1. Hari Senin

0 0 0
                                    

Happy Reading

Hari Senin, sepertinya hari yang paling tidak disukai oleh Keyla, karena hari Senin ada upacara. itu artinya ia akan berdiri lama dilapangan mendengarkan pidato dari kepala sekolah.

"Ah males banget gue" gumam Keyla saat mobil yang ia kendarai mulai memasuki pelataran parkir di sekolahnya.

"Kenapa harus ada hari Senin, coba aja gue punya Doraemon pasti udah gue pinta mesin pelompat waktu" oceh keyla sembari memarkirkan mobilnya.

Keyla turun dari mobil, tas nya ia sampirkan dibahu kanannya. Matanya melihat sekumpulan lelaki diparkiran motor, dengan cepat ia melangkahkan kakinya menuju kumpulan para lelaki itu.

"Hai orang-orang yang penuh dosa, cewek cantik datang" sapa Keyla.

Seorang remaja lelaki tersenyum dan turun dari motornya, ia mendekat dan menarik tangan gadis itu dan mengecup punggung tangan Keyla.

"Pagi cantik" sapa laki-laki berkulit eksotis dengan senyum jenaka.

"Pagi Arkan"

Lelaki yang bertubuh paling kecil diantara yang lainnya mendekat, dan mendorong Arkan dari hadapan Keyla.

"Halo neng Keyla, aa Dava gak disapa?" Cengirnya tanpa dosa, dan mengabaikan tatapan tak suka dari Arkan.

"Kan tadi udah disapa ee" jawab Keyla dengan senyumannya.

Gelak tawa terdengar Karena ucapan Keyla barusan, Dava menatap Keyla tidak suka.

"Gak asik lo Setan" umpat Dava pada Keyla.

"Udah deh Dav, jangan sok-sok'an deketin Keyla. Kencing aja belom lurus" ejek seorang lelaki yang bersandar pada motor disampingnya.

"Noh dengerin apa kata Valdo" ujar Arkan dengan tawa mengejek.

"Bacot lo item" umpat Dava pada Arkan.

"Apa Lo bilang?" Marah Arkan sembari mendekati Dava.

Dava yang melihat itu spontan berlari menghampiri Alendra yang duduk diatas motor besarnya.

"Abang Al tolongin gue" adu Dava sambil bersembunyi dibelakang tubuh Alendra.

"Sini Lo item, kalau berani sama abangnya jangan sama adeknya. Senggol dong" ejek Dava pada Arkan yang mendengus didepan sana.

Alendra menoleh, menatap Dava yang bergelayut ditangannya. Dava menyengir pada Alendra.

"Sejak kapan Lo jadi adek gua?" Tanya Alendra santai.

Gelak tawa kembali menggema karena ucapan Alendra, Dava melepaskan tangannya pada Alendra.

"Gak asik lo pada" ucap dava, bibirnya ia cebikan pertanda ia sedang kesal.

Umur Dava memang yang paling muda Diantara mereka, jadi dia selalu menjadi bahan bully-an oleh teman-temannya.

Alendra terkekeh, dan turun dari motornya menghampiri Keyla yang kini sudah duduk diatas motor Arkan.

"Tumben lo gak telat, ini hari Senin Key" kata Alendra kepada Keyla.

"Maksud Lo?"

ALENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang