Part 2

1K 43 0
                                    

 Laptop Author lagi diserang virus nih huhu will try to update as soon as I can ya :') Oh yaa, malah curhat. Enjoy the story :3

~~~~~

            Singkat cerita, aku dan Violet sudah tiba di Kanada. Rencananya, kami akan lumayan lama disini. Sebenarnya ini keinginan Violet. Dia sepertinya sudah banyak membuat rencana untuk jalan-jalan disini. Well, aku senang sih, karena dia bisa beristirahat dari rutinitasnya yang sibuk. Aku juga ada waktu untuk menurunkan tekanan darahku yang naik 2 bulan terakhir. Punya darah tinggi diumur 25 tahun itu ti-dak me-nye-nang-kan!

            "Wah! Rumah ini punya banyak perubahan dari terakhir kita datang, Justin! Banyak bunga, aku SUKA!" kata Violet lalu menepukkan tangannya sekali.

            "Ibuku yang melakukan banya dekorasi dan renovasi. Beliau sangat kreatif," kataku.

            Gonggongan Lucky, anjing Corgie milik Ibu yang baru dibelinya sekitar setahun lalu menyambut kami. "Kau punya anjing???" tanya Violet dengan mata membulat.

            "Ya," aku tersenyum kecil.

            "Ya Tuhan, makhluk lucu ini!" Violet histeris sendiri lalu Lucky melompat kegendongan Violet dan menjilat-jilat wajahnya. "Aku mencintaimu, Anjing!" kata Violet lalu memeluk Lucky senang.

            "Namanya Lucky," kataku.

            "Violet! Justin! Kalian sudah sampai! Pantas saja Lucky senang!" kata Ryan yang keluar dari dalam rumah.

            "Hai," aku menyapanya.

            "Halo, Ryan! Kau akan jadi idola ketika kau sedikit lebih dewasa!" kata Violet senang.

            "Violet," Ryan memeluk Violet lalu mereka tertawa. "Ayo masuk! Bibi Pattie sedang ditaman belakang dengan ibuku, mengerjakan sesuatu," Ryan membimbing Violet masuk.

            "Dimana Paman Harris?" tanya Violet.

            "Ayah sedang bekerja," kata Ryan.

            "Ya ampun aku lupa ini hari kerja," kata Violet lalu mereka tertawa.

            Aku menyeret koper kedalam rumah dan supir kami juga membantu. "Disini saja. Beristirahatlah. Terimakasih banyak," aku tersenyum kecil lalu menutup pintu.

            "Justin! Ayo kemari!" ajak Violet.

            "Kau duluan, Sayang. Aku akan memasukkan koper ini ke kamar kita," kataku agak berteriak.

            "Kau butuh bantuan?" tanya Violet.

            "Tidak, ini tidak berat," kataku.

            "Aku akan ada ditaman belakang," kata Violet.

            "Ya," kataku lalu memasukkan koper terakhir kami ke dalam kamar dan duduk diatas tempat tidur. Aku menghela nafas lalu mengambil HP-ku dan menemlpon Ayah. "Hai, Ayah. Aku sudah dirumah," kataku pelan.

            "Hai, Ayah masih diperjalanan. Apa kau baru tiba?" tanya Ayah.

            "Ya, aku baru tiba. Aku akan bilang Ibu kalau Ayah datang. Kita bisa menyiapkan sesuatu," kataku.

            "Justin, kalian menerima Ayah saja, itu sudah sangat menyenangkan," kata Ayah.

            "Ibu akan baik-baik saja, Yah," kataku lembut.

The Butler : Fight The FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang