Part 1

1.7K 61 2
                                    

 Hallo! Akhirnya ada sedikit waktu buat post Part 1 dari sekuel The Butler sebelumnya. For your information, bagian ini lebih banyak romance dan.. drama-nya kayanya deh. Personally sih aku lebih suka part 2-nya karena meskipun ceritanya lebih pendek, tapi lebih berasa aja chemistry antara Justin sama Violet :) enjoy :3

~~~~~

  

            Aku membuka mataku dan melihat Violet masih tertidur pulas, membelakangiku. Aku menyibakkan rambut tebalnya yang menutupi wajahnya.

            "Selamat pagi, Violet. Ini sudah jam 8," bisikku lembut.

            "Emm...," dia mengerang, tidak ada tanda-tanda ingin bangun. "Aku masih mengantuk," katanya manja.

            "Apa kau ingin menghabiskan hari terakhir bulan madu kita dengan tidur?" tanyaku.

            "Itu tidak terdengar menarik," kata Violet, mulai bangun. Dia berbalik ke arahku dan memelukku erat. "Punggungku sakit," katanya pelan.

            "Biar aku pijat," aku meraba punggungnya dan memijatnya tapi Violet malah tertawa kegelian. "Aku memijatmu!" kataku lucu.

            "Itu geli! Hentikan!" Violet mendorong lenganku dan aku melepaskan pijatanku.

            "Mungkin bagian depan juga harus dipijat," aku meraba dadanya dari balik piyamanya.

            "Justin!" dia tertawa lalu aku mencium kepalanya. "Aku akan memasak sesuatu," katanya.

            "Kau yakin?" tanyaku menggoda.

            "Iya! Aku bisa memasak!" katanya lalu mencubit pipiku. Dia menggosok gigi dan cuci muka lalu melangkah riang ke dapur. Rambut panjangnya benar-benar tidak perlu disisir.

            Ah ya, hai kita berjumpa lagi. Aku sedang bulan madu dengan Violet sekarang. Apa kalian tau siapa yang menjadi wali Violet ketika menikah? Seseorang bernama Leo. Aku tidak pernah mendengar sedikitpun tentang Leo dan tiba-tiba lelaki itu menjadi wali Violet. Aku sempat kesal, tapi... Violet menjelaskan Leo seperti keluarga sendiri dan dia sekarang tinggal di Afrika, di alam Afrika untuk menyelidiki singa dan hewan-hewan buas lainnya.

            Sekarang, aku dan Violet berada di Bahama dan ini hari terakhir kami berbulan madu. Sore ini, kami akan langsung terbang ke Kanada untuk menginap di tempat Ibu. Ibu dan Violet kelewat dekat. Mereka suka menghabiskan banyak waktu dan kadang-kadang aku ditinggal sendiri. Tapi tentu saja lebih baik sendiri daripada mengikuti mereka berdua berbelanja. Itu bisa mengurangi waktu hidupku, maksudnya... mereka terlalu lama berkeliling dan aku stress mengikuti mereka.

            Awalnya Violet memang gugup dengan semuanya, dengan keluargaku yang kelewat ramah dengan siapapun. Tapi lama kelamaan, Violet tidak bisa berhenti mengoceh betapa dia ingin menginap dirumahku. Well, itu suatu langkah yang bagus.

            Bagaimana proses aku dan Violet sampai bisa menikah? Itu semua berawal ketika Violet membuat Sex List. Sex List adalah daftar tempat-tempat dimana kami harus bercinta disitu. Violet bilang, ketika daftar itu selesai, kami harus segera menikah. Diumurku yang ke 25, kami menyelesaikan daftar itu dan akhirnya menikah di pertengahan Mei, Summer!

            "PRANG!" terdengar suara nyaring, seperti teflon yang terbanting.

            "Violet????" panggilku.

            "Aku masih hidup! Gagangnya panas, ini tidak anti panas!" kata Violet.

            Aku akhirnya menyerah dan sikat gigi lalu cuci muka dan berjalan ke dapur untuk membantu Violet. "Kau benar, kau masih hidup," kataku lalu memeluknya dari belakang. "Apa yang kau buat, Istriku?" tanyaku lembut.

The Butler : Fight The FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang