Disini rada kocak. Cuma rada sih, ga kocak-kocak banget :3 ahahahaha
~~~
"Haaahhhh!!" aku menguap sambil meregangkan badanku.
"Justin!" sapa Violet lalu masuk ke ruanganku.
"Hai," sapaku lalu menguap lagi.
"Kau.. terlihat sangaatt lelah," kata Violet lalu memijat bahuku.
"Aku mengantuk," kataku pelan.
"Kau butuh penyegaran?" tanya Violet menggoda.
"Maksudmu seks? Aku bisa pingsan," kataku pelan.
"Kalau begitu, bagaimana dengan berita bagus?" tanya Violet.
"Berita bagus? Apa? Kau hamil?" tanyaku.
"Tidak! Aku masih menggunakan pil," Violet mencibir.
"Lalu apa?" tanyaku lalu memejamkan mata.
"Sekarang waktunya membuka Surat Wasiat dari Ayah," kata Violet senang.
Aku langsung melotot. "Sekarang? Tuan Smithley sudah disini?" tanyaku.
"Iya," kata Violet.
"Aku akan bersiap-siap," kataku, sambil berdoa isinya tidak macam-macam.
Aku langsung memakai jasku dan Violet berjalan mendahuluiku ke pintu keluar. Dia tiba-tiba menghalangiku lalu menciumku lembut. "Berjanjilah, apapun isinya, kau akan menerimanya," kata Violet.
"Jika itu otentik dari Tuan Anderson, ya," kataku lalu Violet memegang pipiku. "Ya, aku berjanji," aku mengecup bibirnya lalu dia tersenyum. "Silahkan," aku membukakan pintu dan berjalan menuju ruang yang sudah disiapkan.
~~~
"Saham Tuan Anderson sebesar 59% jatuh ke tangan Tuan Justin Drew Bieber sementara saham asli Nona Anderson berjumlah 22%," Tuan Smithley membacakan.
"Yeaayy!" Violet bertepuk tangan senang.
"T... tunggu! Apa maksudnya itu???" tanyaku panik.
"Maksudnya, kau adalah pemilik saham tertinggi dan itu tandanya, kau adalah pemilik Anderson's Company sekarang," kata Martha senang.
"Aku senang sekali," kata Violet.
"Itu pasti salah tulis!!! Bagaimana bisa beliau memberikan saham sebesar itu kepadaku???" protesku.
"Tidak, Tuan. Ini tulisan tangan Tuan Anderson," Tuan Smithley memperlihatkan isi surat itu. "Justin Drew Bieber," Tuan Smithley mengulang.
"Bahkan Tuan Anderson seperti ini! Ada apa dengan kalian???" tanyaku. Violet tertawa, bahkan Martha juga. Aku juga bisa melihat Tuan Smithley menahan tawanya. "Berhenti tertawa, Violet!" kataku gusar.
"Aku suka saat-saat ini! Aku suka ketika melihatmu setengah gila! Aku sudah bilang puluhan kali, perusahaan ini sangat cocok untuk kau bimbing. Semua klien ingin bertemu denganmu. Justin, bakatmu berada dibidang pembangunan, bukan bernegosiasi sepertimu. Kita bisa membentuk tim yang hebat," kata Violet.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Butler : Fight The Fear
FanfictionJustin akhirnya menikahi Violet Anderson, seorang gadis cantik yang merupakan bos-nya sendiri. Setelah berpikir bahwa Violet adalah bos yang luar biasa menyeramkan, ternyata Violet hanyalah gadis biasa dengan beban masa lalu yang harus ditanggungnya...