13-

1 2 0
                                    

" jangan pada ngikutin gw semua mencar "

Sore itu juga laskar dan geng nya berkumpul untuk mencari keberadaan aksara.

" gimana bang udah ada tanda? " tanya laskar dari seberang sana.

" gw belum nemu siapa cewe itu " kata danar yang sedang sibuk melacak telepon genggam milik aksara.

"Sial, yaudah bang gw bakal ke tempat di mana terakhir aksara pergi" setelah mengatakan itu laskar memutuskan sambungan telepon nya kalu bergegas menuju suatu tempat yang lumayan kumuh dan tua.

Di samping gedung besar itu terdapat sumur yang dalam dan gelap, sebelum laskar masuk ke dalam dia memeriksa apakah ada seseorang di dalam sumur itu.

"nyari siapa?" Tanya seorang gadis pada laskar dan geng nya.

"Nyari cewe gw" kata laskar lalu menunjukkan sebuah foto pada gadis itu.

"Ohh tadi aku liat di mobil item keliatannya dia lagi terharu" kata gadis polos itu.

"Terharu mata lo" kata bian tersulut emosi.

"Udah sekarang kita coba cari kemana mobil itu" kata laskar memasukkan kembali foto aksara.

"Lo tau kemana perginya mobil itu?" Tanya laskar.

" tadi mereka ganti mobil terus muter muter aku nga tau kakak itu masuk ke mobil yang mana terus mereka jalan beda arah"

"Shit oke kalo gitu gw pamit makasi" karena hanya ada 2 jalan lagi laskar memerintahkan geng nya untuk memencar.

Dia bersama mahen dan juan sedangkan bian dan sam yang menbonceng alana menuju arah yang berbeda.





☞︎︎︎☞︎︎︎☞︎︎︎☞︎︎︎☞︎︎︎☞︎︎︎☞︎︎︎☞︎︎︎

"Itu mobil item" itu adalah suara alana saat melihat mobil hitam yang terparkir di sebelah gedung dimana biasanya alana dan aksara bisa menghirup udara bebas.

"Nga mungkin, itu nga mungkin dia kan" kata alana menggelengkan kepalanya lalu berjalan mundur namun badannya tertabrak oleh juan.

"Apa yang nga mungkin" tanya juan mendorong pelan badan alanna

"Enggaa aksaraa" teriak histeris alanna saat melihat seorang wanita berdiri di dekat jendela dengan lampu yang samar samar lalu menghilang.

"Alanaa jangann bahayaa" namun belum alanna sempat melangkahkan kakinya masuk seseorang menembakkan peluru pada alanna yang dapat dia hindari.

Dengan cepat bian dan sam berlari menghampiri alanna agar gadis itu tidak bertindak sendiri.

"Jangan sekarang, kita masih belum punya rencana dan yang penting kita udah tau dimana keadaan aksara" bisik sam sembari membawa alanna kembali ke tempat mereka berkumpul.

Sam membonceng alanna dengan khawatir pasalnya gadis itu sedari tadi saat meninggalkan tempat itu terlihat murung.

"Na kita mampir makan dulu yuk" ajak sam namun alanna tetap menggeleng, pasalnya sedari tadi sam sudah mengajak alanna pergi namun dia tetap menggelengkan kepalanya.

Seolah olah tertusuk pisau rasa sakit yang alanna rasakan saat tau teman nya sendiri berkhianat.

"Gw nga bakal lepasin lo kalau memang lo yang bersalah" kata alanna di iringi senyuman miringnya.

"Gw langsung pulang aja sam" kata alanna dan sam hanya bisa mengangguk.


Gw tau lo pasti panik kan nar lo dateng sendiri kesini atau adek lo ga bakal gw apa apain tapi kalo sampe lo bawa laskar sama geng nya lo tau sendiri kan
-18161

Dana segera menghubungi laskar untuk memberitaukan agar dia tidak ikut besok untuk mencari aksara.

"Ga bisa dong bang aksara juga tanggung jawab gw" tolak laskar.

"Gw tau tapi lo juga ga mau dia kenapa napa kan" kata danar dan laskar hanya mengusap wajahnya frustasi

"Gw serahin semua nya ke lo bang tapi gw minta tolong nanti kalo ada apa apa hubungi gw jangan lo sendiri yang maju" kata laskar memeluk danar.

Bagaimana pun kasih sayang laskar kepada aksara melebihi rasa sayang danar kepada aksara dan dana juga tau akan hal itu.




IKUTAN FRUSTASI GARA GARA LASKAR NANTI



EMANG GITU SIHH

LASKARA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang