar sempurna dipinggang ramping Rachel. Wajahnya ia arahkan pada leher Rachel yang tertutup rambut.

"Kak" Rachel mendorong bahu Rega

"Lu calon tunangan gue gak ada alasan apapun buat lo deket sama cowo lain" Dengan tatapan tajam Rega mengintimidasi Rachel

"Oh bukan, lo calon istri gue"

"Tapi kita baru mau tunangan"

"Gue bakal nikahin lo satu bulan setelah tunangan"

"Kak gak mau"

"Ini hukuman"

"Aku gak bakal deket sama cowo lain, jangan nikah buru-buru kak" minta Rachel

"Gak"

"Kenapa harus gitu?, kita harus bisa saling terbiasa dulu aku belum terbiasa ada kakak"

Rega terkekeh pelan "Gue gak perduli, lo milik gue"

"Tapi aku gak bisa"

"Perlu lu tau gue gak butuh persetujuan lu atau siapapun apa yang gue mau harus gue dapetin"

"Kakak egois"

"Hm itu gue"

"Kak hiks jangan gitu" Rachel tidak bisa menahan tangisannya lagi ia merasa takut dengan Rega

"Nangis" ejek Rega menjauh dari Rachel

"Kak please hiks aku gak mau hiks"

"Kenapa?"

"Aku gak bisa hiks sama kakak hiks"
Sampai saat ini saja Rachel sudah merasa sikap Rega yang semena-mena tidak perduli dengan perasaannya

"Sama Langit bisa?" Rega mengepalkan tangannya ia merasa sangat marah sekarang Rachel tidak boleh menolaknya

"Kak Langit?"

"Lo maunya sama diakan?"

Rachel menunduk menangis. "Jawab sialan" Rega melempar gelas yang berada di nakas ke dinding

"Gak kak hiks" Rachel semakin menangis karena merasa sangat takut

Rega mencengkram raham Rachel "Lo milik gue, gak ada alasan apapun buat nolak itu"

"Hiks" hanya suara isakan yang dapat Rachel keluarkan

"Diem!" Rega melepas cengkramannya dan bangkit

"Istirahat" Rega langsung keluar dari kamar

Rachel membaringkan tubuhnya di kasur. Sikap Rega sangat tidak terduga sebelumnya Rega seolah tidak perduli dengan kehadirannya tapi sekarang Rega sangat marah karena ia pergi bersama Langit.

Love Obsession (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang