Setelah 2 hari laskar tidak menemukan aksara di sekolah laskar memutuskan untuk berkunjung ke rumah aksara
" permisi " kata laskar sembari memencet tombol pada pintu putih rumah itu
CEKLEK
" mau nyari siapa ya? " itu pembantu rumah aksara namanya bi inah
" mau nyari aksara nya bi " kata laskar mesih menyimpan bunga dan surat pada punggung belakangnya
" sebentar ya " kata bi inah dan laskar mengangguk
Karena pintu tidak di tutup rapat samar samar terdengar perbincangan ayah rafa dan arsen
" saya mau perjodohan ini di laksanakan mau aksara menolak ini tetap di laksanakan "
" tapi mau bagaimana anak saya tidak setuju bagaimana saya bisa menyerahkan anak saya jika dia tidak mencintai anak anda "
" kalau begitu berikan kami uang sebanyak yang telah kamu janjikan saat kakek saya dan kakek kamu meninggal "
" jika tidak mau tidak mau saya akan mengambil paksa putri mu "
DEG
aksara mau di jodohin? Itu lah yang ada di dalam pikiran laskar
" eh iya aksara nya di kamar masuk aja dulu " kata bi inah namun laskar menggeleng dan memberikan bunga dan surat itu dan surat yang baru dia buat setelah memutuskan untuk membatalkan acara bertemu dan memberitahu aksara kalau dia laskar nya aksara
" engga deh bi kayanya lagi sibuk, kasi aja bunga saya ke aksara bi " laskar tersenyum
Saat bi inah ingin menanyakan nama, laskar sudah terlebih dahulu meninggalkan pintu rumah itu dan menaiki motornya
Di jalan laskar meninggikan kecepatan motornya hingga akhirnya motor itu terjatuh karena mengerem saat jalan basah yang di genangi air
" shit, gw harus gimana lagi ara gw nga mau lo sama yang lain tapi kayanya takdir nga mau kita sama sama " kata laskar menahan sakit pada lengan dan kepalanya akibat benturan
" pulang aja kk " tiba tiba suara lembut seorang gadis yang familiar di telinga laskar terdengar
" aksara? Kenapa bisa disini? " tanya laskar
" oohh aku tadii beli obat terus nga sengaja liat orang jatuh eh taunya kk laskar " kata aksara membantu aksara menepikan motornya
" emm kk makasi ya udah bawa aku ke rumah sakit dan maaf ngerepotin " kata aksara menunduk
" nga papa udh tugas gw " kata laskar dan mengangkat dagu aksara
" putri kecil nga boleh nunduk nanti mahkotanya jatuh " kata laskar yang berhasil membuat wajah aksara memerah
" hahaha lucu terus itu obatnya mau di pegang aja? Aku nya nga mau di obatin gitu? " tiba tiba nada suara laskar berubah menjadi lembut
" eh iya kk " kata aksara menutup wajahnya
---------
Laskar pulang dengan perban di kakinya dan dahi yang di tempel plaster berwarna pink
" kamu kenapa? Berantem? " tanya teguh pada laskar
" enak aja main nuduh, jatoh tadi paa " kata laskar mendudukkan dirinya pada sofa
" naik motor? Terus kamu obatin sendiri? Keren anak mama " kata clarisa yang baru saja datang menggendong putra, adik laskar
" utaa " panggil laskar antusias
" putra! Uta uta kamu kira unta? " protes clarisa pada laskar yang menggendong putra
" ya kan biar pendek maa " kata laskar
Putra baru berusia 1 setengah tahun karena dulu kata mama dan papa nya kalau dia masih kecil dia tidak akan bisa menjaga adiknya jadi umur laskar dan putra beda jauh
" terserah kamu deh mama mau minum es duluu " kata mamanya menggoda laskar yang sedang puasa minum es
" maaa " peringat teguh pada clarisa
" bercanda pa ydh kamu mandi sana biar putra di ajak papa " kata mama nya yang sedang menuangkan es buah pada mangkok
" iya maa " namun saat laskar ingin berdiri teguh menahan tangannya
" yang obatin luka kamu siapa? " tanya teguh membuat laskar tersenyum
" calon mantu mama sama papa " kata laskar lalu melarikan diri membuar teguh dan clarisa saling pandang
" kamu yakin dia punya pacar? " tanya clarisa dan teguh hanya menggeleng
" gimana mau punya pacar setiap di deketin cewe langsung jauh sejauh jauh nya " kata teguh sok dramatis
MAAP KAN KELUARGA DENGAN MARGA ADI BARTA YA MEMANG FRIK
SELALU NISTAIN ANAKNYA SENDIRI
KASIAN AKSARA NANTI
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKARA [ ON GOING ]
Ficção Adolescente" 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙢𝙪 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙠𝙚𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙞𝙣𝙞 " . . . . " 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘢𝘴𝘬𝘢𝘳 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 " - 𝗹𝗮𝘀𝗸𝗮𝗿 . . . . " 𝘢𝘴𝘬𝘢𝘳. . 𝘢𝘳𝘢 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨�...